Menuju konten utama

Impor Daging Sapi Brasil, PT Berdikari: Untuk Kebutuhan di RI Saja

Dirut PT Berdikari mengklaim impor daging sapi Brasil yang dilakukan pemerintah untuk mengisi kebutuhan dalam negeri saja.

Impor Daging Sapi Brasil, PT Berdikari: Untuk Kebutuhan di RI Saja
Pekerja menyiram sapi saat cuaca terik di kandang Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan, pemerintah menyatakan telah membuka keran impor 50 ribu ton daging sapi dari Brasil. antara foto/moch asim/foc/16.. antara foto/moch asim/foc/16.

tirto.id - Pemerintah menyatakan telah membuka keran impor 50 ribu ton daging sapi dari Brasil. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan, keputusan ini bukan keinginan dirinya seorang, melainkan telah disepakati bersama dalam rapat koordinasi di Kemenko Perekonomian.

Direktur Utama PT Berdikari, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membidangi peternakan, Eko Taufik Wibowo menganggap hal ini adalah hal biasa. Ia menyatakan keputusan impor ini memang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Pemerintah selalu mengalokasikan impor daging sekitar 100 ribu ton untuk menengah ke bawah. Tahun ini kombinasi daging kerbau dan daging sapi Brasil. Jadi untuk menetralisir kebutuhan daging di Indonesia saja,” ucap Eko kepada wartawan saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN pada Kamis (15/8/2019).

Dalam keputusan impor yang diteken pemerintah, PT Berdikari memperoleh kuota sebanyak 10 ribu ton. Di samping Berdikari, masih ada 2 BUMN lain yang turut mendapat kuota impor.

BUMN tersebut adalah Perum Bulog sebanyak 30 ribu ton dan dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebanyak 10 ribu ton. Dengan demikian, total kuota yang pemerintah berikan melalui penunjukan BUMN ini berjumlah 50 ribu ton.

Pernyataan Eko juga cukup berbeda dengan pertimbangan Enggar melakukan impor. Enggar beralasan bahwa pemerintah ingin agar ada lebih dari satu pemasok daging sapi impor yang biasanya mayoritas berasal dari Australia saja.

Ketika ditanya mengenai adanya kemungkinan keterkaitan impor ini dengan kekalahan Indonesia dengan Brazil di World Trade Organization (WTO), Enggar membantahnya.

“Enggak, itu dari awal. Brazil meminta dan bagus saja supaya kita jangan dari satu negara lah (Australia),” ucap Enggar kepada wartawan saat ditemui di Mal Tangcity, Tangerang pada Rabu (14/8/2019).

Baca juga artikel terkait IMPOR DAGING SAPI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno