Menuju konten utama

Imbas COVID-19, Realisasi PMA Turun 9,2% pada Triwulan I/2020

Penurunan realisasi tersebut mulai dirasakan sejak 16 Maret 2020, saat pandemi COVID-19 mewabah di Indonesia.

Imbas COVID-19, Realisasi PMA Turun 9,2% pada Triwulan I/2020
Bahlil Lahadalia berbicara kepada wartawan di halaman Istana Negara usai bertemu Presiden Joko Widodo untuk membahas calon pembantu presiden dalam kabinetpemerintah, Jakarta, Selasa (22/10/2019). ANTARA/Bayu Prasetyo/aa

tirto.id - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan I/2020 turun 9,2 persen dibandingkan triwulan 1/2019. Penurunan realisasi tersebut mulai dirasakan sejak 16 Maret 2020, saat pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) mewabah di Indonesia.

"Kami lihat PMA [penanaman modal asing] Rp98,3 triliun, atau turun 9,2 persen-an (dibandingkan triwulan yang sama tahun 2019)," kata dia dalam Talk Show Online di Youtube BKPM, Senin (20/4/2020).

Secara total realisasi investasi triwulan I 2020 sebesar Rp210,7 triliun dengan komposisi, PMDN sebesar Rp112,7 atau 53,5% dan PMA Rp98,0 triliun atau 46,5%

Adapun lima besar negara negara yang masih menanamkan modalnya di Indonesia yakni Singapura sebesar 2,7 miliar dolar AS atau setara Rp38,8 triliun (pada kurs Rp14.400), Cina 1,3 miliar dolar AS atau setara Rp18,7 triliun, Hongkong 0,6 miliar dolar AS atau setara Rp8,6 triliun, Jepang 0,6 miliar dolar AS atau setara Rp8,6 triliun, dan Malaysia, 0,5 miliar dolar AS atau setara Rp7,2 triliun.

Investasi asing itu menyasar sejumlah lokasi di antaranya DKI Jakarta sebesar 0,9 miliar dolar AS atau setara Rp12 triliun, Jawa Barat 0,9 miliar dolar AS atau setara Rp12 triliun, Maluku 0,8 miliar dolar AS atau setara Rp11 triliun, Kepulauan Riau 0,4 miliar dolar AS atau setara Rp5,7 triliun, Sulawesi Tenggara 0,4 miliar dolar AS atau setara Rp5,7 triliun sisanya merupakan wilayah lain sebesar 3,4 miliar dolar AS atau setara Rp48 triliun.

Terkait pandemi COVID-19, Bahlil menyatakan sejauh ini belum pembatalan dan gangguan realisasi invetasi. Ia mengatakan, komunikasi yang selama ini dilakukan secara intens membuat belum ada satupun investor yang membatalkan rencana tanam modal di Indonesia.

"Kita kan sama investor tetap komunikasi terus, melalui video dan ditelepon satu per satu. Belum ada satupun pembatalan [investasi], paling hanya ada reschedule jadwal ground breaking, misalnya proyek Tanjung Jati ini investasi mangkrak Rp38 triliun tadinya, Maret ini tapi diundur karena Covid diundur ke Mei tapi tetap jalan," jelas dia.

Baca juga artikel terkait INVESTASI ASING atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti