Menuju konten utama

IDI: Vaksin Cacar Monyet Bisa Langsung Disalurkan Tanpa Uji Klinis

Satgas Monkeypox PB IDI beralasan vaksin Modified Vaccinia Ankaria-Bavarian Nordic (MVA-BN) telah melalui uji klinis dan digunakan oleh banyak negara.

IDI: Vaksin Cacar Monyet Bisa Langsung Disalurkan Tanpa Uji Klinis
Ilustrasi Cacar Monyet. foto/Istockphoto

tirto.id - Satgas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan vaksin cacar monyet dari Bavarian Nordic, perusahaan bioteknologi asal Denmark, yang dipesan oleh pemerintah tidak perlu dilakukan uji klinis ulang saat tiba di Tanah Air.

“Vaksin yang dipesan oleh pemerintah rasanya adalah vaksin yang memang sudah melalui uji klinis, jadi bisa langsung didistribusikan kepada orang-orang yang masuk dalam [kelompok] prioritas,” kata Ketua Satgas Monkeypox PB IDI Hanny Nilasari dalam konferensi pers daring, Rabu (21/9/2022).

Selain itu, Hanny beralasan vaksin Modified Vaccinia Ankaria-Bavarian Nordic (MVA-BN) telah digunakan secara luas di dunia. “Sebetulnya pada kasus-kasus di negara-negara endemis, vaksin-vaksin ini sudah digunakan,” ucapnya.

Lantaran banyak laporan kasus cacar monyet di negara-negara non endemis, kata Hanny, vaksin MVA-BN juga digunakan di negara-negara tersebut termasuk di Indonesia.

Satgas Monkeypox PB IDI merekomendasikan pemberian vaksin jenis Bavarian Nordic ini tidak kepada seluruh masyarakat, tetapi untuk kelompok prioritas atau indikasinya terbatas.

Hanny menerangkan kelompok prioritas ini adalah orang-orang yang berkontak erat dengan pasien terkonfirmasi cacar monyet, tenaga kesehatan (nakes), terutama nakes yang melakukan pemeriksaan secara dekat dengan pasien cacar monyet, serta populasi yang berisiko tinggi tertular cacar monyet.

“Misalnya untuk kasus-kasus yang memang di-tracing (telusuri kontak erat). Jadi, kemarin itu ada satu kasus yang terkonfirmasi di Indonesia, kemudian dilakukan follow up (tindak lanjut) secara ketat kepada anggota keluarga serumahnya,” tutur dia.

Vaksin jenis MBA-VN ini diberikan pada periode tertentu, yaitu dalam waktu 4-10 hari setelah seseorang berkontak erat dengan pasien cacar monyet.

Menurut Hanny, vaksinasi memang tidak bisa meniadakan infeksi cacar monyet hingga 100 persen, tetapi kemungkinan komplikasi yang diderita pasien tersebut menjadi lebih ringan.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memperkirakan bahwa batch awal vaksin cacar monyet dari Bavarian Nordic akan tiba pada akhir Oktober 2022.

Akan tetapi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi tidak membeberkan kapan vaksin cacar monyet tersebut akan dapat bisa diberikan kepada masyarakat.

“Ditunggu dulu kedatangannya,” ujar Nadia kepada reporter Tirto, Senin (12/9/2022).

Dua ribu dosis vaksin cacar monyet dari Bavarian Nordic yang dipesan oleh pemerintah secara bertahap akan dikirimkan ke Indonesia dari Denmark hingga 2023.

Baca juga artikel terkait VAKSIN CACAR MONYET atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan