tirto.id - Johnny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika yang juga merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem, resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi proyek base transceiver station (BTS) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Di tengah pembicaraan tentang kasus korupsi Johnny G Plate yang terus bergulir, sebuah unggahan di Facebook menyebarkan klaim bahwa Anies Baswedan (bakal calon presiden yang diusung Nasdem) diperiksa selama 7 jam, setelah Anies masuk ke dalam daftar nama penerima uang korupsi tersebut.
Akun “Drama Lain” mengunggah video berdurasi 11 menit dan 2 detik dengan keterangan foto “BREAKING NEWS HAMPIR TUJUH JAM DIPERIKSA!! ANIES MASUK DAFTAR PENIKMAT UANG KORUPSI KOMINFO”, disertai takarir dengan narasi yang sama.
Thumbnail video memperlihatkan foto Anies mengenakan rompi oranye milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nampak sedang dikawal sejumlah petugas kepolisian. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
Sepanjang 24 Mei hingga 25 Mei 2023 atau selama sehari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 3,1 ribu tanda suka, 1,3 ribu komentar, dan telah dilihat sebanyak 91 ribu kali.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut Anies diperiksa selama 7 jam, setelah dirinya masuk ke dalam daftar nama penerima uang korupsi proyek BTS Kominfo.
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto mula-mula melakukan penelusuran dengan menonton video ini dari awal sampai akhir.
Pada menit awal, video menampilkan beberapa cuplikan footage yang membahas kasus korupsi BTS Kominfo.
Setelah itu, video berisikan pembacaan narasi tentang reaksi Anies—bakal calon presiden yang diusung Nasdem—usai Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka.
Tirto kemudian menelusuri asal-usul dan konteks keseluruhan narasi tersebut dengan memasukkan kata kunci “Anies Baswedan Makin Garang Setelah Johnny G Plate Tersangka hingga Paloh Melawan, Jokowi Sasaran” sesuai dengan judul narasi yang dibacakan narator dalam video.
Hasilnya, kami menemukan artikel Tribunnews yang tayang pada Minggu (21/5/2023) dengan judul yang sama. Berita tersebut menjadi sumber narasi yang dibacakan dalam video.
Artikel itu mengutip beberapa pernyataan Anies dalam acara "Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan" di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, pada hari Minggu (21/5/2023).
Anies melalui pidatonya di gelaran itu menyinggung sejumlah program Jokowi, pembangunan jalan, mobil listrik, mafia proyek, kebijakan, hingga penegakan hukum.
Secara keseluruhan, narasi yang dibacakan dari artikel itu tidak menyertakan bukti apapun tentang klaim Anies diperiksa selama 7 jam, termasuk soal kebenaran nama Anies yang berada dalam daftar penerima uang korupsi Kominfo.
Selanjutnya, narator kembali membacakan narasi tentang pernyataan anggota DPRD DKI Jakarta yang mengomentari salah satu program Anies, yaitu rumah DP 0 persen.
Tirto kembali menelusuri asal-usul dan konteks keseluruhan narasi tersebut dengan memasukkan kata kunci ”Anies Tanpa Sadar Akui Kalau Dirinya Lebih Jago Ngebacot daripada Bekerja” sesuai dengan judul narasi yang dibacakan narator ke mesin pencari Google.
Hasilnya, kami menemukan artikel dari situs Seword yang menjadi sumber narasi dalam video. Artikel tersebut tidak membuktikan apapun terkait klaim unggahan.
Lebih lanjut, hingga saat ini tidak ada informasi dan sumber kredibel yang membenarkan klaim bahwa Anies diperiksa selama 7 jam setelah ia masuk daftar penerima uang kasus korupsi proyek BTS Kominfo. Melansir Tirto, nama Anies pun tidak termasuk dari daftar nama tersangka yang ditetapkan Kejagung dalam kasus korupsi ini.
Jadi, informasi yang menyebutkan bahwa Anies diperiksa selama 7 jam setelah ia masuk daftar penerima uang kasus korupsi proyek BTS Kominfo bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Sumber:
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Shanies Tri Pinasthi
