Menuju konten utama

IHSG Ditutup Menguat Ikuti Pergerakan Bursa Saham Global

IHSG ditutup menguat di level 7.072 pada perdagangan Selasa (4/10/2022). IHSG bergerak positif mengikuti pergerakan bursa saham global.

IHSG Ditutup Menguat Ikuti Pergerakan Bursa Saham Global
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Selasa (4/10/2022). IHSG berada di level 7.072 (+0,89 persen). Level tertinggi hari ini tercatat pada posisi 7.101, sementara terendah indeks tercatat di 7.045.

Mengutip RTI Business, secara keseluruhan tercatat 373 saham menguat, 167 saham melemah, dan 156 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.322 triliun dengan nilai transaksi tembus Rp13,41 triliun.

Berdasarkan pantauan, penguatan IHSG ditopang oleh kenaikan sembilan indeks sektoral. Hanya dua sektor yang berakhir di zona merah yakni sektor teknologi turun 0,25 persen dan sektor kesehatan melemah 0,17 persen.

Sementara sektor energi justru melejit 3,18 persen, sektor transportasi dan logistik melonjak 2,17 persen, sektor barang baku melesat 2 persen, dan sektor perindustrian menanjak 1,15 persen.

Peningkatan lainnya juga terjadi pada sektor keuangan menguat 0,81 persen, sektor infrastruktur naik 0,55 persen, sektor properti dan real estat terangkat 0,38 persen, sektor barang konsumsi nonprimer naik 0,24 persen, sektor barang konsumsi primer menguat tipis 0,06 persen.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, angin segar menyelimuti pasar saham AS di Wall Street semalam. Pada penutupan perdagangan Senin, Indeks DJIA ditutup menguat sebesar 2,66 persen seiring turunnya yield Obligasi AS tenor 10 tahun sebesar 4,86 persen ke level 3,643 persen.

Hal tersebut sebagai dampak mengecewakannya data manufacturing September 2022 yang tumbuh terlemah selama 2,5 tahun terakhir akibat kontraksi indeks pesanan baru atau new orders.

"Jika penguatan cukup tajam Indeks DJIA dikombinasikan dengan naiknya EIDO sebesar 1,03 persen serta reboundnya harga beberapa komoditas, IHSG berpotensi ditutup menguat dalam perdagangan Selasa ini," kata Edwin, Selasa (4/10/2022).

Berikut top gainers hari ini adalah:

- PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) naik Rp52 atau 32,50 persen ke Rp212

- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) naik Rp21

atau 15,11 persen ke Rp160

- PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) naik Rp12

atau 13,79 persen ke Rp99.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi, menguat mengikuti pergerakan positif bursa saham global.

"Untuk hari ini kami memperkirakan IHSG akan menguat, didukung oleh sentimen positif di regional yang didorong oleh kebijakan Inggris untuk mendorong perekonomian, serta ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang masih positif di kuartal III 2022," tulis Tim Riset Panin Sekuritas dikutip Antara.

Pada penutupan kemarin, bursa saham AS menguat. Hal itu didorong oleh koreksi yang dalam beberapa hari terakhir, yang menginformasikan valuasi indeks yang relatif atraktif.

Saat ini, investor masih akan mencermati rilis laporan keuangan pada kuartal III 2022, di mana pertumbuhan laba S&P 500 diperkirakan masih akan meningkat 6,1 persen (yoy).

Namun Howard Silverblatt, analis untuk indeks, memperkirakan estimasi itu terlalu tinggi dan melihat laba bersih diperkirakan akan turun 7 persen pada kuartal III 2022 sehingga hal itu akan memberikan tekanan untuk indeks.

Sementara itu, bursa saham Eropa kemarin ditutup menguat. Pasar mengalami penguatan setelah kemarin Inggris melakukan pemangkasan pajak dan melakukan pembelian obligasi, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Namun investor patut mencermati terkait dengan saham Credit Suisse, yang turun 9 persen pada awal pekan kemarin, karena kekhawatiran terkait dengan likuiditas dan permodalan bank tersebut, setelah kemarin credit default swap mengalami kenaikan yang signifikan.

Investor patut mencermati pula terkait dengan permasalahan rantai pasokan. Riset yang dikeluarkan oleh HSBC menyatakan adanya deglobalisation wave dimana porsi penjualan luar negeri turun di bawah 50 persen pada 2021, level terendah dalam lima tahun terakhir.

Sedangkan bursa saham Asia pagi ini dibuka sebagian besar menguat. Investor secara umum merespons positif, kebijakan Inggris yang suportif. Namun investor patut mencermati tensi yang masih tinggi di Asia, setelah kemarin Korea Utara melakukan uji coba misil.

Selain itu, ekspektasi kebijakan moneter yang ketat juga masih akan berlanjut, di mana Reserve Bank of Australia (RBA) berencana untuk menaikkan suku bunga hingga 50 basis poin ke level 2,85 persen.

Baca juga artikel terkait IHSG DITUTUP MENGUAT atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang