Menuju konten utama

Hasto Ogah Respons Manuver Projo: Kalau Parpol Saya Tanggapi

Hasto menilai kelompok relawan bukan organisasi politik resmi layaknya partai politik. Oleh sebab itu dirinya enggan menanggapi lebih jauh manuver Projo.

Hasto Ogah Respons Manuver Projo: Kalau Parpol Saya Tanggapi
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan pers, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2022). ANTARA/Syaiful Hakim

tirto.id - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan manuver politik yang dilakukan kelompok relawan Projo dinilai tak jelas. Menurutnya pergerakan Projo hanya sesuai dengan arah angin tanpa membawa visi dan misi layaknya partai politik.

"Yang saya tanggapi parpol, kalau relawan-relawan (Projo, red) itu kan cair, bisa berubah sesuai arah angin," kata Hasto di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/11/2022).

Hasto menegaskan, bahwa pihaknya enggan menanggapi soal gerakan relawan Projo tersebut. Dirinya hanya mau menanggapi tentang partai politik. Menurutnya, gerakan relawan Projo terbilang cair dan bergerak sesuai dengan arah angin.

"Kalau parpol saya tanggapi, kalau relawan bisa berubah," ungkapnya.

Hasto menambahkan bahwa kelompok relawan berbeda dengan partai politik, organisasi resmi yang konstitusional adalah stakeholder pemilu di Indonesia. Berbeda dengan kelompok relawan yang tak dikenal dalam sistem politik Indonesia.

Kelompok relawan seperti Projo, menurut Hasto, bukanlah seperti partai politik yang memiliki struktur organisasi yang tercatat dan kokoh.

"Parpol kan kokoh, ketua umum kokoh, struktur kokoh, pergerakan kokoh," jelasnya.

Relawan Pro Jokowi memulai safarinya dengan berkunjung ke partai politik. Kunjungan pertama dimulai dari Partai Golkar dan berlanjut ke Gerindra. Mereka menyerahkan hasil Musra terkait kandidat capres 2024.

Ketua Umum Projo Budi Arie menyebut pihaknya akan segera mengagendakan pertemuan dengan PDI Perjuangan. Ia sadar bahwa pencapresan seorang figur ditentukan oleh partai politik.

"Kita akan terus berkomunikasi. Politik itu soal komunikasi. Karena keputusan dalam menentukan capres-cawapres 2024 hanya melalui tiga instrumen dari survei, alat rekam masyarakat seperti Musra, dan keputusan partai politik," ungkapnya.

Budi Arie menyadari bahwa ada sejumlah kendala komunikasi antara Projo dengan PDIP. Namun Budi tak ingin hal itu menjadi halangan dan mencoba membukanya agar bisa menjadi salah satu tujuan kunjungan berikutnya.

"Ya nanti coba kami komunikasikan. Kami akan berkomunikasi dengan semua level. Sehingga semua partai bisa dikunjungi," jelasnya.

Baca juga artikel terkait PDIP atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky