Menuju konten utama

Ideologi Partai Buruh, Sejarah & Nomor Urut Pemilu 2024

Berikut adalah ideologi Partai Buruh, termasuk sejarah dan nomor urut Pemilu 2024.

Ideologi Partai Buruh, Sejarah & Nomor Urut Pemilu 2024
Sejumlah simpatisan partai Buruh melakukan aksi jalan kaki di Jalan Medan Merdeka Selatan, kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (14/1/2023). Partai Buruh menyuarakan agar pemerintah mendengarkan suara pekerja perempuan untuk memperoleh cuti haid dan tak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak serta menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Cipta Kerja atau Perpu Cipta Kerja. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU

tirto.id - Partai Buruh kembali menjadi kontestan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Partai berwarna oranye ini mengusung ideologi Pancasila yang bertumpu pada sila ke-2 dan ke-5. Partai Buruh dalam Pemilu 2024 mendapat nomor urut 6.

Partai Buruh didirikan 4 konfederasi serikat pekerja dan 50 federasi pekerja serta sejumlah organisasi dan serikat lain. Partai Buruh mengusung ideologi Pancasila dengan titik tumpu pada sila kedua dan kelima, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Partai ini berasaskan Negara Sejahtera atau Walfare State, dengan moto “We are the Working Class”. Sesuai namanya, Partai Buruh menyasar konstituen (pemilih) yang berasal dari kalangan pekerja dan kalangan marjinal.

13 Platform Perjuangan Partai Buruh

Dalam menyasar konstituen, Partai Buruh memperjuangkan 13 isu pokok. Terutama ihwal kesejahteraan masyarakat kelas bawah. Berikut 13 platform perjuangan Partai Buruh dalam Pemilu 2024:

  1. Kedaulatan rakyat
  2. Lapangan kerja
  3. Anti korupsi
  4. Jaminan sosial yang meliputi jaminan kesehatan, jaminan pensiun, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, jaminan pengangguran, jaminan pendidikan, jaminan perumahan, jaminan air bersih, hingga jaminan makanan untuk rakyat
  5. Kedaulatan pangan (tanah, benih, pupuk, anti impor beras untuk petani), kedaulatan ikan, dan kedaulatan ternak
  6. Upah layak
  7. Pajak untuk kesejahteraan rakyat, hubungan industrial antara lain tolak outsourcing, tolak karyawan kontrak berkepanjangan, pesangon yang layak, jam kerja yang manusiawi,
  8. Perlindungan buruh perempuan, kerja layak, tolak buruh kasar TKA, tolak pemagangan, dan tolak PHK yang dipermudah
  9. Perlindungan perempuan dan anak muda
  10. Lingkungan hidup, masyarakat adat, dan HAM
  11. Kesejahteraan dan status PNS untuk seluruh guru dan tenaga honorer
  12. Pemberdayaan disabilitas
  13. Membangun kekuatan BUMN dan koperasi

Ideologi Partai Buruh

Ideologi Partai Buruh adalah Pancasila, yang bertumpu pada sila kedua dan kelima, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Asas Partai Buruh

Negara Sejahtera atau Walfare State.

Sejarah dan Ketua Umum Partai Buruh Saat Ini

Seperti dikutip dari laman resmi, Partai Buruh pertama kali didirikan pada 28 Agustus 1998. Partai Buruh pernah 3 kali menjadi kontestan Pemilu, menggunakan nama berbeda yaitu Partai Buruh Nasional di Pemilu 1998, Partai Buruh Sosial Demokrat 2005 dan Partai Buruh Pemilu 2009. Partai ini mengganti warna kebesaran dari biru menjadi oranye.

Namun selama 3 kali berpartisipasi Pemilu, Partai Buruh tercatat belum mendapatkan kursi di DPR RI. Persentase suara terbesar Partai Buruh didapatkan di Pemilu 2004 silam, dengan mendulang 0,56 persen suara atau sekitar 646 ribu suara konstituen.

Partai ini terakhir kali bertarung dalam Pemilu 2009 silam, sempat vakum di dua Pemilu pada 2014 dan 2019. Setelah hiatus, partai didirikan kembali jelang Pemilu 2024.

Berdirinya Partai Buruh dilakukan oleh 4 Konferderasi serikat pekerja terbesar dan 50 Federasi serikat pekerja tingkat nasional, forum guru dan tenaga honorer, dan organisasi petani serta nelayan terbesar di Indonesia.

Pendirian kembali Partai Buruh dilakukan bersamaan dengan pendeklarasian pada Kongres IV 4-5 Oktober 2021 lalu di Jakarta, yang sekaligus menetapkan Said Iqbal sebagai ketua umum (Ketum) atau presiden partai periode 2021-2026. Said Iqbal melanjutkan tampuk kepemimpinan partai yang dulu sempat diketuai Sony Pudjisasono.

Said Iqbal sebelum dilantik sebagai presiden partai, dikenal sebagai aktivis buruh sejak 1992 silam. Said Iqbal lantas terjun di beberapa organisasi dan menjabat beberapa posisi penting seperti Wakil Presiden Serikat Pekerja ASEAN (ATUC), Presiden DPP Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), hingga Pengurus Pusat Organisasi Buruh Internasional (ILO) PBB.

Ia pernah terpilih sebagai Tokoh Buruh Terbaik versi The Febe Elisabeth Velasquez Award oleh serikat pekerja Belanda pada 2013 silam. Terakhir Said Iqbal tercatat sebagai Ketum Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) selama 3 periode, sejak 2012 silam hingga terpilih kembali pada 2017 dan ditetapkan secara aklamasi (pengukuhan) 2021.

Di jajaran penggurus komite eksekutif (Exco), Said Iqbal didampingi Agus Supriyadi di posisi Wakil Ketum (Waketum), Ferri Nuzarli sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen), dan Agus Ruli Ardiansyah sebagai Ketua Majelis Nasional. Selanjutnya mantan Ketum, Sonny Pudjisasono sebagai Ketua Badan Pendiri (Majelis Rakyat), dan Riden Hatam Aziz sebagai Ketua Mahkamah Partai.

Berdasarkan laman Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang terakhir diperbarui 6 Januari 2023 silam, Partai Buruh memiliki 81 pengurus, dengan keterwakilan perempuan sebesar 32,10 persen atau 26 jumlah pengurus perempuan.

Organisasi Partai Buruh

  • Pengurus Partai Buruh yang Lama
  • Rumah Buruh Indonesia unsur konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)
  • Rumah Buruh Indonesia unsur Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI)
  • Organisasi Rakyat Indonesia - KSPSI
  • Serikat Petani Indonesia (SPI)
  • Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI)
  • Rumah Buruh Indonesia unsur FSP KEP
  • Rumah Buruh Indonesia unsur FSP FARKES Reformasi
  • Forum Pendidik dan Tenaga Honorer Swasta Indonesia (FPTHSI)
  • Gerakan Perempuan Indonesia (GPI)

Nomor Urut Pemilu 2024: Aktivitas Partai Buruh

KPU telah menetapkan nomor urut parpol Pemilu 2024, dalam Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2024, 14 Desember 2022 di Jakarta.

Terdapat 17 parpol serta 6 partai lokal Aceh yang mengikuti Pemilu 2024 berdasarkan Berita Acara Nomor: 310/PL.01.1-BA/05/2022 tentang Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilihan Umum. Kemudian ditambah Partai Ummat yang belakangan lolos untuk ikut Pemilu.

Partai Buruh ditetapkan KPU sebagai parpol dengan nomor urut 6. Sejak ditetapkan KPU sebagai peserta Pemilu 2024, Partai Buruh gencar melakukan sejumlah kegiatan, baik aksi turun ke jalan hingga webinar. Baru-baru ini, Partai Buruh menginisiasi unjuk rasa dengan mendatangi Kantor DPR RI di Jakarta, Senin, (06/02/23).

Mereka membawa 6 tuntutan aksi, mulai dari Penolakan Isi Perppu Omnibus Law – UU Cipta Kerja, Tolak RUU Omnibus Law Kesehatan, Perlindungan Buruh Pertambangan, Perlindungan Buruh Perkebunan, Perlindungan Buruh Outsourcing Perusahaan BUMN, dan Tolak ERP Kebijakan Jalan Berbayar Elektronik.

Aksi itu melibatkan sebanyak 5 ribu masa yang terdiri buruh berbagai serikat. Ketum Partai Buruh,Said Iqbal terlibat langsung turun ke jalan dalam penyampaian aspirasi itu. Said Iqbal menyatakan, Partai Buruh mengecam pengesahan Omnibus Law dan segala turunannya.

"Partai Buruh bersama serikat lainnya, kita sepakat untuk melawan Omnibus Law," tegas Said Iqbal di depan Kantor DPR dilansir dari laman resmi partai.

Berikut ini daftar partai peserta Pemilu 2024 beserta nomor urut:

1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

2. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)

3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan)

4. Partai Golongan Karya (Golkar)

5. Partai NasDem

6. Partai Buruh

7. Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora)

8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

9. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)

10. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)

11. Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda)

12. Partai Amanat Nasional (PAN)

13. Partai Bulan Bintang (PBB)

14. Partai Demokrat

15. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

16. Partai Persatuan Indonesia (Perindo)

17. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Partai lokal Aceh

18. Partai Nangroe Aceh (PNA)

19. Partai Generasi Aceh Beusaboh Thaat dan Taqwa (Gabthat)

20. Partai Darul Aceh (PDA)

21. Partai Aceh

22. Partai Adil Sejahtera Aceh (PAS Aceh)

23. Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh (SIRA

24. Partai Ummat

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Politik
Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Alexander Haryanto