Menuju konten utama

Hasil KTT LB OKI Tolak Pengakuan AS soal Yerusalem Ibu Kota Israel

Pada KTT LB OKI di Turki, Presiden Joko Widodo memberikan pidato yang secara tegas menolak pengakuan Presiden Trump terkait Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Hasil KTT LB OKI Tolak Pengakuan AS soal Yerusalem Ibu Kota Israel
Seorang pria membentuk siluet saat meniupkan Shofar, tanduk biri-biri, dengan latar belakang Masjidil Aqsa yang berlokasi di kota tua Yerusalem yang dikenal dengan Baitul Maqdis, Minggu (10/12/2017). ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad

tirto.id - Semua negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah menghasilkan satu suara terkait keputusan Presiden AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Hal ini dipaparkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

"Semua negara di OKI satu suara terkait Yerusalem, satu suara dukungan dari negara OKI sangat bulat," kata Retno Marsudi ketika memberikan keterangan mengenai hasil KTT Luar Biasa (LB) OKI di Istanbul, Turki, Rabu (13/12/2017) malam sebagaimana dilansir Antara.

Retno menuturkan, semua negara OKI menolak keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Indonesia, jelasnya, akan terus berupaya dokumen-dokumen yang dihasilkan dari KTT LB OKI itu dapat diimplementasikan.

"Kita akan melihat satu per satu dokumen tersebut dan memberikan bantuan, kemudiaan kita akan terus berkomunikasi dengan DK PBB dan kita sampaikan yang paling penting adalah dokumen-dokumen itu bisa dilaksanakan," kata dia.

Retno menyebutkan KTT LB OKI mengenai Yerusalem baru saja selesai dan KTT mengadopsi dua dokumen, yaitu satu komunike final dan kedua resolusi.

Pada pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato yang secara tegas menolak pengakuan Presiden Trump terkait Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

“Pengakuan ini tidak dapat diterima. Sekali lagi, pengakuan Presiden Trump tidak dapat diterima dan harus dikecam secara keras,” kata Presiden Jokowi.

Untuk itu, ia mengajak seluruh negara OKI dapat bersatu dan mengesampingkan segala perbedaan untuk membela Palestina.

“Isu Palestina harus merekatkan kita kembali. Kita bulatkan suara dan persatuan untuk membela Palestina,” ucap Jokowi seperti dilansir laman Sekretariat Kabinet.

Presiden Jokowi mengatakan, keputusan Trump tidak saja melukai hati umat Islam, namun juga melukai rasa keadilan umat manusia. Tal hanya itu, keputusan sepihak tersebut juga dinilai melanggar berbagai Resolusi Dewan Keamanan PBB terkait Palestina.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan enam poin penting usulan sikap negara anggota OKI.

“Pertama, OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral tersebut. Two-state solution adalah satu-satunya solusi dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina,” ucap Presiden.

Kedua, Presiden mengajak semua negara yang memiliki Kedutaan Besar di Tel Aviv, Israel, untuk tidak mengikuti keputusan Amerika Serikat memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.

“Ketiga, negara OKI dapat menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina, untuk segera melakukannya,” kata Presiden Jokowi.

Keempat, bagi negara anggota OKI yang memiliki hubungan dengan Israel agar mengambil langkah-langkah diplomatik. “Termasuk kemungkinan meninjau kembali hubungan dengan Israel sesuai dengan berbagai Resolusi OKI,” tutur Jokowi.

“Kelima, anggota OKI harus ambil langkah bersama tingkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatkan kapasitas dan kerja sama ekonomi kepada Palestina,” kata dia.

Keenam, Jokowi berharap OKI harus mampu menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral untuk mendukung Palestina, termasuk di Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.

Baca juga artikel terkait KTT OKI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari