Menuju konten utama

Hukum, Bacaan Niat, dan Tata Cara Salat Gerhana

Salat gerhana yang dikerjakan dua rakaat dengan empat sujud, hukumnya sunah muakkad.

Hukum, Bacaan Niat, dan Tata Cara Salat Gerhana
Ribuan umat islam melakukan salat tarawih malam pertama bulan Ramadhan 1439 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (17/5/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Salat gerhana dilaksanakan ketika terjadi gerhana baik itu gerhana bulan maupun gerhana matahari. Salat sunah ini dikerjakan dua rakaat dengan dua rukuk di setiap rakaatnya.

Gerhana bulan akan terjadi di Indonesia pada Rabu (17/7/2019) sejak pukul 01.42 WIB. Gerhana sebagian akan berlangsung pada 03.01 hingga 05.59 WIB.

Menurut Direktur Jenderal Bina Masyarakat Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin, masyarakat di kawasan Indonesia barat dan tengah dapat mengamati gerhana bulan tersebut.

"Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 04.30 WIB," kata Amin, dikutip Antara.

Hukum Salat Gerhana

Ketika terjadi gerhana bulan, umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan salat sunah dua rakaat atau disebut juga dengan salat sunah khusuf. Hukum salat ini adalah sunah muakkad, yaitu dianjurkan untuk dilaksanakan tapi tidak diwajibkan. Sunah muakkad disertai dengan penekanan yang kuat dan juga hampir mendekati wajib.

Allah berfirman dalam Surah Fussilat ayat 37 yang berbunyi sebagai berikut.

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Artinya, "Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya." (QS Fussilat,37).

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Nabi Muhammad bersabda, "Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua tanda-tanda kekuasaan Allah, maka apabila kalian melihat gerhana, maka berdo’alah kepada Allah, lalu salatlah sehingga gelap hilang dari kalian, dan bersedekahlah."

Tata Cara Salat Gerhana

Salat gerhana dapat dilakukan secara berjamaah. Diawali dengan salat sunah dua rakaat dan diikuti dengan dua khotbah seperti layaknya salat Idulfitri atau salat Iduladha. Setiap rakaat salat gerhana bulan dilakukan dua kali rukuk.

Sebelum melaksanakan salat, didahului dengan niat, yang bila dilafalkan dalam bahasa Arab dapat dibaca sebagai berikut.

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ

Artinya:"Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah."

Tata Cara Salat Gerhana

Urutan tata cara salat gerhana, dapat dilakukan sebagai berikut.

  1. Berniat mengerjakan salat gerhana bulan (khusuful qamar) atau salat gerhana matahari (khusyufusy-syams), menjadi imam atau sebagai makmum.
  2. Takbiratul ihram.
  3. Membaca Surah al-Fatihah dilanjutkan surah panjang.
  4. Rukuk, dengan memanjangkan waktu rukuk tersebut.
  5. Bangun dari rukuk (iktidal), membaca bacaaan iktidal, tetapi dilanjutkan dengan membaca Surah al-Fatihah, dan surah lain.
  6. Rukuk kembali, lebih pendek daripada rukuk sebelumnya.
  7. Iktidal, dilanjutkan dengan sujud, duduk di antara sujud, dan sujud kembali.
  8. Mengerjakan rakaat kedua, dengan cara yang sama dengan rakaat pertama (dengan dua rukuk), hanya bacaan-bacaannya lebih singkat.
  9. Salam
Setelah salat, imam kemudian berkhotbah dengan anjuran untuk zikir, doa, istighfar, dan sedekah.

Baca juga artikel terkait GERHANA atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus