Menuju konten utama

IKAPPI: Puncak Kenaikan Harga Pangan Terjadi pada H-1 Idulfitri

Ketua Umum DPP Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, puncak kenaikan harga pangan terjadi pada H-1 Idul Fitri.

IKAPPI: Puncak Kenaikan Harga Pangan Terjadi pada H-1 Idulfitri
Calon pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Larangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (2/3/2023). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/tom.

tirto.id - Harga beberapa komoditas pangan masih relatif tinggi jelang perayaan Idulfitri. Kenaikan harga pangan sudah terjadi sejak dua pekan menuju Lebaran.

Ketua Umum DPP Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, puncak kenaikan harga pangan terjadi pada H-1 Idulfitri.

"Dan komoditas ini kami menyakini akan mengalami kenaikan hingga H-1 menjelang Idulfitri,” tutur Abdullah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/4/2023).

Salah satu komoditas pangan yang patut diwaspadai adalah beras medium di atas Rp12.000, beras premium di atas Rp 13.500 dan setiap hari mengalami kenaikan sekitar Rp200.

Tidak hanya harga beras namun harga komoditas lain seperti telur, ayam, daging sapi juga mengalami kenaikan.

“Gula juga mengalami kenaikan sekitar Rp 14.500. Harga bawang mengalami kenaikan, bawang merah Rp 45.000, bawang putih Rp 36.000,” jelasnya.

Kenaikan pangan tersebut menurut Abdullah ada beberapa faktor, dan hal tersebut sering terjadi beberapa tahun terakhir.

Faktor pertama adalah tidak banyak pedagang yang berjualan, kedua tidak banyak petani melakukan panen karena libur dan ketiga karena faktor distribusi terganggu karena arus mudik dan arus lebaran sehingga banyak yang tidak melakukan kegiatan distribusi.

Seperti diketahui, menjelang lebaran beberapa komoditas pangan seperti telur, daging ayam, daging sapi, minyak goreng, cabai, bawang putih, bawang merah, hingga gula mengalami kenaikan harga. Hal tersebut terlihat berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), Selasa (18/4/2023).

Komoditas telur saat ini tengah mengalami kenaikan harga yang konsisten. Rerata harganya mencapai Rp29.850 per kg. Padahal, sebelumnya harga telur ayam menyentuh Rp29.600 per kg.

Kenaikan harga telur telah merata di semua daerah. Harga telur paling mahal dibanderol Rp42.150 per kg. Sedangkan, untuk yang paling murah di harga Rp24.500 per kg.

Harga daging ayam saat ini tengah konsisten naik. Rerata harganya mencapai Rp35.150 per kg. Padahal, sebelumnya harga daging ayam dibanderol Rp34.900 per kg.

Naiknya harga daging ayam telah merambah ke semua daerah. Harga daging ayam termahal dibanderol Rp50.000 per kg. Sedangkan, untuk yang paling murah di harga Rp20.450 per kg.

Daging sapi saat ini terus mengalami peningkatan harga. Rerata harganya mencapai Rp142.450 per kg. Padahal, sebelumnya harga daging sapi menyentuh Rp141.200 per kg.

Minyak goreng kemasan bermerk saat ini juga tengah mengalami peningkatan harga. Rerata harganya mencapai Rp21.750 per kg. Padahal, sebelumnya harga minyak goreng tersebut dibanderol Rp21.700 per kg.

Naiknya harga minyak goreng kemasan bermerk telah terjadi di beberapa daerah. Harga minyak goreng termahal dibanderol Rp29.600 per kg. Sedangkan, untuk yang termurah di harga Rp17.000 per kg.

Tidak hanya minyak goreng kemasan bermerek, minyak goreng curah saat ini juga kompak mengalami peningkatan harga. Rerata harganya mencapai Rp15.700 per kg. Padahal, sebelumnya harga minyak goreng curah dibanderol Rp15.650 per kg.

Baca juga artikel terkait HARGA PANGAN NAIK atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang