Menuju konten utama

Hukum Bohong Saat Puasa Ramadhan: Tidak Batal, Tapi Merusak Pahala

Apa hukum berbohong saat puasa di bulan Ramadhan? Meskipun tidak termasuk perkara yang bisa membatalkan puasa, berbohong dapat merusak pahala ibadah ini.

Hukum Bohong Saat Puasa Ramadhan: Tidak Batal, Tapi Merusak Pahala
Ilustrasi Ramadhan. foto/istockphoto

tirto.id - Pada dasarnya, ibadah puasa semestinya dilakukan dengan menahan diri dari segala hawa nafsu, termasuk makan, minum dan sejumlah perbuatan lain yang bisa membatalkan ibadah ini.

Akan tetapi, ada juga perilaku yang bisa merusak pahala puasa meskipun tidak membuat ibadah ini batal. Salah satu perbuatan yang bisa merusak pahala puasa adalah berbohong.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang tidak menjauhi perkataan dusta dan mengamalkan dustanya, maka tak ada hajat bagi Allah untuk menilai puasanya meski ia bersusah payah seharian menjauhi makanan dan minuman," (HR. Bukhari).

Dari keterangan hadis Rasulullah tersebut, diketahui bahwa perbuatan berbohong atau berdusta sangat tidak disukai Allah SWT. Bahkan, orang yang sedang berpuasa pun berpotensi "percuma" menjalankan ibadah ini jika berbohong atau berdusta.

Sekalipun orang yang berdusta itu telah berusaha menahan makan dan minum selama berpuasa seharian penuh, ibadahnya tersebut akan sia-sia di mata Allah SWT.

Dalam artikel "Menghasut dan Berdusta saat Puasa" di laman NU Online, disebutkan bahwa Syekh Said Muhammad Ba’asyin dalam Kitab Busyrol Karim, menyatakan bahwa dusta atau berbohong ini termasuk perbuatan yang layak untuk dijauhi bagi orang yang sedang puasa.

Syekh Said menerangkan: "Dusta dan ghibah semestinya dijauhi terutama oleh mereka yang sedang puasa, meski menjauhi dua sifat tercela itu pada substansinya memang wajib. Sekalipun keduanya terpaksa dibolehkan untuk kepentingan mendamaikan pihak bertikai atau kepentingan bercerita terkait penganiayaan yang dilakukan seseorang, maka orang yang berpuasa sebaiknya menghindari dua jalan tadi."

Meskipun berbohong tidak termasuk dalam daftar perbuatan yang bisa membatalkan puasa, hal tercela ini tetap dianjurkan untuk dihindari.

Dampak bagi orang yang berbohong terutama ketika berpuasa bisa sangat berbahaya, baik untuk dirinya sendiri maupun bagi orang lain yang mendapatkan kebohongan tersebut.

Berbohong atau berdusta juga termasuk dalam lima perkara yang bisa menghapus pahala puasa seseorang. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Anas, Nabi Muhammad bersabda, "Ada lima perbuatan yang menghapus pahala puasa, yaitu berbohong, menggunjing, mengadu domba, bersumpah palsu, dan memandang dengan syahwat".

Dikutip dari buku "Tuntunan Ibadah Pada Bulan Ramadhan Di Masa Darurat COVID-19" terbitan PP Muhammadiyah, berkata atau melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran Islam juga perlu dijauhi oleh orang yang berpuasa.

Beberapa hal yang harus dijauhi itu adalah berbohong, memfitnah, menipu, berkata kotor, mencaci maki, membuat gaduh, dan segala perbuatan tercela lainnya menurut ajaran Islam.

Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Jika seseorang di antara kamu berpuasa, maka janganlah berkata kotor pada hari itu, dan janganlah berbuat gaduh. Jika dimarahi oleh seseorang atau dimusuhinya, hendaklah ia berkata: ‘saya sedang berpuasa’,” [HR. al-Bukhari dan Muslim].

Baca juga artikel terkait PUASA atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Addi M Idhom