Menuju konten utama
Kenaikan Harga Pangan

IKAPPI: Petani Cabai Tak Untung saat Harga Melonjak Rp100 Ribu/Kg

Di tengah tingginya harga cabai rawit saat ini, petani di beberapa daerah justru tidak menikmati keuntungannya.

IKAPPI: Petani Cabai Tak Untung saat Harga Melonjak Rp100 Ribu/Kg
Petani menunjukkan cabai merah saat panen di persawahan Desa Kesambi, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (30/7/2021). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho.

tirto.id - Wasekjen IKAPPI Bidang Pembinaan Pasar dan Pendidikan Pedagang Pasar, Ahmad Choirul Furqon mengungkap, petani di beberapa daerah yang mengalami penurunan panen imbas tingginya curah hujan tidak ikut mendapat keuntungan di tengah lonjakan harga cabai rawit saat ini.

“Mereka mengatakan harga dari petani normal, bahkan tidak ada kenaikan yang signifikan,” jelas dia kepada Tirto, Kamis (30/6/2022).

Furqon menjelaskan, saat ini harga cabai di sejumlah daerah masih tinggi. Berdasarkan penelusuran Ahmad, lonjakan harga cabai rawit terjadi karena panjangnya rantai distribusi.

“Jadi kalau terjadi kenaikan harga yang tidak rasional, berarti ada masalah besar di jalur tengah yaitu rantai distribusi pangan,” kata dia.

Lonjakan harga cabai rawit hingga saat ini masih terjadi, mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Nasional (PIHPS), harga cabai rawit di sejumlah daerah bahkan dijual lebih dari Rp120.000/kg.

Misalnya, di Kalimantan Tengah cabai rawit dijual dengan harga Rp121.250/kg, Maluku Utara Rp120.000/kg, Jambi Rp108.250, Papua Rp102.900/kg, Kalimantan Selatan Rp101.650/kg, Sumatera Selatan Rp100.500/kg, Jawa Barat Rp96.900/kg, Jawa Timur Rp93.650/kg, Lampung Rp92.500/kg, Jawa Tengah Rp90.800/kg.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Tommy Nugraha menjelaskan pihaknya sudah melakukan gerakan pengendalian OPT di beberapa lokasi untuk mengatasi serangan jamur agar tidak meluas dan dapat mempertahankan produksi.

“Kami juga sudah melakukan pembagian benih cabai untuk menambah luas tanam. Melakukan supply cabai dari daerah yang surplus ke daerah-daerah yang defisit,” jelas dia kepada Tirto, Kamis (30/6/2022).

Baca juga artikel terkait HARGA CABAI NAIK atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri