Menuju konten utama

Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, Menhub Budi: Harus Punya MRT

Menteri Perhubungan mengatakan, MRT harus menjadi angkutan massal di ibu kota baru di Pulau Kalimantan.

Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, Menhub Budi: Harus Punya MRT
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Presiden Joko Widodo memastikan ibu kota akan pindah ke Kalimantan. Ia pun sudah meminta izin kepada DPR dalam Sidang DPD-DPR RI di kompleks parlemen melalui pidato kenegaraannya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, Mass Rapid Transit (MRT) harus menjadi angkutan massal yang akan dibangun di ibu kota baru di Pulau Kalimantan. Budi mengatakan, bila berbicara ibu kota maka, ia mencanangkan posisinya sebagai kota besar sehingga MRT sebaiknya menjadi pilihan.

“Masa depannya sama mesti MRT karena angkutan massal satu pilihan yang menjadi keniscayaan apabila itu jadi satu kota besar. Planning-nya pasti ada MRT dan itu bertahap,” ucap Budi dalam konferensi pers bertajuk “Nota Keangan/RAPBN 2020” di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada Jumat (16/8/2019).

Budi mengatakan, selain MRT, ibu kota baru di Kalimantan nantinya tetap memerlukan sejumlah infrastruktur lainnya. Mulai dari pelabuhan sampai bandara.

Namun, menurutnya melihat kontur daerah Kalimantan nanti, infrastruktur yang tidak kalah penting adalah udara. Budi mengatakan, kebutuhan akan bandar udara akan menjadi sangat diperlukan menyusul kepastian pemindahan ibu kota baru.

“Untuk infrastruktur itu pelengkap dan menentukan di beberapa kota. Kalimantan pada dasarnya paling penting itu udara. Kalimantan Tengah, Barat, Timur, Selatan memenuhi klasifikasi pesawat yang butuh panjang run way 2.500 km,” ucap Budi.

Namun, untuk pelabuhan, Budi mengatakan pengerjaannya bisa dilakukan usai bandara diselesaikan. Sebab, ada daerah Kalimantan seperti bagian tengah yang tidak bisa dijangkau melalui laut.

Baca juga artikel terkait IBU KOTA BARU atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Alexander Haryanto