Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Kedatangan WNA Tiongkok Calon Penghuni IKN

Sebuah video mengklaim soal datangnya WNA asal Tiongkok sebagai calon penghuni IKN di Kalimantan Timur.

Hoaks Kedatangan WNA Tiongkok Calon Penghuni IKN
Header Periksa Fakta IFCN. tirto.id/Quita

tirto.id - Pada awal bulan Mei ini, unggahan video rombongan penumpang pesawat berpakaian adat beredar di media sosial Facebook. Unggahan tersebut disebarkan akun Facebook bernama Atjeh Students Entrepreneurs Club di sini dan di sini. Akun itu mengklaim mereka adalah Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok calon penghuni Ibu Kota Nusantara (IKN). Informasi ini kembali dibagikan akun Facebook Jon Henri (tautan).

Unggahan Atjeh Students berupa video berdurasi 2 menit 4 detik itu memperlihatkan satu per satu penumpang yang mengenakan pakaian adat menaiki pesawat dan disambut seorang pramugari berseragam merah. Akun itu juga menyematkan deskripsi yang berbunyi, "WNA China calon penghuni IKN sudah mulai berdatangan mempergunakan tradisi pakaian adat Dayak Kalimantan. Semoga tragedi MANGKOK MERAH jilid 2 akan terjadi."

Di menit awal video ada pula keterangan dengan font putih yang tampak buram bertuliskan “60 passengers in traditional Sarawakian costume board AirAsia flight from Miri to Kota Kinabalu” atau “60 penumpang dengan kostum tradisional Sarawak terbang dengan AirAsia dari Miri ke Kota Kinabalu.”

Periksa Fakta Hoaks Kedatangan WNA Tiongkok Calon Penghuni IKN

Periksa Fakta Hoaks Kedatangan WNA Tiongkok Calon Penghuni IKN. faceboook/Atjeh Students

Hingga 10 Mei 2022, video ini telah disaksikan sebanyak 33 kali dan mendapat 2 komentar.

Lalu, bagaimana faktanya?

Penelusuran Fakta

Klaim kedatangan WNA ke IKN ini beredar seiring dengan perkembangan rencana pemerintah untuk memindahkan ibukota negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Rencana yang telah dicetuskan sejak 17 Agustus 2019 ini dimuluskan dengan pengesahan Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN) oleh DPR pada 18 Januari 2022. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga baru-baru ini meneken Peraturan Presiden (Perpres) 63/2022 tentang Perincian Rencana Induk IKN pada 18 April 2022, seperti yang bisa diakses di sini.

Sementara itu, untuk menelusuri kebenaran klaim kedatangan WNA Tiongkok ke lokasi IKN baru, Tirto menyalin keterangan pada awal video di mesin pencari Google. Penelusuran tersebut menuntun kami pada lansiran media Malaysia berbahasa Inggris The Star bertanggal 2 Mei 2022. Artikel tersebut berjudul ‘Orang Asalgroup from Sarawak boards flight in traditional costume.

Isi berita itu yakni mengenai rombongan penduduk asli (indigenous people) Sarawak yang dipimpin oleh aktivis Peter John Jaban menaiki penerbangan AirAsia ke Kinabalu, ibu kota Sabah, Malaysia pada Sabtu (30/4/2022). Rombongan Peter berjumlah 72 orang, di mana 60 di antaranya mengenakan pakaian tradisional Suku Dayak Iban, yaitu sirat. Jenis pakaian itu umumnya dikenakan melingkar di pinggang dan dihiasi dengan pola yang biasa dijumpai pada budaya tradisional Iban.

“Kami ingin membuat sejarah karena tidak ada kelompok dalam jumlah seperti itu yang pernah naik pesawat hanya dengan pakaian sirat. Namun, itu bukan bagian penting. Alasan utama mengapa kami datang ke Sabah adalah untuk menunjukkan kepada orang-orang di sini [tentang] budaya kami, untuk mempromosikan Sarawak ke Sabah dan kepada dunia,” tutur Peter kepada The Star, Senin (2/5/2022).

Rombongan mereka tiba di Kota Kinabalu pukul 19.20 waktu setempat dan disambut delegasi dari Sabah sebelum melanjutkan perjalanan ke Waterfront Sabah di pusat kota. Selanjutnya mereka menghabiskan hari dengan mengadakan pertunjukan budaya dan demonstrasi tato di Penampang. Lalu, mereka kembali ke Miri pada Rabu (4/5/2022).

Video dengan sudut pandang berbeda diunggah pula oleh akun TikTok @cwekbajumerah pada 30 April 2022. Ia mengunggah 4 video yang menunjukkan orang-orang dari Suku Dayak Iban Sarawak terbang dari Miri, Sarawak, Malaysia ke Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia menggunakan pesawat Air Asia.

Menurut deskripsi pada salah satu video akun @cwekbajumerah, “60 passengers in traditional Sarawakian sirat costume led by Panglima Peter John Jaban board Air Asia Flight from Miri to Kota Kinabalu. We are so proud to be part of this momentous and historic event! Agi Idup, Agi Ngelaban! Oooo ha!!” yang apabila diterjemahkan menjadi “60 penumpang dengan kostum sirat tradisional Sarawak dipimpin oleh Panglima Peter John Jaban menaiki penerbangan Air Asia dari Miri ke Kota Kinabalu. Kami sangat bangga menjadi bagian dari peristiwa penting dan bersejarah ini! Agi Idup, Agi Ngelaban! Oooo ha!!”

Video tersebut dapat dlihat di sini, sini, di sini, dan di sini.

Agi Idup Agi Ngelaban adalah motto semangat Suku Dayak Iban yang berarti berjuang selagi nafas masih ada.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa informasi yang dibagikan akun Facebook Atjeh Students Entrepreneurs Club bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading). Video tersebut tidak menunjukkan kedatangan WNA asal Tiongkok sebagai calon penghuni IKN, melainkan orang-orang Suku Dayak Iban asal Sarawak yang terbang dari Miri, Sarawak, Malaysia ke Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia menggunakan pesawat Air Asia. Mereka ingin mempromosikan budaya Sarawak kepada masyarakat Sabah dan kepada dunia.

==============

Tirto mengundang pembaca untuk mengirimkan informasi-informasi yang berpotensi hoaks ke alamat email factcheck@tirto.id atau nomor aduan WhatsApp +6287777979487 (tautan). Apabila terdapat sanggahan atau pun masukan terhadap artikel-artikel periksa fakta maupun periksa data, pembaca dapat mengirimkannya ke alamat email tersebut.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Fina Nailur Rohmah

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Fina Nailur Rohmah
Editor: Farida Susanty