Menuju konten utama

IHSG Menguat 10,64 Poin pada Perdagangan Selasa 18 Februari

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia/BEI diperkirakan variatif meski masih rawan terkoreksi pada hari ini.

IHSG Menguat 10,64 Poin pada Perdagangan Selasa 18 Februari
IHSG. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/ama.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah 10,64 poin atau 0,18 persen ke posisi 5.856,88 poin. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,61 poin atau 0,27 persen menjadi 951,57 poin pada pembukaan perdagangan Selasa (18/2/2020).

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan variatif meski masih rawan terkoreksi pada hari ini.

“Setelah rilis data ekonomi Indonesia neraca perdagangan pada Senin kemarin, pelaku pasar di BEI akan menyikapi hasil dari Rapat Dewan Gubernur BI pada Rabu, di mana ekspektasi pasar mayoritas menanti pemotongan,” kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Selasa (18/2/2020), dilansir dari Antara.

Selain itu, Alfiansyah juga mengatakan bahwa sentimen pasar domestic tetap dihadapkan dengan ketidakpastian global, wabah virus corona dan target Presiden AS Donald Trump untuk tarif perdagangan dengan Eropa yang dapat memicu kecemasan pasar global.

Pada penutupan perdagangan Selasa (17/2/2020) sore kemarin, IHSG bergerak naik tipis 0,58 poin atau 0,01 persen ke posisi 5.867,52 poin. Hal ini dipicu oleh rilisnya data neraca perdagangan bulan Januari 2020 yang mengalami defisit.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 menguat 0,22 poin atau 0,02 persen menjadi 953,95 persen.

Analis Indopremier Mino mengatakan rencana pemerintah menggenjot infrastruktur mulai kuartal ini untuk mengantisipasi dampal negative dari penyebaran virus Corona menjadi salah satu sentimen positif melajunya indeks pada zona hijau dilansir dari Antara.

Selain itu, ia juga mengatakan menguatnya nilai tukar rupiah dan beberapa komoditas utama seperti CPO dan batu bara menjadi sentimen positif yang lain.

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan Indonesia pada Januarai 2020 mengalami defisit 864 juta dolar AS dengan total nilai ekspor 13,41 miliar dolar AS dan impor 14,28 miliar dolar AS.

Sepanjang hari, indeks bergerak variatif hingga akhirnya menguat tipis pada akhir perdagangan Selasa (17/2/2020) kemarin. Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau “net foreign sell” sebesar Rp756,14 miliar.

Saham di Negara Lain

Saham-saham Australia dibuka lebih rendah pada perdagangan Selasa (18/2/2020) pagi waktu setempat dengan kerugian meluas dan saham-saham teknologi informasi menjadi beban berat bagi pasar.

Dilansir dari Antara, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 27,30 poin atau 0,38 persen menjadi 7.097,80, sedangkan indeks All Ordinaries bergerak turun 27,20 poin atau 0,38 persen pada 7.194,00 poin.

Kepala Strategi Pasar CMC Markets, Michael McCarthy, mengatakan wabah virus Corona akan mempengaruhi perusahaan global Apple dan BHP. Meskipun dukungan berkelanjutan dari otoritas di Cina menjaga sentimen pasar tetap positif.

Sedangkan, saham teknologi di Bursa Efek Tokyo (TSE) juga mengalami penurunan seiring denga penurunan Apple Inc., yang menyatakan bahwa penjualan kuartalannya gagal mencapai perkiraan sebelumnya.

Indeks acuan Nikkei 225 kehiangan 146,15 poin atau 0,62 persen menjad diperdagangkan pada 23.377,09 poin pada pembukaan perdaangan Selasa (18/2/2020) waktu setempat dikutip dari Antara.

Bursa saham regional Asia lainnya hari ini adalah indeks Hang Seng di Hong Kong bergerak turun 292,5 poin atau 1,05 persen ke 27.667,1 poin dan indeks Straits Times melemah 16,18 poin atau 0,5 persen ke 3.196,82 poin.

Baca juga artikel terkait IHSG atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Ekonomi
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora