Menuju konten utama

Head to Head Pemain Belgia vs Inggris: Inggris Bisa Mengimbangi

Jika turun dengan tim inti, Inggris bisa mengimbangi Belgia.

Head to Head Pemain Belgia vs Inggris: Inggris Bisa Mengimbangi
Selebrasi Gol Harry Kane pada pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2018 antara Timnas Kolombia vs Timnas Inggris di Spartak Stadium, Moskow, Rusia, Rabu (04/07/2018). AP Photo/Antonio Calanni

tirto.id - Dalam head to head pemain Belgia vs Inggris, terlihat bahwa sebenarnya Inggris lebih unggul saat memainkan tim intinya. Dalam pertemuan pertama di antara kedua tim di fase grup, yakni di Grup G Piala Dunia 2018, Inggris menurunkan pemain lapis keduanya sehingga kalah 0-1. Dalam laga perebutan juara 3, Inggris diperkirakan akan menurunkan tim inti.

Head to Head Pemain Belgia vs Inggris: Vincent Kompany vs Harry Kane

Vincent Kompany sudah akrab dengan pertempuran melawan Harry Kane di liga Inggris. Tetapi, Piala Dunia adalah ajang yang berbeda.

Dari 6 laga Belgia di Piala Dunia 2018, Victor Kompany baru tampil 3 kali, dengan 1 di antaranya sebagai pengganti, mencatat total 286 menit bermain. Meskipun berposisi sebagai bek tengah dalam formasi 3 atau 4 bek, ia mencatatkan akurasi umpan 93,6% dan rata-rata kemenangan duel udaranya 0,8.

Catatan defensifnya cukup baik. Ia melakukan tackle dengan rata-rata 1,3 dan memotong umpan lawan 0,5. Ia tak banyak melakukan pelanggaran dengan rata-rata hanya 1,3. Ia sigap mengusir bola berbahaya dengan rataan 3,8 dan sukses 1 kali mengeblok tendangan lawan.

Sementara itu, Harry Kane telah tampil 5 kali, atau hampir dalam semua laga Inggris kecuali saat bertemu Belgia di fase grup, dan mencatat total 483 menit bermain. Kane adalah kandidat top skor dengan 6 gol. Ia cukup sering bekerja keras dengan rataan tembakan per pertandingan 2,4.

Tetapi, Harry Kane kurang bisa akurat mengumpan karena hanya mencatat 64,3% umpan sukses. Kendati demikian, ia bisa memenangi duel udara dengan rataan 5,8. Penampilan apiknya diganjar 2 gelar man of the match.

Head to Head Pemain Belgia vs Inggris: Axel Witsel vs Jordan Henderson

Lini tengah Belgia bisa mendominasi lawan karena adanya gelandang bertahan yang bisa membendung serangan lawan sejak dari lini tengah. Axel Witsel sudah 5 kali tampil dengan catatan total 450 menit bermain. Kendati diplot sebagai pemain defensif, ia bisa menorehkan tembakan 1,2 per pertandingan sembari masih tetap melakukan tackle dengan rata-rata 1,6 serta 1 kali memotong umpan lawan.

Pemain berusia 29 tahun ini juga bisa mengalirkan umpan dengan baik, dengan catatan akurasi umpan 93,5%, umpan kunci rata-rata 0,2.

Di kubu Inggris, peran Henderson sangat vital. Terbukti, setelah ia ditarik saat lawan Kroasia di semifinal, Inggris kesulitan menjaga keseimbangan permainan. Catatan statistik membuktikan perannya itu.

Bermain sebagai jangkar di tengah, ia tampil 5 kali dengan total 482 menit bermain. Ia sama rajinnya dengan WItsel dalam melakukan tackle, dengan rataan 1,6. Tetapi ia kurang rajin memotong umpan lawan atau intercept dengan rataan hanya 0,8 serta hanya 0,4 kali mengeblok tendangan lawan.

Walaupun demikian, pemain berusia 28 tahun ini lebih cermat dalam melaksanakan tugas bertahan karena hanya mencatatkan rata-rata 0,6 pelanggaran. Kapten Liverpool ini juga lebih baik daripada Witsel dalam mengantisipasi bola berbahaya dengan rataan clearance 1. Tetapi ia lebih baik dalam mendribble bola, dengan rataan 1,4.

Dalam soal kerja sama tim, Henderson lebih baik karena mencatatkan rata-rata umpan 57 walaupun akurasi umpannya hanya 79,3%. Dari posisinya yang cenderung lebih ke dalam, Henderson sering berkontribusi dalam penyerangan dengan mencatatkan umpan panjang dengan rataan 4,2.

Head to Head Pemain Belgia vs Inggris: Romelu Lukaku vs John Stones

Romelu Lukaku juga sudah tidak asing lagi dengan John Stones karena keduanya sama-sama merumput di Premier League.

Lukaku telah bermain dalam 5 pertandingan di Piala Dunia Rusia 2018 dengan catatan total 416 menit bermain. Ia merupakan kandidat top skor dengan 4 gol, terpaut 2 gol dari pemuncak daftar, Harry Kane. Ia tidak egois di depan gawang, terbukti ia mampu memberikan 1 assist.

Ia juga rajin menembak dengan rataan 2,4 tetapi akurasi umpannya hanya 73,3%. Badannya yang besar membuat ia sering memenangi duel udara dengan rataan 2,4. Ia memenangi gelar man of the match 1 kali.

John Stones sudah tampil 6 kali dengan catatan total 556 menit bermain. Kendati berposisi sebagai bek, ia bisa mencetak 2 gol. Ia juga bisa padu dengan gaya bermain Inggris yang membangun serangan dari bawah, terbukti akurasi umpannya 94,1%.

Ia lebih baik dalam duel udara dengan rataan 3,7 dibanding Lukaku. Rataan memotong umpannya 1 kali dan hanya melakukan 0,5 pelanggaran tetapi berhasil menyapu bola berbahaya sebanyak 5,2 dan mengeblok tendangan lawan 0,7.

Terlihat bahwa tim inti Inggris punya kemampuan untuk bertahan dan menyerang yang tidak terpaut jauh dari Belgia. Kendati begitu, pembuktiannya akan ada di lapangan pada Sabtu (14/7/2018) pukul 21.00 WIB.

Baca juga artikel terkait PIALA DUNIA 2018 atau tulisan lainnya dari An Ismanto

tirto.id - Olahraga
Penulis: An Ismanto
Editor: An Ismanto