Menuju konten utama

Hoaks Lowongan Kerja PT KAI Diduga Tersebar dari Mulut ke Mulut

Modus pelaku adalah iming-iming mengikuti pendidikan dan pelatihan calon pegawai PT KAI di Yogyakarta dengan membayar sejumlah uang.

Hoaks Lowongan Kerja PT KAI Diduga Tersebar dari Mulut ke Mulut
Penumpang antre memasuki Kereta Api (KA) Argo Anggrek di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Senin (10/9/2018). ANTARA FOTO/Aji Styawan

tirto.id - PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih belum mengetahui secara detail kronologi penipuan lowongan kerja yang mengakibatkan 128 orang terlantar di Stasiun Gambir, Jakarta pada Minggu (11/11/2018).

VP Public Relations PT KAI Agus Komarudin menyampaikan, pihaknya tengah melengkapi keterangan dari korban untuk mengetahui kronologi kejadian dan modus penipuan. Agus menduga hoaks rekrutmen tersebar dari mulut ke mulut.

“Setahu saya infonya itu dari tetangga ke tetangga begitu dan mereka membentuk grup WhatsApp. Kami sedang gali keterangan juga sebenarnya info itu dari mana,” tegas Agus kepada Tirto, Senin (12/11/2018).

Modus pelaku adalah korban diiming-imingi untuk berangkat mengikuti pendidikan dan pelatihan calon pegawai PT KAI di Yogyakarta dengan membayar sejumlah uang kepada seseorang yang berkisar antara Rp5-Rp20 juta.

Berdasarkan keterangan dari akun Twitter @keretaapikita, Senin pagi, 128 orang tersebut dijanjikan akan menjadi pegawai KAI setelah menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku penipuan yang saat ini masih diselidiki pihak kepolisian.

Menurut Agus, seharusnya para korban sudah berangkat dengan kereta Argo Lawu pukul 20.15 WIB pada Minggu (11/11/2018), tetapi mereka tidak bisa naik kereta karena tiketnya bermasalah. Agus menuturkan tiket mereka teridentifikasi palsu setelah alat pemindai tiket berbunyi.

Sejauh ini, Agus menilai tiket itu didapatkan dari pelaku. Namun Agus juga masih belum tahu apakah tiket itu dikirimkan via pos atau dengan tatap muka.

“Kami masih menunggu perwakilan dari para korban, mungkin mereka sedang menyiapkan data-data terkait penipuan,” ucapnya.

Agus mengatakan para korban akan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. "PT KAI akan ikut mendampingi selama proses investigasi dengan pihak kepolisian," ujarnya.

"Saya sangat prihatin atas kejadian ini, semoga ke depan tidak ada lagi kejadian ini yang merugikan masyarakat. Apalagi modus penipuan di-setting melalui grup wa untuk menyampaikan info-info penipuan kepada korban," tambahnya.

Atas kejadian ini, PT KAI mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap oknum yang menawarkan kemudahan menjadi pegawai PT KAI.

PT KAI dengan tegas menyatakan bahwa segala proses rekrutmen resmi PT KAI, mulai dari pengumuman hingga proses pengiriman berkas HANYA dilakukan melalui website resmi PT KAI yakni https://recruitment.kai.id.

"Setiap pelaksanaan perekrutan pegawai yang dilakukan oleh PT KAI tidak dikenakan biaya apapun, termasuk uang muka, uang tanda jadi, atau segala jenis biaya serupa," tegas Agus.

Baca juga artikel terkait PENIPUAN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra