Menuju konten utama

Herry IP: All Indonesian Final 2005 dan 2019 Atmosfernya Beda

All Indonesia final ganda putra di Indonesia Open 2005 dan 2019 di mata Herry IP berbeda. Tahun ini, atmosfernya lebih antusias.

Herry IP: All Indonesian Final 2005 dan 2019 Atmosfernya Beda
Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi disela-sela latihan untuk Piala Sudirman 2017 di Carrara Sport and Leisure Centre, Queensland, Australia, Minggu (21/5). Skuad Indonesia untuk Piala Sudirman 2017 mempersiapkan diri dengan membaca permainan lawan berdasarkan evaluasi permainan. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/ama/17.

tirto.id - All Indonesian final pada nomor ganda putra di Indonesia Open 2019 yang mempertemukan Marcus Gideon-Kevin Sanjaya vs Hendra Setiawan-Mohammad Ahsan, Minggu (21/7/2019) besok, akan bikin pencinta bulu tangkis Tanah Air semacam deja vu. 14 tahun lalu, tepatnya pada Indonesia Open edisi 2005, situasi serupa terjadi ketika wakil Indonesia, Markis Kido-Hendra Setiawan berhadapan dengan duet Candra Wijaya-Sigit Budiarto.

Meski demikian, bagi pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, ada perbedaan pada all Indonesian final tahun ini ketimbang 14 tahun lalu. Salah satunya adalah atmosfer menjelang Olimpiade yang kali ini lebih terasa.

“Perbedaannya mungkin, salah satunya, ini kan tahun ini menjelang Olimpiade, itu beda. Jadi atmosfernya mungkin lebih antusias, fokusnya jauh berbeda. Mungkin pada 2005 itu kan bukan road to Olympic, saya rasa itu sih bedanya,” ungkap pelatih berjuluk Naga Api itu kepada Tirto di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/7).

Dalam final ganda putra kali ini, pasangan Hendra-Ahsan meraih tiket setelah membenamkan wakil Jepang, Takuro Hoki-Yugo Kobayashi melalui duel sampai rubber set. Masing-masing dengan perolehan poin 17-21, 21-19, dan 21-17. Sementara Minions, sebutan untuk pasangan Marcus-Kevin, lolos berkat kemenangan dua set langsung, 21-9 dan 21-13 atas pasangan Cina, Li Jun Hui-Liu Yu Chen.

“Setiap turnamen pasti ada beda, selalu beda. Mungkin kalau 2005 itu kan yang pasti suasananya. Sama sih gembiranya, saya sebagai pelatih senang,” sambung Naga Api.

Atas kesuksesan ini, mewakili para pemainnya, Herry IP mengucapkan terima kasih terhadap dukungan masif yang diberikan masyarakat Indonesia. Dia berharap pada final besok Hendra-Ahsan dan Marcus-Kevin dapat membayar dukungan itu dengan permainan bagus.

“Terima kasih buat masyarakat Indonesia yang begitu antusias sampai beli tiket yang sulit, ini suatu hadiah buat masyarakat Indonesia,” pungkas Herry.

Baca juga artikel terkait INDONESIA OPEN 2019 atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Reporter: Herdanang Ahmad Fauzan
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Ibnu Azis