Menuju konten utama

Imunisasi IPV Itu Apa dan Bagaimana Efek Sampingnya pada Bayi?

Imunisasi IPV adalah pemberian vaksin polio dengan cara disuntikkan dan diberikan sebanyak 2 kali pada bayi.

Imunisasi IPV Itu Apa dan Bagaimana Efek Sampingnya pada Bayi?
Vaksin Polio. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Imunisasi IPV adalah imunisasi untuk mencegah polio. Polio (poliomyelitis) sendiri merupakan penyakit yang bisa melumpuhkan hingga dapat mengancam jiwa seseorang yang disebabkan virus.

Dikutip laman Dinkes Jakarta, vaksin IPV diberikan sebanyak 2 kali untuk bayi, yang pertama saat bayi usia 4 bulan dan yang kedua adalah ketika usia bayi 9 bulan. Sebelumnya vaksin IPV hanya diberikan satu kali saja.

Berdasarkan rekomendasi WHO dan ITAGI yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/1453/2022 tentang Pelaksanaan Introduksi Imunisasi Inactivated Poliovirus Vaccine Dosis Kedua, per 1 Desember 2022, DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat menjadi tiga provinsi perdana yang diizinkan Kemenkes RI untuk memberikan suntikan polio (IPV) sebanyak 2 kali pada bayi.

Untuk rencana berikutnya, tahun 2023 ini pemberian IPV 2 kali ini akan dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia.

Vaksin polio sendiri, seperti dikutip situs Siloam Hospital, tersedia 2 jenis, yakni vaksin polio suntik atau imunisasi IPV yang diberikan untuk melindungi anak dari virus polio tipe 1, 2 dan 3.

Ini diberikan dengan cara menyuntikkan virus polio yang sudah tidak aktif atau mati, kemudian virus tersebut akan membentuk kekebalan dalam darah, namun tidak di usus.

Namun, hal ini masih bisa membuat anak terserang polio dengan tinggi karena virus dapat berkembang dengan bebas di usus. Itu sebabnya mengapa imunisasi IPV perlu dilengkapi dengan vaksin polio oral.

Jenis kedua adalah vaksin polio oral atau tetes [bOPV] diberikan empat kali di usia 1,2,3 dan 4 bulan. Imunisasi bOPV bertujuan untuk melindungi anak dari virus polio tipe 1 dan 3.

Imunisasi bOPV mengandung virus polio yang masih aktif, namun sudah dilemahkan. Tujuannya adalah membentuk antibodi (zat kekebalan tubuh) di dalam usus untuk membunuh virus yang berkembang di usus dan darah.

Meski demikian, vaksin ini telah melalui proses pelemahan tidak berbahaya sehingga aman untuk diberikan.

Merujuk laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi rutin yang diberikan pada anak dapat mencegah dari berbagai penyakit menular, seperti TBC, hepatitis B, polio, campak, rubella, difteri, pertusis, tetanus, pneumonia, dan lain-lain.

Efek Samping Imunisasi IPV

Walaupun pemberian vaksin umumnya relatif aman, tetapi tetap saja ada efek samping dari imunisasi IPV sama dengan vaksin umumnya.

Hanya saja efek samping ini sifatnya ringan dan sementara yang bisa hilang dengan sendiri setelah 2-3 hari pemberian vaksin.

Berikut ini beberapa efek samping ringan imunisasi IPV yang berdampak pada anak menurut Siloam Hospital:

  • Bisa menimbulkan nyeri di bekas suntikan.
  • Kemungkinan akan mengalami demam ringan setelah imunisasi.
  • Dapat menyebabkan pengerasan kulit di sekitar area suntikan.

Baca juga artikel terkait IMUNISASI IPV atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya