Menuju konten utama

Idul Adha 2020, Satgas Minta Warga Tidak Mudik & Cek Zona Risiko

Satgas Penanganan COVID-19 meminta masyarakat memperhatikan zona risiko di daerahnya dan tidak melakukan aktivitas mudik pada Idul Adha 2020.

Idul Adha 2020, Satgas Minta Warga Tidak Mudik & Cek Zona Risiko
Sejumlah pemudik bersiap menaiki bus di terminal Bekasi, Jawa Barat, Kamis (30/7/2020). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.

tirto.id - Idul Adha 1441 H yang jatuh pada 31 Juli 2020 perlu dirayakan dengan cara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena risiko penularan virus corona (Covid-19) di sebagian wilayah Indonesia hingga kini masih tinggi. Apalagi, total kasus positif corona di Indonesia saat ini sudah menembus angka 100 ribu orang.

Oleh karena itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito meminta masyarakat yang menyambut Idul Adha 2020 memperhatikan kondisi sesuai zonasi risiko penularan virus corona di daerah masing-masing.

"Bagi masyarakat, khususnya yang menyambut Idul Adha, mohon agar dapat memperhatikan kondisi daerah sesuai zonasi risiko peningkatan kasus di daerah masing-masing sebagai informasi dalam rangka menjalankan protokol kesehatan menyambut Idul Adha," ujar Wiku dalam konferesi pers pada Kamis sore (30/7/2020).

Dia menjelaskan perkembangan informasi data penanganan COVID-19 di Indonesia dapat diakses melalui portal covid19.go.id. Laman ini juga menyajikan data terbaru kasus positif corona di tanah air.

Masyarakat pun bisa mengecek data terbaru terkait informasi zona risiko penularan virus corona di seluruh provinsi Indonesia, di laman tersebut. Sampai hari ini, terdapat 53 kabupaten/kota yang termasuk zona risiko tinggi, dan 185 daerah lainnya ditetapkan sebagai zona risiko sedang.

Selain itu, Wiku juga menambahkan bahwa masyarakat tidak dianjurkan melakukan mudik dalam perayaan hari raya Idul Adha 2020.

"Mohon dipertimbangkan dan dihindari untuk tidak mudik karena aktivitas mudik jadi penyumbang kasus yang cukup besar pada daerah asal dan tujuan mudik," jelas dia.

Wiku sekaligus mengimbau masyarakat dapat melindungi keluarga, terutama yang masuk dalam usia rentan terhadap penularan Covid-19.

Wiku menjelaskan bahwa usia yang mendominasi dalam kasus positif COVID-19 adalah rentang usia 31 sampai 45 tahun atau 31,3 persen. Sedangkan kasus meninggal paling tinggi terjadi pada usia lebih dari 45 tahun dengan tingkat 78 persen.

"Hal ini menunjukkan bahwa kita harus berhati-hati khususnya masyakat berusia muda yang tingkat potensi positifnya sangat tinggi, sedangkan yang meninggal pada usia di atas 45 tahun jumlahnya juga sangat tinggi," kata dia.

Hingga 30 Juli 2020, tercatat jumlah total kasus penularan virus corona di Indonesia mencapai 106.336 orang. Dari jumlah itu, 5.058 jiwa meninggal, 64.292 orang sembuh dan 36.986 pasien Covid-19 masih dirawat.

Baca juga artikel terkait IDUL ADHA 2020 atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya