Menuju konten utama

Hasil Survei Vaksin COVID-19: Mayoritas Masyarakat Setuju Imunisasi

“Survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia telah mendengar tentang vaksin COVID-19 dan bersedia menerimanya.”

Hasil Survei Vaksin COVID-19: Mayoritas Masyarakat Setuju Imunisasi
Ilustrasi penelitian vaksin virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Hasil Survei Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) menunjukkan masyarakat Indonesia bersedia menerima vaksin COVID-19.

Survei yang juga didukung UNICEF dan WHO ini berlangsung pada 19-30 September 2020 dengan tujuan untuk memahami pandangan, persepsi, serta perhatian masyarakat tentang vaksinasi COVID-19.

Survei tersebut mengumpulkan tanggapan lebih dari 115.000 orang, dari 34 provinsi yang mencakup 508 kabupaten/kota atau 99 persen dari seluruh kabupaten/kota.

Infografik kendala Imunisasi saat COVID-19

Infografik kendala Imunisasi saat COVID-19. tirto.id/Quita

Hasil Survei tentang Vaksin COVID-19

Tiga perempat responden menyatakan telah mendengar tentang vaksin COVID19, dan dua pertiga responden menyatakan bersedia menerima vaksin COVID-19. Namun demikian, tingkat penerimaan berbeda-beda di setiap provinsi, hal ini dilatar belakangi oleh status ekonomi, keyakinan agama, status pendidikan serta wilayah.

Pada kelompok masyarakat dengan informasi yang lebih banyak seputar vaksin misalnya, mereka cenderung akan menerima pemberian vaksin COVID-19. Hal yang sama juga terjadi pada responden dengan kepemilikan asuransi kesehatan, sebagian besar dari mereka lebih mungkin menerima vaksin COVID-19. Ini menegaskan bahwa saat ini masih dibutuhkan informasi yang akurat tentang vaksin COVID-19.

“Survei menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia telah mendengar tentang vaksin COVID-19 dan bersedia menerimanya,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi di Jakarta (17/11/2020) dikutip laman resmi #SatgasCovid.

Selain itu, hasil survei juga menunjukkan adanya kelompok yang ragu dan sebagian kecil yang menolak. Dari tujuh persen responden yang menolak, menyebutkan faktor keamanan, efektivitas, serta kehalalan vaksin sebagai faktor pertimbangan mereka.

Oscar menjabarkan bahwa saat ini pemerintah tengah memastikan aspek keamanan dan kehalalan vaksin dari para produsen vaksin COVID-19. Tim Gabungan yang terdiri dari berbagai kementerian dan lembaga telah dikirim ke negara produsen untuk memastikan aspek tersebut. Sembari menunggu ketersediaan vaksin di tanah air, Oscar menyebutkan bahwa kegiatan sosialisasi dan edukasi seputar vaksin COVID-19 terus dilakukan kepada masyarakat.

“Sangat penting bagi kami untuk terus memastikan bahwa vaksin tersebut aman. Kami juga melibatkan petugas kesehatan dan membangun kapasitas mereka, karena petugas kesehatan adalah sumber informasi paling terpercaya di masyarakat,” imbuhnya.

Laporan lengkap survey penerimaan vaksin tersedia di: https://covid19.go.id/p/hasil-kajian/covid-19-vaccineacceptance-survey-indonesia

Dari segi geografis. Provinsi Papua melaporkan tingkat penerimaan vaksin paling tinggi dengan 75 persen, kemudian diikuti Jawa dan Kalimantan. Provinsi Aceh memiliki tingkat penerimaan terendah dengan 46 persen. Selain Aceh, daerah dengan penerimaan terendah terdapat di pulau Sumatera, Sulawesi dan Maluku.

Perwakilan UNICEF Debora Comini mengatakan hasil survei ini akan digunakan untuk mengembangkan strategi vaksinasi COVID-19 yang efektif, termasuk pendekatan komunikasi khusus yang memastikan bahwa seluruh masyarakat memiliki akses ke informasi yang akurat tentang keamanan dan efektivitas vaksin.

____________________

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH