Menuju konten utama

Inalum Terbitkan Obligasi Global USD 2,5 Miliar

Penerbitan obligasi ini tergolong paling besar di antara perusahaan tambang di Asia.

Inalum Terbitkan Obligasi Global USD 2,5 Miliar
Ilustrasi tambang darat. FOTO/Istocphoto

tirto.id - PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) atau juga disebut MIND ID (Mining Industry Indonesia) resmi menerbitkan obligasi global senilai 2,5 miliar dolar AS atau sekira Rp37,5 triliun (kurs Rp15.000 per dolar AS).

Direktur Utama Holding Pertambangan MIND ID Orias Petrus Moedak menyatakan penerbitan obligasi ini tergolong paling besar di antara perusahaan tambang di Asia dan dipastikan bakal membantu meringankan beban utang yang saat ini akan jatuh tempo.

“Perusahaan telah berhasil mengurangi risiko pendanaan kembali dengan memperpanjang rata-rata tenor portofolio pembiayaan dan merendahkan biaya rata-rata pendanaan, sehingga diperkirakan dapat berdampak efisiensi beban bunga,” ucap Orias dalam konferesi pers virtual, Jumat (15/5/2020).

Adapun dari total 2,5 miliar dolar AS itu, penerbitannya dibagi menjadi tiga seri. Pertama seri 1 miliar dolar AS dengan kupon 4,75 persen dan jatuh tempo 2025. Kedua seri 1 miliar dolar AS dengan kupon 5,45 persen dan jatuh tempo 2030. Terakhir 500 juta dolar AS dengan kupon 5,8 persen dan tenor sampai 2050.

Penerbitan utang ini dilakukan dalam tiga mata uang, Yen (Jepang), Dolar AS, dan Euro. Obligasi ini dipasarkan di Singapura, Hong Kong, London, dan New York.

Dari penerbitan itu MIND ID bakal memakainya untuk refinancing utang obligasi global senilai 2,25 miliar dolar AS yang jatuh tempo 2021-2023. Rinciannya 1 miliar dolar AS dengan kupon 5,23 persen dan tenor sampai 2021. Lalu 1,25 miliar dolar AS dengan kupon 5,71 persen dan tenor sampai 2023. Adapun total obligasinya sendiri sebenarnya berjumlah 4 miliar dolar AS diterbitkan pada tahun 2018.

Obligasi ini kata Orias juga bakal dipakai untuk pembelian saham PT Vale Indonesia sebanyak 20 persen. Bahkan katanya sudah ada kesepakatan terkait nilai valuasi dengan PT Vale meski demikian, ia enggan menyebut angkanya.

“Kami siapkan uangnya. Kalau saya bilang kami sekian nanti Vale tahu ada duit sekian. Harga akan terpengaruh meski sudah disepakati,” ucap Orias.

Selain Vale, ada juga keperluan uang untuk pembangunan smelter Grade Alumina Refinary di Mempawah. Kapasitasnya kata dia, 1 juta ton per tahun.

Baca juga artikel terkait OBLIGASI BUMN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Bayu Septianto