Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Video Potongan Sel Kanker Menjauhi Bawang Putih

Sel kanker yang dipotong akan langsung mati bila berada di luar tubuh.

Hoaks Video Potongan Sel Kanker Menjauhi Bawang Putih
Header Periksa Fakta IFCN. tirto.id/Quita

tirto.id - Sebuah reel yang beredar di Facebook mengklaim sebuah percobaan menunjukkan bahwa sel kanker menjauh dari bawang putih.

“Potongan kanker ketika didekati dengan bawang putih menjauh, tapi kalau didekati dengan emas mendekat,” begitu bunyi reel dengan latar suara ayat-ayat Al-Qur'an yang beredar di Facebook sejak 22 November 2022 lalu.

Reel yang diunggah akun bernama "Ihan Mahardika" (tautan) itu memperlihatkan benda berwarna hitam di atas piring yang diklaim sebagai sel kanker. Saat didekatkan dengan bawang putih, benda itu terlihat bergerak menjauh. Sebaliknya benda tersebut nampak tertarik ketika cincin emas diletakkan di piring yang sama.

Periksa Fakta Video Potongan Sel Kanker

Periksa Fakta - Hoaks Video Potongan Sel Kanker Menjauhi Bawang Putih. (Screenshot/Facebook/Ihan Mahardika)

Sampai 15 Desember 2022, reel tersebut telah tujuh ribu kali dibagikan, memperoleh 1.600 komentar dan mendapat likes dari 42.400 warganet.

Namun, benarkah klaim yang disebutkan? Apakah benda hitam dalam video merupakan sel kanker?

Penelusuran Fakta

Tim riset Tirto mengklarifikasi unggahan ini kepada Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B (K) Onk, M.Epid, MARS, yang merupakan Dokter Konsultan Spesialis Bedah Onkologi dari Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan, Banten. Saat ditunjukkan reel yang tengah ramai, ia merasa video itu hanya sulap saja.

“Yang namanya kanker itu kalau dipotong seperti daging ikan, kadang lebih coklat atau putih dan langsung mati bila di luar tubuh,” kata dr. Sonar saat dihubungi Tirto, Rabu (14/12/2022).

Adapun teknik untuk membiakkan sel kanker menurut dr. Sonar cukuplah rumit dan untuk melihat pertumbuhannya pun harus dengan mikroskop atau disuntikkan ke hewan. Menurutnya pula, yang bisa berpindah itu jika sel kanker masuk ke pembuluh darah kemudian tumbuh di tempat lain.

Sementara mengenai khasiat bawang putih, Dokter Penyakit Dalam Konsultan Hematologi-Onkologi Medik sekaligus Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD-KHOM bilang bahwa bawang putih memang baik sebagai pencegah kanker dan sebagai makanan sehat lantaran kandungan antioksidannya yang tinggi. Namun demikian, kepada Tirto ia menyatakan tak bisa percaya video tersebut.

Seperti dilansir laman kesehatan Halodoc, selain kandungan antioksidan yang tinggi, bawang putih juga mengandung berbagai senyawa penting seperti senyawa anti inflamasi, antibakteri, serta antivirus. Kandungan itulah yang dapat membantu mencegah kanker lewat banyak cara, termasuk membantu perbaikan DNA, memperlambat pertumbuhan sel kanker, dan mengurangi peradangan tubuh.

Menurut artikel Halodoc yang telah ditinjau dr. Fadhli Rizal Makarim tersebut, sebagian besar studi yang dilakukan oleh American Institute for Cancer Research (AICR) membuktikan penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa berbagai senyawa pada bawang putih dapat mengurangi perkembangan beberapa jenis kanker.

Catatan pentingnya, hasil penelitian tersebut hanya dilakukan di laboratorium dan belum diaplikasikan langsung pada manusia. Oleh karena itu penelitian lebih lanjut pada manusia masih dibutuhkan guna memastikan efektivitasnya, utamanya dalam mencegah jenis kanker lainnya dan apa khasiatnya dalam mengatasi gejala kanker.

Kanker sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tak terkendali di dalam tubuh. Dilansir Alodokter, pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain. Penyakit ini pun sering menyebabkan kematian karena umumya tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangannya.

Penyebab utama kanker adalah perubahan atau mutasi genetik pada sel sehinga sel tersebut tumbuh tidak normal. Sebenarnya tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk menghancurkan sel abnormal ini, tetapi bila mekanisme tersebut gagal maka sel abnormal akan tumbuh secara tidak terkendali.

Informasi dari Alodokter menjelaskan faktor pemicunya bisa berbeda-beda bergantung pada jenis kankernya dan tidak ada jenis kanker yang spesifik hanya dipicu oleh satu faktor. Beberapa hal yang diduga berisiko menyebabkan mutasi genetik pada sel-sel normal dan kegagalan tubuh untuk memperbaikinya di antaranya adanya riwayat kanker dalam keluarga, kebiasaan merokok, dan infeksi virus seperti hepatitis B, C dan HPV.

Gejala yang timbul akibat kanker pun bervariasi, tergantung pada jenis kanker dan organ tubuh yang terkena. Sejumlah keluhan yang sering dialami penderita kanker yakni munculnya benjolan, nyeri di salah satu bagian tubuh, pucat, lemas, dan cepat lelah. Gejala lain juga termasuk turunnya berat badan secara drastis, gangguan buang air besar atau buang air kecil, batuk kronis, memar dan perdarahan spontan, serta demam yang terus berulang.

Ada beberapa kondisi yang mengharuskan seseorang pergi ke dokter, yakni jika memiliki faktor risiko terkena kanker misalnya memiliki keluarga yang pernah terserang kanker atau sering bergonta-ganti pasangan seksual tanpa menggunakan kondom. Perlu pula memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala kanker yang telah disebutkan, sebab deteksi dini kanker dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan.

Penderita kanker perlu menjalani pengobatan dari dokter onkologi, selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan rutin untuk melihat sejauh mana pengobatan yang diberikan efektif.

Untuk mencegah kanker dapat dilakukan beberapa upaya seperti mengecek kesehatan secara berkala, menjauhi rokok, rajin aktivitas fisik, diet sehat dengan kalori seimbang, cukup istirahat, dan mengelola stres.

Di samping itu, sebaiknya juga menghindari sinar matahari berlebih, menggunakan masker di tempat yang penuh polusi udara, menghentikan konsumsi minuman beralkohol, dan melakukan vaksinasi. Dua jenis kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi yakni kanker hati melalui vaksin Hepatitis B dan kanker serviks dengan vaksin HPV.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, bawang putih memang baik untuk kesehatan termasuk dalam mencegah kanker. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut sebab kebanyakan studi yang sudah ada terkait hal tersebut hanya dilakukan di laboratorium dan belum diaplikasikan langsung pada manusia.

Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B (K) Onk, M.Epid, MARS, yang merupakan Dokter Konsultan Spesialis Bedah Onkologi dari Eka Hospital BSD berpendapat video yang beredar hanya sulap saja. Sebab menurutnya, kanker kalau dipotong akan berbentuk seperti daging ikan kadang lebih coklat atau putih dan langsung mati bila di luar tubuh.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa reel yang menyebarkan klaim sel kanker menjauhi bawang putih dan mendekati emas bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Fina Nailur Rohmah

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Fina Nailur Rohmah
Editor: Farida Susanty