Menuju konten utama

IHSG Kembali Menguat dalam Pembukaan Perdagangan 27 Mei 2020

IHSG menguat dipengaruhi penguatan bursa saham asia dan pelonggaran kebijakan lockdown di beberapa negara Eropa.

IHSG Kembali Menguat dalam Pembukaan Perdagangan 27 Mei 2020
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat dibukanya perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/5/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 7,72 poin atau 0,17 persen menjadi 4.634,52 pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (27/5/2020) pagi. Namun, IHSG diprediksikan rawan melemah akibat aksi profit taking atau aksi ambil untung yang dilakukan oleh para investor.

Di sisi lain, indeks LQ45 atau kelompok 45 saham unggulan juga melaju di zona hijau dengan kenaikan sebesar 1,99 poin atau 0,29 persen menjadi diperdagangkan pada 691,32 poin.

Tim Riset Phintraco Sekuritas menyebutkan bahwa kenaikan ini justru rawan terkoreksi karena investor yang melakukan aksi ambil untung. “Penguatan kemarin perlu diwaspadai,” tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas, dikutip dari Antara.

Sementara itu, perkembangan hubungan geopolitik antara Amerika Serikat dan Cina juga menjadi pengaruh dalam pergerakan bursa saham. Para investor disarankan untuk mewaspadai saham-saham yang telah bergerak menguat secara signifikan pada perdagangan kemarin, terutama saham-saham tambang dan batubara.

Pelonggaran kebijakan lockdown di beberapa negara Eropa dapat memicu peningkatan konsumsi batu bara. Hal ini dapat menjadi katalis positif bagi saham-saham tersebut.

Pada penutupan perdagangan Selasa (26/5/2020) sore, IHSG menguat 80,85 poin atau 1,78 persen menjadi pada posisi 4.626,8 poin, dan indeks LQ45 bergerak naik 17,2 poin atau 2,56 persen menjadi ditutup pada 689,33 poin.

Penguatan tersebut dipengaruhi oleh bursa saham kawasan Asia yang juga menghijau. Hal itu salah satunya dipengaruhi kabar baik perkembangan penelitian vaksin COVID-19.

“Katalis penguatan IHSG hari ini yaitu membaiknya perkembangan penelitian vaksin ataupun antivirus COVID-19, serta efek positif dari penerapan pembatasan lockdown dari negara-negara maju dan penerapan pembatasan PSBB,” kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta.

Penutupan indeks tersebut diikuti dengan aksi jual saham oleh para investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual perish asing atau “net foreign sell” sebesar Rp220,64 miliar.

Perdagangan Saham Luar Negeri

Wall Street ditutup lebih tinggi pada Selasa kemarin, dengan indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 529,95 poin atau 2,17 persen menjadi 24.995,11 poin. Sementara itu, indeks S&P 500 dan indeks Komposit Nasdaq masing-masing juga ditutup meningkat 36,32 poin menjadi 2.991,77 poin dan 15,63 poin menjadi 9.340,22 poin.

Di Australia, indeks acuan S&P/ ASX 200 turun 39,80 poin atau 0,69 persen menjadi 5,740,20 poin, sementara indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 43,90 poin atau 0,75 persen menjadi 5.846,00 poin.

Di sisi lain, bursa saham regional Asia pagi ini justru melemah ditunjukkan oleh indeks Nikkei di Bursa Efek Jepang (FTSE) yang mengalami penurunan 4,94 poin atau 0,02 persen menjadi dibuka pada 21.266,23 poin.

Indeks Hang Seng di Hong Kong terkoreksi 181,58 poin atau 0,78 persen menjadi 23,203,08 poin. Indeks Straits Times juga melemah 12,84 poin atau 0,51 persen ke 2.517,46 poin.

Baca juga artikel terkait IHSG HARI INI atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora