Menuju konten utama

Hukum Shalat Tarawih Sendiri untuk Wanita, Tata Cara, & Rakaat

Bagaimana hukum sholat tarawih sendiri untuk wanita di rumah, tata cara shalat tarawih, dan jumlah rakaat yang dikerjakan akan dibahas di artikel berikut.

Hukum Shalat Tarawih Sendiri untuk Wanita, Tata Cara, & Rakaat
Ilustrasi - Wanita muslim shalat di rumah. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Bagaimana tata cara sholat tarawih sendiri di rumah untuk perempuan? Pada bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih di masjid. Apakah perempuan dapat mengerjakan shalat tarawih di rumah dan berapa minimal rakaat yang dikerjakan?

Shalat tarawih adalah shalat sunnah khusus pada bulan Ramadhan. Hukum salat tarawih adalah sunnah muakkadah. Banyak kemuliaan yang didapatkan seorang muslim jika menunaikan shalat ini.

Salah satunya, diriwayatkan dalam sebuah hadis, "Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan mengharapkan pahala, maka diampuni baginya dosa yang telah lalu," (HR. al-Bukhari).

Hukum Shalat Tarawih Sendiri bagi Wanita

Dalam pelaksanaannya, sholat tarawih bisa dilakukan secara berjamaah maupun sendiri di rumah. Bagi wanita, memang terdapat sejumlah ketentuan bahwa lebih utama jika shalat tarawih di rumah.

"Shalatnya seorang wanita di kamarnya lebih utama daripada shalatnya di ruang tengah rumahnya. Dan shalatnya seorang wanita di ruangan kecil di dalam kamarnya lebih utama dari shalatnya di kamarnya," (HR. Abu Daud).

Di sisi lain, terdapat hadis yang tidak melarang perempuan untuk pergi ke masjid. Sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW:

"Jangan kalian larang istri-istri kalian untuk pergi ke masjid, jika mereka telah minta izin kepada kalian," (HR. Muslim).

Apakah Wanita Lebih Baik Shalat Tarawih di Rumah atau di Masjid?

Terkait adanya pertanyaan apakah wanita lebih baik shalat tarawih di rumah atau di masjid, Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya menyebutkan, seorang perempuan, dalam hal ini ibu, dapat saja menunaikan shalat di masjid. Syaratnya adalah bebas dari fitnah, tempatnya aman, dan sudah menuntaskan kewajiban di rumah.

Terdapat solusi bagi perempuan agar tetap menjaga sholat tarawih meskipun tidak bisa ke masjid, yaitu dengan shalat di rumah.

Pengerjaan shalat tetap dapat berjamaah dengan sesama perempuan di rumah, seperti ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan. Namun, bila hanya seorang diri, shalat tarawih tetap dapat dikerjakan di rumah.

Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri di Rumah bagi Perempuan

Shalat tarawih di rumah dapat dikerjakan dengan 8 rakaat atau 20 rakaat. Jika jumlah rakaatnya 8, shalat dikerjakan 4 rakaat demi 4 rakaat, ditutup dengan 3 rakaat witir.

Sementara itu, jika jumlah rakaatnya 20 rakaat, shalat ditunaikan 2 rakaat demi 2 rakaat, ditutup 3 rakaat witir yang ditunaikan 2 rakaat ditambah 1 rakaat.

Berikut tata cara sholat tarawih sendiri di rumah bagi wanita.

1. Niat

Membaca niat salat tarawih 4 rakaat sebagai berikut.

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ َارْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarawiihi arba'ata rakaatin mustaqbilal qiblati adaan lillahi ta'ala.

2. Takbir

Mengucap takbir saat takbiratul ihram.

3. Membaca Al-Fatihah

Membaca surah Al-Fatihah sebagai berikut.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ, اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ, الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ, مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ, اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ, اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ, صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn, Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭal-lażīna an‘amta ‘alaihim, gairil-magḍūbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn.

