Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Video Penculikan Anak TK di Jawa Barat

Video yang beredar di media sosial adalah simulasi penculikan di salah satu TK di Malaysia untuk meningkatkan kewaspadaan orang tua.

Hoaks Video Penculikan Anak TK di Jawa Barat
Header Periksa Fakta Penculikan Anak. foto/Hotline periksa fakta tirto

tirto.id - Kasus penculikan anak marak terjadi pada awal tahun 2023 ini. Sejumlah kasus penculikan besar sempat dirangkum Tirto seperti kasus penculikan Malika di Jakarta Pusat dan penculikan anak diikuti pembunuhan di Makassar.

Hal ini tentu mengkhawatirkan mengingat berdasar catatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA), ada tren peningkatan kasus penculikan anak dari sebanyak 15 kasus pada 2021 menjadi 28 kasus pada tahun 2022.

Baca juga: Daftar Kasus Penculikan Anak di Indonesia Selama Januari 2023

Di tengah banyaknya kejadian penculikan ini, persebaran informasi terkait isu ini di media sosial juga tak kalah ramai. Salah satunya adalah unggahan video kasus penculikan anak yang beredar di Facebook oleh akun bernama "Video Gamings" tertanggal 28 Januari 2023.

Dalam unggahannya terdapat video singkat sepanjang 30 detik yang menunjukkan rekaman CCTV di sebuah ruangan yang tampak seperti taman kanak-kanak (TK) dengan sejumlah anak bermain di dalamnya. Video kemudian menunjukkan seorang dewasa berpakaian serba hitam masuk dan menggotong seorang anak keluar.

Menyertai video tersebut terdapat keterangan di sebelahnya yang berbunyi: "PENCULIKAN ANAK DI BAWAH UMUR TEREKAM VIDEO WASPADA KEPADA ORANG TUA JAGA ANAK ANAK KALIAN INI KEJADIAN TADI PUKUL 9 PAGI DI JAWABARAT."

Periksa Fakta Penculikan Anak

Periksa Fakta Penculikan Anak. foto/hotline periksa fakta tirto

Sampai dengan Selasa (7/2/2023) video sudah ditonton sebanyak 28 ribu kali. Sementara unggahan tersebut juga telah mendapat 85 komentar dan 109 reaksi, serta telah dibagikan sebanyak 145 kali.

Video serupa juga disebarkan di Youtube dan telah ditonton sebanyak sekitar 52 ribu kali sejak pertama kali diunggah pada 28 Januari.

Lalu, bagaimana faktanya? Apakah video tersebut adalah kasus penculikan di Jawa Barat?

Penelusuran Fakta

Setelah menyaksikan video secara penuh, Tim Riset Tirto menganalisis video menggunakan perangkat InVID WeVerify. Dari perangkat tersebut didapatkan sejumlah fragmen dari potongan video yang lantas digunakan untuk diterlusuri dengan metode reverse image search di Yandex. Sayangnya, tidak ada hasil yang menyerupai potong-potongan video tersebut.

Pencarian lantas berlanjut ke mesin pencarian Google. Dengan menggunakan kata kunci

"Penculikan anak Jawa Barat", sesuai dengan klaim di unggahan. Hasil pencarian mengarahkan kami ke artikel Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2 Februari 2023. Dalam unggahannya disebut kalau unggahan yang dimaksud adalah disinformasi.

Kominfo merujuk informasi dari akun Instagram resmi Divisi Humas Polri yang menyatakan kalau peristiwa tersebut bukanlah penculikan anak. Menukil dari unggahan Polri tersebut, video itu adalah simulasi penanganan penculikan anak di Malaysia agar para orang tua bisa mewaspadai isu penculikan anak.

Hasil pencarian lebih lanjut mengarahkan kami ke akun TikTok "Apctgaf Sg Abong". Dari akun ini ditemukan video serupa dengan durasi yang lebih panjang, 2 menit 49 detik dengan tanggal unggahan 10 November 2022.

Di video versi panjang ini, dengan jelas dituliskan di bagian atasnya "Simulasi Penculikan". Terlihat juga di bagian akhir video, sejumlah orang tua yang menenangkan kondisi anak-anak.

Pada akun TikTok, terdapat pula video penyerta tentang kegiatan di balik layar untuk menunjukkan kalau ini adalah kegiatan simulasi. Di bagian akhir video tersebut juga terdapat keterangan untuk mengklarifikasi dari video sebelumnya dan diperlihatkan juga tenaga pengajar di TK tersebut yang terlibat dalam proses simulasi.

Disertakan pula informasi mengenai APC TGAF. Dari halaman Facebook lembaga pendidikan ini, tercantum bahwa APC TGAF, atau kepanjangan dari APC Generasi Al Fateh, adalah sekolah TK Islam di daerah Muar, Johor, Malaysia.

Kesimpulan

Berdasar pemeriksaan fakta dan bukti yang terkumpul, informasi penculikan anak di Jawa Barat tidak bisa dipastikan kebenarannya. Video tersebut adalah potongan dari kegiatan simulasi yang dilakukan di salah satu TK di Malaysia pada November 2022 lalu.

Unggahan dari akun bernama "Video Gamings" terkait penculikan anak di Jawa Barat masuk kategori salah dan menyesatkan (false & misleading).

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty