Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

IDI: XBB Banyak Menyerang Orang yang Belum Pernah COVID-19

Berdasar hasil laporan penyebaran varian XBB di Singapura, subvarian Omicron XBB banyak menyerang orang yang belum pernah terinfeksi COVID-19.

IDI: XBB Banyak Menyerang Orang yang Belum Pernah COVID-19
Ilustrasi Mobilitas Sosial. foto/Istockphoto

tirto.id - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan menyebut subvarian Omicron XBB banyak menyerang orang yang belum pernah terinfeksi COVID-19. Simpulan ini dikemukakan berdasarkan laporan kasus XBB di Singapura.

“Ini hal yang menarik yang dilaporkan oleh Singapura, menyatakan bahwa kasus infeksi COVID-19 ini didominasi oleh pasien yang belum pernah terinfeksi COVID-19 sebelumnya. Jadi, orang yang tidak pernah COVID-19, maka ini hati-hati, risiko untuk menderita COVID-19 dengan XBB ini lebih tinggi dibandingkan orang yang pernah COVID-19 ya,” ujar Erlina via Zoom dalam media briefing virtual bertajuk “Update Kasus COVID-19 dan Rekomendasi Terbaru IDI” pada Kamis, (3/11/2022).

Dia mengatakan XBB merupakan subvarian yang predominan di Singapura. Pada pekan kedua Oktober 2022, kasusnya mencapai 54 persen dan pekan sebelumnya hanya 22 persen.

Berdasar kelompok usianya, lanjut Erlina, kasus XBB di Singapura banyak menyerang usia muda yaitu 20-39 tahun dan yang dirawat adalah orang-orang di atas 70 tahun atau para lanjut usia (lansia).

“Yang muda-muda ini walaupun banyak terserang dengan XBB ini, tapi mereka lebih aman tidak perlu perawatan,” sambung dia.

Erlina menerangkan alasan mengapa yang dirawat di atas 70 tahun, karena kemungkinan imunitas mereka menurun atau memiliki banyak komorbid. “Salah satu yang ingin kita pelajari dari kasus ini adalah hati-hati pada masyarakat lansia,” tutur dia.

Kemudian Erlina menambahkan, walaupun secara umum kasusnya ringan, tapi jika menyerang lansia, ini memerlukan perawatan di rumah sakit (RS). Dia pun menerangkan bahwa XBB merupakan rekombinan subturunan Omicron BA.2.10.1 dan BA.2.75.

Lebih lanjut Erlina, XBB pertama kali ditemukan pada Agustus 2022 di India. Data WHO menyebutkan sejak 17 Oktober 2022, XBB sudah dilaporkan ada di 26 negara seperti Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa hingga Selasa, 1 November 2022, terdapat delapan kasus konfirmasi subvarian Omicron XBB di Indonesia.

“Ada 8 kasus XBB,” tutur Juru Bicara atau Jubir Kemenkes Mohammad Syahril kepada Tirto, Selasa (1/11/2022) malam.

Dia menerangkan bahwa dari delapan kasus tersebut, ada dua kasus yang merupakan dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Serta enam kasus lainnya bukan PPLN.

Syahril juga membeberkan sebaran kasus XBB berdasarkan wilayahnya. Antara lain terdapat lima kasus di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, satu kasus di Jawa Timur (Jatim), satu kasus di Lampung, dan satu kasus di Kalimantan.

Baca juga artikel terkait VARIAN XBB atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri