Menuju konten utama

Hukum Puasa 6 Hari Bulan Syawal Setelah Hari Raya Idul Fitri 2022

Hukum puasa 6 hari bulan Syawal setelah hari raya Idul Fitri 2022 adalah sunnah. Puasa dapat dimulai sejak tanggal 2 Syawal 1443 H (3 Mei 2022).

Hukum Puasa 6 Hari Bulan Syawal Setelah Hari Raya Idul Fitri 2022
Ilustrasi Halal Bihalal. foto/Istockphoto

tirto.id - Puasa 6 hari bulan Syawal setelah hari raya Idul Fitri 2022 hukumnya sunnah. Puasa yang dapat dilakukan langsung sejak 2 Syawal 1443 H (Selasa, 3 Mei 2022) ini menjadi penyempurna setelah seorang muslim mengerjakan puasa sebulan penuh sepanjang Ramadhan.

Diriwayatkan Umar bin Tsabit, Abu Ayyub berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan yang dilanjutkan dengan puasa 6 hari pada bulan Syawal, maka hal itu sama dengan puasa setahun penuh." (H.R. Tirmidzi).

Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Keutamaan puasa 6 hari di bulan Syawal, yang menyempurnakan puasa Ramadhan, sehingga seseorang diibaratkan berpuasa setahun penuh, juga tercantum dalam riwayat lain.

Dikutip dari laman Suara Muhammadiyah, tedapat riwayat dari Tsauban, bahwa Nabi saw. bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadahn, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa 10 bulan, dan berpuasa 6 hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi 60], maka semuanya (Ramadan dan 6 hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun. (H.R. Ahmad).

Puasa 6 Hari di Bulan Syawal, Berturut-turut Atau Terpisah?

Puasa 6 hari di bulan Syawal dapat dilakukan secara terpisah-pisah. Misalnya, seseorang memilih untuk mengerjakan puasa 6 hari bulan Syawal itu setiap Senin dan Kamis sepanjang Syawal.

Di sisi lain, puasa tersebut dapat pula dilakukan secara berturut-turut. Seseorang mungkin saja melakukan puasa 6 hari bulan Syawal langsung pada tanggal 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 Syawal. Bisa saja pula ia memilih pada pertengahan Syawal, bersamaan waktu puasa ayyamul bidh (pertengahan bulan), dengan puasa pada 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19 Syawal atau dalam rentang tertentu lain.

Yang terpenting, seorang muslim tidak berpuasa pada 1 Syawal ketika Idul Fitri. Pasalnya, 1 Syawal termasuk hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, selain 10 Zulhijah (Idul Adha), 11, 12, dan 13 Zulhijah (Hari Tasyrik), dan hari yang diragukan (hari syak, misalnya diragukan apakah sudah masuk 1 Ramadhan atau belum).

Dalam artikel "Hukum Puasa Syawal dan Waktu Pelaksanaannya" (NU Online), Alhafiz Kurniawan mencantumkan pendapat Syekh Nawawi al-Bantani di Kitab Nihayatuz Zain, yaitu, "Keutamaan sunah puasa Syawal sudah diraih dengan berpuasa secara terpisah dari hari Idul Fithri. Hanya saja berpuasa secara berturut-turut lebih utama."

Hukum Puasa Qadha pada Bulan Syawal

Setelah bulan Ramadhan berlalu, seorang muslim dianjurkan untuk segera mengganti puasa yang dilewatkannya, misalnya karena sakit, dalam perjalanan jauh, atau haid (menstruasi).

Puasa qadha dapat dilakukan sejak 2 Syawal. Puasa ini dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun hingga bulan Sya'ban. Yang terpenting, puasa tersebut tidak ditunda-tunda hingga melewati Ramadhan tahun berikutnya.

Imam Nawawi dalam Al Majmu Syarah al Muhadzdzab, mengutip pendapat Asy-Syirazi bahwa seseorang yang mempunyai utang puasa Ramadhan, dan tidak mempunyai uzur (halangan), maka tidak boleh mengakhirkannya sampai datang Ramadhan berikutnya.

Jika orang tersebut mengakhirkannya sampai Ramadhan berikutnya, orang tersebut mesti membayarkan makanan satu mud untuk setiap hari yang ditinggalkannya, sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Ibnu Umar, dan Abu Hurairah.

Jika seseorang berniat hendak puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal, tetapi ia masih berutang puasa, maka yang didahulukan adalah membayar puasa qadha, karena hukumnya wajib.

Terkait hal ini, dalam "Penjelasan Puasa 6 Hari Syawal dan Pahala Setara Puasa Setahun" (NU Online), Sunnatullah mengutip pendapat Imam ar-Ramli dalam kitab Fatawa ar-Ramli. Seseorang yang mempunyai utang puasa Ramadhan, lantas menggantinya pada bulan Syawal, insyaAllah akan mendapatkan pahala puasa qadha dan pahala puasa 6 hari bulan Syawal.

"Dia mendapatkan pahala qadha’ Ramadhan bersama puasa 6 hari bulan Syawal, meskipun dengan niat lainnya. Dia juga mendapatkan pahala 6 hari bulan Syawal. Masalah ini telah disampaikan oleh para ulama generasi akhir (kontemporer)."

Jadwal Puasa 6 Hari Bulan Syawal 2022

Berikut ini jadwal puasa sunnah 6 hari bulan Syawal 2022 dan puasa yang berbarengan dengannya.

Hari/Tanggal Tanggal Hijriyah Puasa yang Menyertai
Selasa, 3 Mei 2022 2 Syawal 1443 H
Rabu, 4 Mei 2022 3 Syawal 1443 H
Kamis, 5 Mei 2022 4 Syawal 1443 H Puasa Kamis
Jumat, 6 Mei 2022 5 Syawal 1443 H
Sabtu, 7 Mei 2022 6 Syawal 1443 H
Minggu, 8 Mei 2022 7 Syawal 1443 H
Senin, 9 Mei 2022 8 Syawal 1443 H Puasa Senin
Selasa, 10 Mei 2022 9 Syawal 1443 H
Rabu, 11 Mei 2022 10 Syawal 1443 H
Kamis, 12 Mei 2022 11 Syawal 1443 H Puasa Kamis
Jumat, 13 Mei 2022 12 Syawal 1443 H
Sabtu, 14 Mei 2022 13 Syawal 1443 H
Minggu, 15 Mei 2022 14 Syawal 1443 H
Senin, 16 Mei 2022 15 Syawal 1443 H Puasa Senin
Selasa, 17 Mei 2022 16 Syawal 1443 H
Rabu, 18 Mei 2022 17 Syawal 1443 H
Kamis, 19 Mei 2022 18 Syawal 1443 H Puasa Kamis
Jumat, 20 Mei 2022 19 Syawal 1443 H
Sabtu, 21 Mei 2022 20 Syawal 1443 H
Minggu, 22 Mei 2022 21 Syawal 1443 H
Senin, 23 Mei 2022 22 Syawal 1443 H Puasa Senin
Selasa, 24 Mei 2022 23 Syawal 1443 H
Rabu, 25 Mei 2022 24 Syawal 1443 H
Kamis, 26 Mei 2022 25 Syawal 1443 H Puasa Kamis
Jumat, 27 Mei 2022 26 Syawal 1443 H
Sabtu, 28 Mei 2022 27 Syawal 1443 H
Minggu, 29 Mei 2022 28 Syawal 1443 H
Senin, 30 Mei 2022 29 Syawal 1443 H Puasa Senin
Selasa, 30 Mei 2022 30 Syawal 1443 H

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya