Menuju konten utama

Hutan Konservasi Hilang, Populasi Harimau Berkurang

Sebuah data penelitian yang di terbitkan oleh Science Advances mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang kehilangan hutan konservasi harimau terbesar di dunia bersama dengan negara tetangga Malaysia dalam periode 2001-2014.

Hutan Konservasi Hilang, Populasi Harimau Berkurang
Harimau Bengal (Panthera tigris). ANTARA FOTO/Andika Wahyu

tirto.id - Sebuah data penelitian yang di terbitkan oleh Science Advances mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang kehilangan hutan konservasi harimau terbesar di dunia bersama dengan negara tetangga Malaysia dalam periode 2001-2014.

Penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Minnesota, Resolve, Smithsonian Conservation Biology Institute, Rainforest Alliance, Stanford University, dan World Resources Institute (WRI).

Penelitian gabungan itu menyebut, hilangnya lanskap konservasi harimau merupakan dampak dari alih fungsi hutan menjadi perkebunan komoditas pertanian seperti kelapa sawit, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Kamis, (7/6/2016).

Penelitian tersebut mengambil contoh hilangnya hutan konservasi yang terjadi di ekosistem Bukit Tiga Puluh di Sumatera yang kehilangan hutan mencapai dua per tiga atau 67 persen sejak 2001. Hilangnya hutan konservasi tersebut bisa menjadi habitat untuk sekitar 51 harimau.

"Pengembangan kelapa sawit terus jadi ancaman. Di Indonesia sendiri, lebih dari 4.000 kilometer persegi habitat hutan, setara dengan lima kali ukuran kota New York, telah dialokasikan untuk konsesi kelapa sawit," tulis penelitian itu.

Periode 2001-2014, habitat hutan global yang hilang mendekati angka 8 persen atau 79.600 kilometer persegi di seluruh dunia. Lanskap hutan yang hilang dengan luasan tersebut diperkirakan dapat mendukung kehidupan sekitar 400 harimau. Hingga saat ini, populasi harimau di dunia kurang dari 3.500 ekor.

Sementara itu, di Nepal dan India, dilaporkan terjadi peningkatan populasi harimau masing-masing 62 dan 31 persen yang sebagian besar disebabkan oleh inisiatif konservasi seperti pemeliharaan lanskap lintas batas.

Penelitian tersebut menyebutkan bahwa populasi harimau di dunia masih bisa diselamatkan dari ambang kepunahan dengan meningkatkan lanskap habitatnya di seluruh dunia.

Peneliti menyebut komitmen internasional untuk melipatgandakan populasi harimau hingga 2022 (inisiatif yang disebut sebagai "Tx2") dapat dicapai dengan tambahan investasi konservasi. Populasi harimau dapat kembali dengan cepat ketika habitat dan mangsa bagi harimau tersedia luas dan tindakan perburuan dapat dikontrol. (ANT)

Baca juga artikel terkait HARIMAU atau tulisan lainnya

Reporter: Yantina Debora