Menuju konten utama

IM3 Ooredoo Ajak Temukan 2021-mu Lewat Video Musik "Selaras"

Untuk mencoba melihat sisi positif yang hadir dari tantangan menghadapi 2020, IM3 Ooredoo baru saja merilis lagu dan video musik “Selaras”.

IM3 Ooredoo Ajak Temukan 2021-mu Lewat Video Musik
Peluncuran Video Musik "Selaras". FOTO/Indosat Ooredoo

tirto.id - IM3 Ooredoo Ajak Temukan 2021-mu lewatdengan Video Musik “Selaras”

Akhir tahun lalu mungkin banyak orang punya harapan tinggi dalam menyambut Tahun Baru. Ketika hitung mundur dilakukan dan kalender memasuki tahun 2020, semua harapan itu bertransformasi menjadi berbagai resolusi. Tak terasa tahun 2020 pun sudah mendekati akhir. Hitung mundur dan pergantian kalender menuju 2021 tak terelakkan. Namun, ini bukan tahun yang biasa-biasa saja.

Bukan hanya Indonesia, seluruh dunia melalui 2020 dengan kesulitan dan bahkan kehilangan, mulai dari kehilangan penghasilan, kebebasan, kepercayaan, hingga semangat dan bahkan harapan itu sendiri. Tahun 2020 mungkin akan segera berakhir, tapi pandemi dan dampaknya masih belum juga menemukan resolusinya.

Namun pada kenyataannya, pandemi di 2020 bukan cuma membawa kesulitan dan kehilangan, melainkan juga membuat kita menemukan banyak hal, dari hubungan dengan keluarga serumah yang menjadi lebih dekat, menjalani cara hidup yang lebih sehat, menemukan hobi baru, hingga menemukan potensi diri yang tidak kita sadari sebelumnya. Kita punya banyak alasan untuk optimis menyambut 2021.

Optimisme Menyambut 2021 Lewat Kolaborasi IM3 Ooredoo, Kunto Aji, dan Nadin Amizah

Untuk mencoba melihat sisi positif yang hadir dari tantangan menghadapi 2020, IM3 Ooredoo baru saja merilis lagu dan video musik “Selaras” berdurasi tiga menit yang memperlihatkan kisah nyata enam musisi tanah air. Lagu berjudul “Selaras”, dinyanyikan oleh Kunto Aji dan Nadin Amizah, dan dalam videonya menampilkan juga Sal Priadi, Baskara Putra, Iga Massardi, dan Rendy Pandugo.

Mereka mewakili kisah hidup kita semua, sarat dengan kehilangan, tapi ada hal-hal baru yang ditemukan.

Di video musik tersebut diperlihatkan jika Sal kehilangan kebebasannya, Kunto Aji kehilangan kesempatan bepergian melihat dunia, Baskara kehilangan semangat dan harapannya, Nadin kehilangan orang-orang terdekatnya, Iga kehilangan jalan mewujudkan rencananya, dan Rendy kehilangan tujuan kariernya.

Kita, sebagai manusia, adalah makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain. Awalnya, pandemi memang membuat kita merasa tak berdaya, merasa sendirian, terisolasi di dalam rumah. Namun kita bisa belajar banyak dari 2020. Di video musik itu menunjukkan jika 2020 membuat mereka menemukan banyak hal baru.

Sal menemukan hal terpenting dalam hidup dengan kehadiran anaknya, Aji menemukan perannya yang baru sebagai suami dan ayah, Baskara menemukan waktu untuk mengenal orang lain, Nadin menemukan momen indah bersama keluarga karena kebanyakan menghabiskan waktu di rumah bersama mereka, Iga menemukan hidup yang lebih sehat dengan rajin bersepeda, dan Rendy menemukan potensi dirinya yang terpendam sebagai arsitek.

Semua hal di atas sungguh terjadi pada kehidupan nyata. Selama pandemi, dilaporkan jika angka kelahiran naik 10 persen di Indonesia. Sama seperti yang Sal dan Aji alami. Kemudian meski terisolasi, komunikasi bisa tetap dilakukan dengan 72 persennya lewat saluran online serta mayoritas melewati obrolan yang lebih mendalam daripada sebelumnya. Itu juga sama dengan yang Baskara lalui.

Kemudian Nadin menjadi lebih dekat dengan keluarganya, terutama ibunya, sesuai dengan yang Ratih Zulhaqqi, psikolog anak dan keluarga, teliti. Ratih mengatakan bahwa pandemi secara tidak langsung memberikan kesempatan bagi orang tua untuk lebih mengenal anak-anak mereka dan juga sebaliknya. Anggota keluarga bisa saling menyesuaikan dan menyelesaikan persoalan secara bersama-sama karena berada di satu atap selama hampir 24 jam setiap harinya.

Senada dengan Iga yang rajin bersepeda, angka pengguna sepeda di Indonesia memang sempat naik bahkan hingga 1.000 persen dibandingkan tahun lalu. Kebiasaan ini bisa membuat tubuh sehat, imun kuat, sehingga pada akhirnya berdampak positif meski situasi sedang pandemi.

Potensi diri yang terpendam bisa muncul ketika pandemi, seperti yang Rendy alami. Menurut Conor McGuckin, profesor psikologi pendidikan di Trinity College Dublin, mengatakan jika pandemi membuat banyak orang justru belajar hal baru dan berkembang. “Menjadi manusia adalah terus tumbuh dan berkembang. Anda bisa membaca, mengerjakan tugas, membuat gambar, mendengarkan buku audio atau podcast [untuk mengembangkan diri],” katanya.

Sebenarnya hal positif dari 2020 bukan hanya ditunjukkan oleh keenam musisi Indonesia tersebut di video musik “Selaras”. Masih ada banyak yang lainnya. Akan tetapi apa yang ditampilkan oleh Kunto Aji dan Nadin Amizah beserta Sal Priadi, Baskara Putra, Iga Massardi, dan Rendy Pandugo di video musik itu sudah cukup mewakili apa yang kita semua alami.

Untuk itu lah IM3 Ooredoo berkolaborasi membuat video musik “Selaras” demi menghidupkan optimisme menghadapi tahun 2021, karena hal-hal yang kita temukan di 2020 justru membuat kita menjadi lebih kuat. Kini masyarakat dapat menikmati video musik dan lagu “Selaras” yang sudah tersedia di YouTube IM3 Ooredoo dan Spotify.

Pada akhirnya, ini tentang merawat kehidupan. Sama seperti lirik dalam lagu “Selaras” tersebut. Selama masih ada rumah untuk pulang dan memulai segalanya, kita bisa benar-benar membuat 2020 menjadikan kita lebih kuat, untuk kemudian menyambut dan menemukan 2021 kita. Lagipula kalau sudah Tahun Baru, semua kembali ke resolusi dan optimisme, bukan?

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis