Menuju konten utama

Hoaks Uang Pecahan Rp100 Bergambar Wajah Presiden Jokowi

Bank Indonesia memastikan mata uang pecahan Rp100 bergambar wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) hoaks.

Hoaks Uang Pecahan Rp100 Bergambar Wajah Presiden Jokowi
Mata Uang Jokowi. tiktok/ins4nt4k_puny4

tirto.id - Beredar video mata uang pecahan Rp100 bergambar wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertuliskan Bank Indonesia di media sosial Tiktok. Video itu diunggah oleh @Ins4nt4k_puny4.

Dalam video tersebut dijelaskan uang pecahan Rp100 bergambar Jokowi berkelir merah dan di baliknya menampakan Istana Negara Bogor. Rencananya uang itu akan dikeluarkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) yang akan menggantikan uang pecahan Rp100.000.

"Mata uang terbaru bergambar Presiden Jokowi akan dikeluarkan BNI baru-baru ini pengganti uang pecahan seratus ribu rupiah," tulis salah satu akun tiktok tersebut.

Terkait hal itu, pihak Bank Indonesia pun buka suara. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono memastikan informasi tersebut hoaks atau tidak benar. Sebab uang kertas acuan dikeluarkan bank sentral selama ini menggunakan gambar pahlawan.

"Cuma yang pasti itu salah itu hoax," kata Erwin kepada wartawan di Nusa Dua, Bali Selasa, (12/7/2022).

Dia menuturkan penggunaan gambar pahlawan di uang kertas memiliki track record dan kredibilitas bagus. Karena jika menggunakan gambar orang masih hidup akan sangat berisiko.

"Jadi kalau masih hidup terus tersangkut apa-apa tapi sudah jadi disimpan gambar uang itu kan berisiko. Jadi untuk jaga-jaga kayak gitu kala pun mau pakai gambar orang itu gambar pahlawan," jelasnya.

Erwin pun mengimbau kepada seluruh pengguna media sosial agar bijak dan tidak menyebarkan informasi hoaks. Sebab rupiah merupakan kedaulatan negara dan sesuai dengan undang-undang sehingga ada sanksi pidana bagi mereka yang melanggar aturan.

"Itu ada Undang-Undangnya sanksi pidana," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PESAN HOAK atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin