Menuju konten utama
Wakil Ketua Umum PPP:

Hasil Pilgub 3 Provinsi Jawa Bukti Rakyat Tak Mau Ganti Presiden

PPP mengklaim, hasil Pilgub Jabar, Jateng dan Jatim memudarkan gerakan tagar #2019GantiPresiden.

Hasil Pilgub 3 Provinsi Jawa Bukti Rakyat Tak Mau Ganti Presiden
Massa pendukung tanda pagar #2019GantiPresiden menghadiri deklarasi akbar gerakan #2019GantiPresideni di kawasan Silang Monas, Jakarta, Minggu (6/5/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi mengklaim hasil Pilkada di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah bukti bahwa masyarakat masih ingin Joko Widodo menjadi Presiden Indonesia dalam periode berikutnya.

Arwani mengklaim, hasil real count dari KPU di Pilkada 2018 menggambarkan bahwa kemenangan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum di Jawa Barat, Ganjar Pranowo-Taj Yasin di Jawa Tengah dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Jawa Timur telah memudarkan tagar #2019GantiPresiden karena ketiga pasang calon tersebut dinilai masih berada dalam poros Joko Widodo.

"Ini jelas memudarkan tagar #2019GantiPresiden dan rakyat tidak menginginkan ganti presiden," ucap Arwani di Restoran Warung Daun Cikini Jakarta Pusat, Selasa (3/7/2018)

Selain itu, Arwani juga menilai bahwa kemenangan tiga kandidat di Pilkada 2018 tersebut merupakan pasangan impian masyarakat. Pasalnya, menurut Arwani, ketiga pasangan tersebut adalah kombinasi nasionalis-santri. Sosok yang menurut Arwani menjadi kombinasi ideal di mata masyarakat.

"Pilkada ini juga memberi pesan penting soal perkawinan politik yang ideal. Kombinasi nasionalis-santri. Ini potret real dan terbukti berhasil mengikat simpati masyarakat," ucap Arwani.

Kombinasi nasionalis-santri juga tampaknya cocok untuk pemilu 2019 khususnya bagi Jokowi. Menurut Arwani, elektabilitas Jokowi cukup lemah di mata kelompok Islam. Untuk itu politisi PPP mengusulkan agar pada pemilu 2019 Jokowi berpasangan dengan sosok dari kalangan santri.

"Bagi kami catatan Jokowi ini lemah dalam dukungan kelompok Islam. Itulah PPP mengusulkan dari kalangan santri karena itu luar biasa. Itu perkawinan politik nasionalis-santri memang sebagian besar seperti itu," ucap

Sayangnya, Arwani belum bisa membocorkan siapa pendamping Jokowi. Walaupun waktu pendaftaran semakin dekat dirinya mengaku belum ada pembahasan terkait cawapres pendamping Jokowi.

Tagar #2019GantiPresiden Pengaruhi Hasil Pilgub Jabar

Di sisi lain, calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut tagar #2019GantiPresiden yang diusung salah satu pasangan calon di Pilgub Jabar 2018 telah mempengaruhi perolehan suara dalam kontestasi tersebut.

"Tagar itu sangat mempengaruhi perolehan suara Pemilihan Gubernur di Jawa Barat," ujar Dedi Mulyadi di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (2/7/2018).

Dedi mengatakan tagar yang diusung pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu itu menggerus perolehan suara untuknya yang berpasangan dengan Deddy Mizwar. Terlebih ketika kaus bertuliskan tagar tersebut ditampilkan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di ajang debat resmi.

Menurut dia, tagar itu membuat kelompok yang menolak Presiden Jokowi menjatuhkan pilihan di satu pasangan. Padahal, kata dia, pasangannya yakni Deddy Mizwar dikenal dekat dengan partai pengusung Sudrajat-Syaikhu yakni Gerindra dan PKS.

Namun akibat tagar tersebut, kata dia, perolehan suara dirinya bersama Deddy Mizwar banyak yang beralih kepada Sudrajat-Syaikhu yang sebelumnya kurang diunggulkan dalam sejumlah hasil survei. Menurut Dedi, tim Sudrajat-Syaikhu berhasil menggaungkan isu tagar tersebut dari pintu ke pintu.

Baca juga artikel terkait PILKADA SERENTAK 2018 atau tulisan lainnya dari Naufal Mamduh

tirto.id - Politik
Reporter: Naufal Mamduh
Penulis: Naufal Mamduh
Editor: Alexander Haryanto