Menuju konten utama
Pemindahan Ibu Kota Negara

Ibu Kota Pindah Kaltim, Pemerintah Diminta Segera Rilis Koordinat

Pemerintah telah mengumumkan Kalimantan Timur menjadi lokasi baru ibu kota negara pengganti DKI Jakarta dan diminta segera menentukan lokasi pasti agar tak terjadi kesulitan nantinya.

Ibu Kota Pindah Kaltim, Pemerintah Diminta Segera Rilis Koordinat
Pemandangan Monumen Nasional dengan latar belakang gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Senin (29/7/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil telah mengungkapkan Kalimantan Timur (Kaltim) dipilih pemerintah sebagai lokasi pemindahan ibu kota negara. Kabar ini langsung disambut gembira oleh anggota DPR RI daerah pemilihan Kaltim, Hetifah Sjaifudian.

Hetifah meminta pemerintah pusat untuk segera menentukan lokasi titik koordinat agar tak terjadi kesulitan nantinya.

"Sebaiknya memang titik koordinat lokasinya sebaiknya secepat mungkin supaya menghindari adanya spekulasi tanah dan lain-lain yang mempersulit eksekusi nanti," jelas Hetifah saat dihubungi, Jumat (23/8/2019).

Politikus Partai Golkar itu mengatakan masyarakat Kaltim menyambut baik bila memang nantinya provinsi ini benar-benar ditetapkan menjadi ibu kota yang baru. Pemerintah setempat pun telah mempersiapkan diri dari berbagai aspek, tak hanya sarana dan prasarana tetapi juga Sumber Daya Manusia (SDM).

"Kita tuh mempersiapkan SDM kita supaya nanti tidak semata-mata mengandalkan SDM dari luar," jelasnya.

Hetifah mengatakan masyarakat Kaltim berharap jika ibu kota benar dipindahkan, pembangunan di Kaltim harus tetap menjaga kelestarian lingkungan, khususnya hutan-hutan Kalimantan yang selama ini menjadi bagian "paru-paru" dunia.

“Tentu ada pesan-pesan juga dari Kaltim, kalau kita membangun Kalimantan sebagai ibu kota bukan memindahkan Jakarta dengan segala problematika. Misalnya banjir, macet, polusi. Kami ingin Kalimantan menjadi the future of Indonesia,” tutur Hetifah.

Perencanaan pembangunan ibukota, kata Hetifah juga harus matang dengan mengambil konsep futuristik dan tetap menjaga kelestarian lingkungan Kalimantan, terutama tetap menjaga kearifan lokal Kalimantan sebagai paru-paru dunia.

Untuk itulah, Kalimatan diharapkan juga menjadi forest city, tak hanya sebatas green city saja. Konsep itu diharapkannya dapat dituangkan secara detail.

“Bila perlu forest city, kalau masih green city lebih ekstrem dari itulah kalau bisa. Tapi sudah bagus konsepnya seperti itu, kita support. Jadi harus tuangkan itu dengan lebih cermat turunannya seperti apa,” tuturnya.

Sebelumnya, pemerintah juga sudah mengumumkan ada tiga provinsi yang menjadi calon lokasi ibu kota baru. Ketiganya adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Akhirnya Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil menginformasikan lokasi ibu kota baru diputuskan berada di Kaltim.

"Iya Kaltim, benar. Tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana," kata Sofyan kepada wartawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Kamis siang.

"Begitu diputuskan di mana lokasi tepatnya akan kami kunci [lahannya]," tambah Sofyan.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menampik pemberitaan yang menyebut sudah ada keputusan bahwa lokasi ibu kota baru berada di wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

“Akan kita umumkan pada waktunya, masih nunggu kajian, tinggal satu, dua kajian belum disampaikan kepada saya,” kata Jokowi kepada wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (22/8/2019) seperti dilansir laman Sekretariat Kabinet.

Jokowi mengulangi jawaban yang sama saat wartawan mengonfirmasi lagi apakah lokasi ibu kota baru ditetapkan di wilayah Kaltim. “Masih tunggu satu, dua kajian,” tegas Jokowi.

Baca juga artikel terkait PEMINDAHAN IBU KOTA atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri