Menuju konten utama

Hasto Sebut Prabowo Ikut Ambil Manfaat pada Kasus KKN Orde Baru

"Seluruh kekuasaan dipakai hanya untuk kroni-kroninya dan pak Prabowo termasuk yang saya yakin ikut mendapatkan manfaat dari situ."

Hasto Sebut Prabowo Ikut Ambil Manfaat pada Kasus KKN Orde Baru
Prabowo Subianto. FOTO/REUTERS/Tim Chong

tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin kembali mengatakan zaman Orde Baru pimpinan Soeharto sarat korupsi daripada zaman Jokowi.

Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto menegaskan Orde Baru memang demikian adanya. Trah Soeharto dan kroninya dekat dengan korupsi besar-besaran. Oleh sebab itu, Prabowo pun termasuk dianggap mendapat keuntungan sebagai menantu Soeharto kala itu.

"Seluruh kekuasaan dipakai hanya untuk kroni-kroninya dan pak Prabowo termasuk yang saya yakin ikut mendapatkan manfaat dari situ," tegas Hasto di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Pernyataan Prabowo di Singapura bahwa korupsi di Indonesia sudah stadium 4, menurut Hasto, hanya retorika saja. Padahal Prabowo sendiri tidak berani menindak koruptor.

"Pak Jokowi melakukan langkah-langkah konkrit termasuk didukung partainya, kami melakukan pemecatan terhadap yang berstatus korupsi. Gerindra kan terbanyak caleg yang kena status hukum kena status korupsi ini menunjukkan ketidak-konsistenannya, keluar negeri bicara seperti itu tapi me-manage Gerindra Pak Prabowo enggak berani mencoret mereka yang punya masalah hukum," katanya.

Pernyataan Prabowo, yang ditanggapi Hasto tersebut, disampaikan saat Calon Presiden nomor urut 02 itu menjadi pembicara utama dalam acara The World in 2019 Gala Dinner yang digelar The Economist di Hotel Grand Hyatt Singapura.

"Isu di Indonesia adalah korupsi. Dalam pendapat saya korupsi di Indonesia sudah seperti kanker stadium 4," kata Prabowo dengan bahasa Inggris dalam pidatonya di acara itu yang disiarkan melalui live streaming via Facebook, pada Selasa (27/11/2018).

Baca juga artikel terkait ORDE BARU atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yulaika Ramadhani