Menuju konten utama

Impor Dipengaruhi Kebutuhan Pangan & Bahan Baku Industri

Indef menilai tak mungkin menyetop impor karena ketergantungan industri pada bahan baku dan produktifitas pertanian menurun.

Impor Dipengaruhi Kebutuhan Pangan & Bahan Baku Industri
Sejumlah kapal melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (18/3/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Nawir Messi menjelaskan, penghentian impor adalah hal yang mustahil.

"Impor menjadi suatu yang pasti [dalam sistem ekonomi]. Menghentikannya adalah sesuatu yang utopis [hanya khayalan]," kata dia dalam diskusi 'Tantangan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial', di Gedung Naffaro ITS, Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019).

Ia menyebut, ada dua faktor utama yang menyebabkan impor sulit disetop. Pertama, semakin menurunnya produtifitas sektor pertanian dan peternakan sebagai sumber utama pangan.

"Semakin rendahnya output di sektor pertanian dan peternakan sementara pertumbuhan penduduk, terutama kelas menengah, terus meningkat," papar dia.

Faktor kedua adalah masih tingginya permintaan sektor industri dalam negeri terhadap bahan baku impor.

"Tingkat dependensi [ketergantungan] industri terhadap impor masih tinggi. Impor bahan baku masih menyumbang 70 persen dari keseluruhan impor," ungkap Nawir.

Ini menunjukan, industri di Indonesia masih bergantung pada bahan baku impor, karena lemahnya industri hulu domestik.

Ia mengungkap, kontribusi impor konsumsi sudah mencapai 9 persen dalam tiga tahun terakhir, setelah selama 16 tahun sejumlah 7-8 persen.

"Impor konsumsi memperlihatkan bahwa industri dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri diakibatkan dengan semakin bergesemya struktur ekonomi ke arah jasa," ujar dia.

Menurut dia, siapapun presidennya tak akan bisa menyetop impor berkaca dari dua faktor di atas. Padahal, ada salah satu paslon Pilpres 2019 yang berjanji menyetop impor bila terpilih.

Baca juga artikel terkait IMPOR atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali