Menuju konten utama

Hendra Setiawan Khawatir Laga Olimpiade di Bawah Ancaman Corona

Hendra Setiawan berharap ketika gelaran Olimpiade berlangsung, pandemi COVID-19 sudah berakhir.

Hendra Setiawan Khawatir Laga Olimpiade di Bawah Ancaman Corona
Pemain bulu tangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan saat menghadiri konferensi pers jelang turnamen Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (17/7/2019). Antara/Cornea Khairany

tirto.id - Atlet badminton senior, Hendra Setiawan, mengaku khawatir jika harus berlaga di ajang Olimpade Tokyo 2020, di bawah bayang-bayang ancaman virus Corona (COVID-19).

Pemain dengan spesialisasi nomor ganda putra itu berharap ketika gelaran Olimpiade berlangsung, pandemi COVID-19 sudah berakhir.

Jika tak ada perubahan jadwal, ajang Olimpiade Tokyo 2020 akan digelar mulai 24 Juli sampai 9 Agustus. Sedangkan cabang olahraga badminton rencananya bakal menggunakan venue pertandingan di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo.

“Olimpiade kan masih bulan Juli, kita enggak tahu ke depannya gimana perkembangan virus ini. Semoga saja sudah selesai, jadi bisa main di Olimpiade dengan tenang. Saya juga was-was kalau harus bertanding pada Olimpiade Tokyo di tengah wabah virus Corona,” ungkap Hendra Setiawan, dikutip dari Antara, Sabtu (21/3/2020).

Pekan lalu BWF secara resmi telah mengambil keputusan untuk menghentikan seluruh turnamen badminton internasional mulai 16 Maret sampai 12 April.

Menyusul kemudian, hari Jumat (20/3/2020) lalu, BWF kembali merilis penundaan 5 turnamen tersisa yang terjadwal di bulan April, termasuk 3 kejuaraan kontinental (Asia, Eropa, dan Pan Amerika).

Jika mengacu jadwal yang semula telah ditentukan bahwa penghitungan poin kualifikasi Olimpiade selesai pada akhir April, maka boleh dikatakan perburuan poin menuju Tokyo telah selesai.

Hendra Setiawan mendukung penuh langkah BWF untuk menunda seluruh jadwal turnamen demi meminimalisir risiko penyebaran COVID-19.

Ia bersama sang rekan, Mohammad Ahsan, mengaku tak terlalu risau dengan poin kualifikasi Olimpiade, lantaran telah memastikan satu tiket dengan menduduki posisi ke-2 di klasemen kualifikasi.

“Situasi sekarang enggak sesuai buat dilakukan pertandingan, untungnya kualifikasi sudah ditunda semua, baguslah,” ujar Hendra.

“Bagi saya dan Ahsan juga enggak masalah, karena kami sudah memastikan tiket ke Olimpade Tokyo 2020,” imbuhnya.

Hendra Setiawan sempat menyabet medali emas Olimpiade sektor ganda putra bersama Markis Kido, pada edisi 2008.

Namun dalam Olimpiade 2020 yang akan datang, atlet 35 tahun itu tak lantas memasang target terlalu muluk. Ia hanya ingin membawa pulang medali, apapun jenisnya.

“Target pulang bisa bawa medali ke Tanah Air, apa aja lah medalinya,” pungkas Hendra.

Berikut klasemen 8 besar kualifikasi Olimpiade 2020 sektor ganda putra, hingga pekan ke-12.

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia): 106.853 poin

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia): 96.757 poin

Li Jun Hui/Liu Yu Chen (Cina): 78.350 poin

Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang): 74.983 poin

Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang): 72.053 poin

Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan): 62.903 poin

Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae (Korea Selatan): 59.860 poin

Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia): 58.628 poin

Baca juga artikel terkait OLIMPIADE TOKYO 2020 atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Nur Hidayah Perwitasari