4. Membaca surah Al-Qur'an

Membaca salah satu surah dalam Al-Qur'an. Contohnya adalah Surah Al Alaq sebagai berikut.

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ ١, خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ ٢, اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ ٣, الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ ٤, عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ ٥, كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ ۙ ٦, اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ ٧, اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰىۗ ٨, اَرَاَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰىۙ ٩, عَبْدًا اِذَا صَلّٰىۗ ١٠, اَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ عَلَى الْهُدٰىٓۙ ١١, اَوْ اَمَرَ بِالتَّقْوٰىۗ ١٢, اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ ١٣, اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ ١٤, كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ ١٥, نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ ١٦, فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙ ١٧, سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ ١٨, كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩ ࣖ ١٩

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmulah Yang Mahamulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya manusia itu benar-benar melampaui batas ketika melihat dirinya serba berkecukupan. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(-mu). Tahukah kamu tentang orang yang melarang seorang hamba ketika dia melaksanakan salat? Bagaimana pendapatmu kalau terbukti dia berada di dalam kebenaran atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)? Bagaimana pendapatmu kalau dia mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari keimanan)? Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)? Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya Kami tarik ubun-ubunnya (ke dalam neraka), (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan (kebenaran) dan durhaka. Biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya). Kelak Kami akan memanggil (Malaikat) Zabaniah (penyiksa orang-orang yang berdosa). Sekali-kali tidak! Janganlah patuh kepadanya, (tetapi) sujud dan mendekatlah (kepada Allah).

5. Rukuk

Takbir lalu rukuk dengan membaca kalimat berikut.

سُبْحَانَكَ اللّهم رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللّهم اغْفِرْلِيْ

Subhaanakallaahumma rabbanaa wabihamdika Allaahummagh firlii

6. Iktidal

Bangun untuk Iktidal membaca kalimat sami’allaahu liman hamidah, dilanjutkan dengan doa berikut.

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

Rabbanaa wa lakal hamd

7. Sujud pertama

Takbir lalu sujud pertama dengan doa sebagai berikut.

سُبْحَانَكَ اللهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللهُمَّ اغْفِرْلِيْ

Subhaanakallah humma rabbanaa wa bihamdikallahummaghfirlii

8. Duduk di antara dua sujud

Takbir lalu duduk di antara dua sujud dengan doa sebagai berikut.

اَللّهُمَ اغْفِرْلِيْ وارْحَمنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَارْزُقْنِيْ

Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii

9. Sujud kedua

Takbir lalu sujud kedua dengan doa sebagai berikut.

سُبْحَانَكَ اللهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللهُمَّ اغْفِرْلِيْ

Subhaanakallah humma rabbanaa wa bihamdikallahummaghfirlii

10. Bangkit untuk rakaat kedua

Duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua. Ini diikuti bangkit, lalu menyunaikan semua gerakan dan doa di rakaat kedua sesuai dengan urutan gerakan di rakaat pertama, kecuali niat.

11. Mengerjakan rakaat ketiga.

12. Mengerjakan rakaat keempat.

13. Duduk tasyahud

Setelah bangkit dari sujud kedua di rakaat keempat, duduk tasyahud, dengan membaca doa takhiyat awal sebagai berikut.

اَلتَّحِيَّاتُ لِلّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّباَتُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ النَّبِيُّوَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْناَ وَعَلَى عِباَدِاللهِ الصَّالِحِيْنَأَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu’alainaa wa’ala ‘ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah waasyhadu annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh

Ini dilanjutkan dengan shalawat sebagai berikut.

للَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohim innaka hamidun majiid

14. Salam

Membaca doa tasyahud akhir, dan salam.

Usai mengerjakan 4 rakaat pertama shalat tarawih, kita dapat mengerjakan 4 rakaat berikutnya dengan tata cara yang sama. Hal ini disambung dengan shalat witir 3 rakaat yang pengerjaannya disambung, atau 3 rakaat langsung.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Dhita Koesno