Menuju konten utama

Iduladha 2019: Kemenag Imbau Bungkus Daging Kurban Jadi Daun Pisang

Momen Iduladha 2019, Kemenag menyarankan masyarakat menggunakan daun pisang untuk membungkus daging kurban.

Iduladha 2019: Kemenag Imbau Bungkus Daging Kurban Jadi Daun Pisang
Pedagang menunjukkan wadah besek bambu yang dia jual di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2019). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

tirto.id -

Kementerian Agama Republik Indonesia mendukung gerakan masyarakat mengurangi pemakaian plastik. Terlebih lagi dalam momentum Hari Raya Iduladha, yang biasanya masyarakat menggunakan plastik untuk membungkus daging kurban.

Namun, Dirjen Bimas Islam Kemenag Muhammadiyah Amin menyarankan masyarakat menggunakan daun pisang untuk membungkus daging kurban.

"Itu lebih bagus, pakai daun pisang, amisnya bisa hilang," ujarnya di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (1/8/2019) malam.

Cara membungkus dengan daun pisang, menurutnya, seperti masyarakat Indonesia sudah terlebih dahulu menggunakan secara tradisional untuk bungkus makanan. Sebab, ia berkesimpulan, penggunaan plastik memang tidak baik bagi lingkungan.

Bahkan ia setuju beberapa instansi kementerian dan pemerintah daerah juga sudah mulai sadar untuk membatasi penggunaan plastik di lingkungan kerjanya.

"Intinya jangan pakai plastik lagi. Karena plastik berapa tahun baru bisa hancur," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Muhammadiyah Amin juga mengumumkan penetapan awal 1 Zulhijah 1440 Hijriah jatuh pada Jumat, 2 Agustus 2019. Dengan begitu, Hari Raya Iduladha, 10 Zulhijah 1440 Hijriah, ditetapkan Minggu 11 Agustus 2019.

"Posisi hilal tersebut sudah di atas ufuk. Untuk melakukan konfirmasi atas posisi itu, dilakukan rukhiyat hilal," ujar Amin.

Penentuan tersebut, menurutnya, dilakukan setelah Kemenag menyebar pemantau di 92 titik di 34 provinsi di Indonesia.

"Berdasarkan laporan dari beberapa daerah yang telah disumpah hakim Pengadilan Agama, ada 10 titik yang melihat hilal tersebut," tutupnya.

Baca juga artikel terkait IDULADHA 2019 atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Maya Saputri