Menuju konten utama

Iduladha 2018: Tips Jalani Puasa Zulhijah Bagi Penderita Diabetes

“Hanya penderita diabetes dengan tingkat kadar gula terkontrol obat dan cenderung stabil yang diperbolehkan menjalankan puasa.”

Iduladha 2018: Tips Jalani Puasa Zulhijah Bagi Penderita Diabetes
Umat muslim melaksanakan salat sunah di Masjid Al Irsyad. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi.

tirto.id - Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan awal 1 Zulhijah 1439 Hijriah jatuh pada 13 Agustus 2018. Puasa Zulhijah pun telah dimulai dari hari ini, Senin (13/8/2018).

Khusus penderita diabetes, diperlukan persiapan khusus dalam menjalani puasa. Tantangan penderita diabetes saat berpuasa dimulai ketika mereka dituntut beradaptasi dengan pola makan berbeda. Namun, di saat bersamaan mereka juga harus mengontrol gula darah, menjalankan pola diet, serta menggunakan insulin secara tepat guna.

Sylviana Andinisari, M.Sc, Kepala Seksi Gangguan Metabolik Direktorat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kemenkes, dalam acara “Diabetes dan Ramadan 2018” di Jakarta menyarankan, sebelum memilih berpuasa, orang dengan diabetes harus terlebih dulu melakukan kontrol dan konsultasi ke dokter.

“Nanti dokter akan screening, memeriksa risiko dari tingkat kadar gula, dan menentukan pasien sanggup atau tidak untuk berpuasa,” ujar Sylviana, sebagaimana diuraikan dalam artikel Tirto.

Ia juga memberikan beberapa tips menjaga kadar gula darah bagi mereka yang lolos screening dan diperbolehkan puasa.

Pertama menakar kandungan makanan yang dikonsumsi, penderita diabetes harus meminimalisir kandungan gula dalam makanan dan minumannya.

Disarankan konsumsi makanan rumahan karena jelas terkontrol. Kudapan atau minuman manis yang dijual kebanyakan mengandung gula berlebih.

Jangan lupa konsumsi makanan yang lambat diserap (memiliki indeks glikemik rendah) seperti nasi basmati, roti safati, buah dengan kandungan air tinggi, dan kacang-kacangan. Makanan ini membantu menjaga kadar gula darah lebih banyak selama puasa.

Kedua, perbanyak minum air putih, takarannya delapan gelas sehari. Dua saat sahur, berbuka, seusai tarawih, dan sebelum tidur. Ketiga, sahur di waktu akhir untuk memperpendek waktu berpuasa.

Semakin panjang waktu puasa, maka kadar gula darah akan semakin mudah menurun. Terakhir, selalu pantau gula darah secara berkala, Sylviana menganjurkan batal puasa ketika kadar gula darah di bawah 60 mg/dL.

“Cek kadar gula darah setelah berbuka, siang hari pada pukul 12, atau saat merasa tidak nyaman,” sarannya.

Namun begitu, jika kadar gula mengkhawatirkan, jangan memaksakan puasa, segeralah berbuka.

“Hanya penderita diabetes dengan tingkat kadar gula terkontrol obat dan cenderung stabil yang diperbolehkan menjalankan puasa,” tegasnya.

Diabetes merupakan penyakit metabolik berupa peningkatan glukosa darah yang tinggi karena pankreas tidak menghasilkan cukup hormon insulin.

Insulin dalam tubuh bertugas mengubah gula darah menjadi energi. Bila tidak ditangani, diabetes dapat menimbulkan komplikasi ke pembuluh darah kecil sehingga mengakibatkan gangguan penglihatan dan ginjal. Selain itu, bila menyerang pembuluh darah besar, diabetes dapat menimbulkan penyakit jantung dan gangguan syaraf.

Selain mengatur nutrisi, penting juga bagi penderita diabetes untuk melakukan aktivitas fisik, sesuai dengan kebutuhan, seperti berenang, bersepeda atau berjalan kaki.

Agar tidak menimbulkan komplikasi, penderita diabetes disarankan untuk menjaga berat badan agar tetap ideal dan berolahraga serta menjaga asupan nutrisi. Pasien diabetes juga dianjurkan untuk mengubah gaya hidupnya, seperti berhenti merokok, menghindari stres dan beristirahat secara cukup, 6 hingga 9 jam sehari.

Baca juga artikel terkait DIABETES atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani