Menuju konten utama

Ilmuwan Temukan Benua di Bawah Samudra Pasifik

Ilmuwan melaporkan temuan benua dengan luas setara dua per tiga Australia di bawah Samudra Pasifik bagian barat daya.

Ilmuwan Temukan Benua di Bawah Samudra Pasifik
Ilustrasi pulau dan pantai yang berada di Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (8/2). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya.

tirto.id - Ilmuwan melaporkan dalam jurnal Geological Society of America, temuan benua dengan luas setara dua per tiga Australia di bawah Samudra Pasifik bagian barat daya.

Sebanyak 94 persen dari benua dengan luas daratan 4,5 juta kilometer persegi itu kini berada di bawah permukaan laut.

Sisanya, yang berada di atas permukaan laut, adalah titik tertinggi yang kini dikenal dengan nama Selandia Baru dan Kaledonia Baru, seperti dikutip Antara dari Reuters.

"Jika kami bisa mengeringkan samudera, maka akan terlihat jelas bagi semua orang bahwa ada rangkaian pegunungan dan sebuah benua besar di bawah laut," kata Nick Mortimer, seorang geologis dari lembaga GNS Science di Dunedin, Selandia Baru.

"Oleh karena itu, kami para geolog, sangat menyayangkan ada samudra di sana," kata dia.

Mortimer adalah kepala tim penulis dari sebuah karya ilmiah berjudul "Zelandia: sebuah benua tersembunyi" yang menyatakan bahwa penemuan baru tersebut membenarkan dugaan lama para geolog.

"Sejak sekitar 1920an, sudah sangat banyak karya ilmiah yang menggunakan kata "kontinental" (sebuah kata sifat yang berarti daratan luas yang disebut sebagai benua) untuk menggambarkan berbagai bagian dari Selandia Baru, Kepulauan Catham, dan Kaledonia Baru," kata Mortimer.

"Perbedaannya sekarang, kami merasa telah mengumpulkan informasi yang cukup untuk mengubah kata sifat kontinental menjadi kata benda, benua (continent)," kata dia.

Mortimer menjelaskan bahwa para geolog pada awal abad lalu telah menemukan bebatuan granit dari kepulauan sub-antartika di dekat Selandia Baru dan bebatuan metamorf di Kaledonia Baru. Kedua hal tersebut merupakan indikasi awal dari sifat geologis sebuah benua.

Jika penemuan baru Mortimer diterima oleh komunitas ilmuwan, para penggambar peta mungkin harus menambahkan benua kedelapan dalam peta maupun atlas di masa mendatang.

"Karya ilmiah kami ditulis berdasarkan pengamatan empirik dan deskripsi yang akurat. Keberhasilan dari kami akan diukur dari apakah benua Zelandia akan muncul di peta dan atlas dalam lima atau 10 tahun mendatang," kata dia.

Benua "Zelandia" dipercaya terpisah dari Australia sekitar 80 juta tahun yang lalu dan tenggelam ke bawah laut sebagai bagian dari fenomena yang disebut sebagai Gondwanaland.

Baca juga artikel terkait GEOLOGI atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri