Menuju konten utama

IDI Wacanakan Suntikan Booster Jika Semua Warga Sudah Vaksinasi

Ikatan Dokter Indonesia menganalisis vaksinasi perlu dilanjutkan untuk suntikan ketiga (booster) bila herd immunity tak kunjung terbentuk.

IDI Wacanakan Suntikan Booster Jika Semua Warga Sudah Vaksinasi
Sejumlah tenaga medis melakukan pemeriksaan terhadap warga di kawasan permukiman yang masuk ke dalam zona merah COVID-19 di Jalan Tangkasi di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (24/8/2021). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/wsj.

tirto.id - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto mewacanakan vaksinasi dosis ketiga atau booster. Syaratnya bila seluruh warga yang menjadi target telah dapat dua suntikan atau dosis penuh, tetapi tidak tercipta kekebalan kelompok (herd immunity).

“Kalau [efikasi vaksin] 70 persen adalah 86 persen populasi harus divaksin. [Sedangkan] kalau [efikasi] 50 persen itu tidak akan tercapai herd immunity,” kata Slamet saat memberikan paparan dalam rapat bersama dengan Menteri Kesehatan dan Komisi IX DPR, Rabu (25/8/2021).

Slamet menjelaskan untuk mencapai herd immunity dengan vaksin, itu dipengaruhi oleh efikasi vaksin dan jumlah penduduk yang sudah divaksin lengkap. Dalam beberapa jurnal ilmiah antara efikasi vaksin dan jumlah orang yang divaksin ada perhitunganya.

Bila efikasi vaksin 95 persen, untuk mencari herd immunity minimal adalah 63 persen dari total penduduk dilakukan vaksinasi. Kemudian jika efikasi vaksin 90 persen maka minimal 66 persen penduduk divaksinasi. Apabila efikasi vaksin 80 persen maka 75 persen populasi harus divaksin.

IDI menilai target vaksinasi 208 juta warga, 77 persen dari populasi penduduk 270 juta perlu dikaji lagi. Sebab dengan Sinovac, efikasi 70 persen, perlu vaksinasi 86 persen penduduk. Kemudian sesuai kecepatan vaksinasi, perlu 7-8 bulan lagi untuk menyasar semua warga.

"Sesuai analisa kami, vaksin ini dalam waktu 6-12 bulan ini sudah harus dilakukan booster. Sehingga ini harus diantisipasi apabila kecepatan vaksin enggak tercapai, tapi kalau saya melihat seminggu ini Insyaallah di akhir tahun bisa tercapai, dan itu apresiasi untuk Kementerian Kesehatan. Tetapi kami usulkan juga ada skenario kedua apabila itu tidak tercapai, sehingga yang [mendapatkan vaksin] bulan Januari, Februari, Maret, April [2021] perlu dilakukan booster. Karena antibiodinya sudah turun,” kata Slamet.

Hingga saat ini dari 208 juta target vaksinasi ada 28,33 persen yang telah dapat vaksin dosis pertama dan 15,8 yang dapat vaksin dosis kedua.

Baca juga artikel terkait PANDEMI atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Zakki Amali