Menuju konten utama

Impor Januari-September 2018 Meningkat, Mendag: Ekspor Kita Tinggi

Mendag Enggartiasto Lukita mengatakan, nilai neraca perdagangan pada sejumlah komoditas masih tergolong wajar.

Impor Januari-September 2018 Meningkat, Mendag: Ekspor Kita Tinggi
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10/2018). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

tirto.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengklaim laju ekspor sejumlah komoditas pangan juga tergolong tinggi secara year-on-year pada Januari-September 2018. Dengan demikian, Enggartiasto pun tak ingin hanya tingginya laju impor saja yang kemudian menjadi sorotan.

“Ekspor kita juga tinggi lho. Kakao misalnya, juga ada yang impor memang. Tapi kita ekspornya tinggi. Jadi hanya jenisnya saja yang berbeda,” kata Enggartiasto di Kementerian Sekretaris Negara, Jakarta pada Selasa (23/10/2018).

Lebih lanjut, Enggartiasto menilai neraca perdagangan pada sejumlah komoditas masih tergolong wajar.

Ia pun mengatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk mengendalikan impor barang jadi. Salah satunya lewat kebijakan PLB (Pusat Logistik Berikat). “Tapi ya memang kebijakan ini masih perlu dirapatkan dulu,” ungkap Enggartiasto.

Terkait dengan neraca perdagangan Indonesia pada September 2018 yang dihimpun BPS (Badan Pusat Statistik), Enggartiasto mengaku bersyukur. Ia menekankan bahwa neraca perdagangan masih mampu surplus di tengah kondisi perekonomian global seperti sekarang ini.

Saat disinggung mengenai data Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia 2018, Enggartiasto menyambutnya dengan baik. Ia mengatakan bahwa data yang tunggal dan semestinya menjadi acuan ialah data dari BPS.

“Sesuai arahan dari Bapak Presiden (Jokowi), memang data BPS saja yang dipegang,” ungkap Enggartiasto.

Sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan pada impornya ialah beras, gula, daging sapi dan kerbau, garam, kakao, mentega, tepung terigu, teh, kopi, dan cengkeh. Untuk beras misalnya, kenaikan impor terjadi sebesar 2,01 juta ton karena dipengaruhi penugasan impor beras kepada Perum Bulog.

Sementara untuk gula dan garam, masing-masingnya mengalami kenaikan sebesar 9,7 persen dan 22,34 persen. Impor daging sapi dan kerbau sendiri tercatat naik menjadi 17,81 persen di sepanjang Januari-September 2018.

Baca juga artikel terkait LAJU EKSPOR atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Hard news
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yandri Daniel Damaledo