Menuju konten utama

Henky Solaiman Meninggal Hari Ini, Insan Film Indonesia Berduka

Henky Solaiman dikabarkan meningga dunia pada hari ini. Aktor sekaligus sutradara senior tersebut meningal di usia 78 tahun. 

Henky Solaiman Meninggal Hari Ini, Insan Film Indonesia Berduka
Ilustrasi Peti Jenazah. FOTO/iStock

tirto.id - Aktor dan sutradara senior Henky Solaiman meninggal dunia dalam usia 78 tahun pada Jumat sore (15/5/2020). Jenazahnya disemayamkan di rumah duka yang berada di Kedoya Selatan, Jakarta Barat, pada hari ini.

Sejumlah insan perfilman Indonesia mengutarakan perasaan berduka atas kepergian aktor yang telah aktif sejak era 1970-an tersebut.

"Selamat jalan Om Henky Solaiman. Makasih untuk semua film dan inspirasinya. Semoga Indonesia bisa punya banyak aktor hebat seperti Om. Istirahat yang tenang ya, Om," cuit sutradara Joko Anwar.

Sementara aktor senior Anwar Fuady mengaku terkejut ketika pertama kali mendengar kabar meninggalnya Henky.

"Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya, atas berpulangnya teman saya, sahabat saya Henky Solaiman. Beliau adalah seorang aktor, juga seorang sutradara yang sudah sangat senior," kata Anwar pada hari ini, seperti dilansir Antara.

Menurut dia, Henky merupakan sosok yang humoris dan sederhana meskipun dia telah menjadi aktor dengan segudang pengalaman. Anwar mengaku pernah terlibat satu produksi film dan juga sinetron dengan Henky pada masa lalu.

"Beliau seorang yang humoris ya, dan kalau cerita yang lucu sangat menarik dan beliau kocak dan baik. Orangnya sangat sederhana dan pribadi yang simple ya dia," ujar Anwar.

Pada Maret lalu, putra Henky, Verdi Solaiman mengatakan ayahnya sempat menjalani operasi pengangkatan tumor dan membutuhkan donor darah.

"Jadi kemarin jalani operasi, secara operasinya bisa dibilang berhasil. Cuma sambungan ususnya itu beresiko karena HB-nya turun. Karena sebelum operasi juga HB-nya enggak tinggi. Salah satu kekhawatirannya adalah akan terjadi kekurangan darah dan pas malam itu sudah stabil," kata Verdi pada 19 Maret 2020.

Karier Henky Solaiman di Dunia Film

Henky Solaiman lahir pada 30 Agustus 1941, dengan nama kecil Ong Han Kie. Selain menjadi aktor, pria kelahiran Bandung itu juga pernah menyutradarai sejumlah film.

Dalam sebuah wawancara pada Juni 2014 silam, Henky pernah bercerita bahwa bakat seni pada dirinya sudah muncul sedari ia masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Waktu itu saya sekolah di Jalan Kwitang, sekolah Belanda, di situ saya inget dari kecil sudah demen main sandiwara, di sekolah minggu saya sering diajak main drama untuk Natal,” kata Henky dalam sebuah wawancara SNSC, yang dikutip Antara.

“Nah di sekolah ini ada pelajaran membaca, di sini entah gurunya iseng atau apa, dia minta itu diperagakan di depan kelas. Saya yang maju. Itu adalah drama pertama saya waktu kelas dua SD. Dianggap cukup baik oleh guru sampai drama ini diperagakan juga di kelas-kelas lain," begitu cerita Henky.

Ketika sudah beranjak dewasa, Henky belajar seni peran di Akademi Teater Nasional Indonesia, di Yogyakarta, sebuah sekolah seni yang kini telah bubar.

Di akademi tersebut, dia berjumpa dengan sejumlah orang yang kemudian menjadi rekan kerjanya seperti Teguh Karya, Wahab Abdi, hingga Pietradjaja Burnama. Henky lantas terlibat aktif di Teater Populer HI setelah diajak sahabatnya, Teguh Karya.

"Secara profesional saya main teater pertama di Teater Populer berjudul 'Jangan Kirimi Aku Bunga'," ujar Henky.

Sebagaimana banyak seniman teater lain yang terjun ke dunia layar perak, Henky juga melakukan hal yang sama. Dia sudah bermain di puluhan film dan serial, dan salah satu yang paling populer adalah komedi situasi "Keluarga van Danoe" (1994).

Adapun film pertama yang diperankan Henky ialah "Wadjah Seorang Laki-Laki" (1971) besutan Teguh Karya. Lalu, dia juga bermain di film "Cinta Pertama" (1973) serta sejumlah film populer lainnya, seperti "Ratapan Anak Tiri III" (1990), "Radit dan Jani" (2008), hingga "Laskar Pelangi: Edensor" (2013) dan "Malam Minggu Miko The Movie" (2014).

Selain di layar lebar, Henky juga populer berakting di serial televisi "Wulan" (2006-2007), "Putri" (2012), "Malu Malu Kucing" (2015), "Cinta 7 Susun" (2013), dan "Dunia Terbalik" (2017-2020).

Henky pun sudah menyutradarai lebih dari lima film. Di antaranya ialah "Neraca Kasih" (1982), "Sorga Dunia di Pintu Neraka" (1983), "Titik-titik Noda" (1984), "Romantika" (1985), "Tandes" (1984), "Kecil-kecil Jadi Pengantin" (1987) serta "Si Kabayan dan Anak Jin" (1991).

Baca juga artikel terkait MENINGGAL

tirto.id - Film
Sumber: Antara
Penulis: Addi M Idhom