Menuju konten utama

Hari Tanpa Bayangan Matahari Terjadi di Mana Saja, Kapan & Penyebab

Fenomena hari tanpa bayangan Matahari dapat diamati di 122 kota/kabupaten di Indonesia, mulai dari Sumetera hingga Papua pada 21 Februari sampai 5 April.

Hari Tanpa Bayangan Matahari Terjadi di Mana Saja, Kapan & Penyebab
Warga mengamati bayangannya saat terjadi fenomena hari tanpa bayangan di Anjungan Pantai Losari di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (6/10/2021). ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/hp.

tirto.id - Beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami hari tanpa bayangan matahari pada periode 21 Februari hingga 5 April 2022.

Guna bisa melihat fenomena hari tanpa bayangan Matahari, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Dilansir dari Instagram @LAPAN_RI berikut langkah-langkah melihat hari tanpa bayangan Matahari.

- Siapkan benda tegak tanpa rongga seperti tongkat atau benda lain yang bisa berdiri tegak.

- Letakkan benda tegak di tempat rata dan tersorot sinar matahari.

- Amati bayangan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Waktu fenomena hari tanpa bayangan di setiap kota dapat disimak di link ini.

- Agar fenomena ini dapat terbukti dan terlihat lebih jelas, Anda bisa merekamnya menggunakan video sebelum dan selama fenomena berlangsung.

- Jika cuaca berawan, fenomena tanpa bayangan bisa disaksikan paling cepat 5 menit sebelum atau paling lambat 5 menit setelah waktu yang ditentukan di masing-masing kota.

Kapan hari tanpa bayangan Matahari terjadi dan di mana saja lokasinya?

Fenomena hari tanpa bayangan Matahari ini dapat diamati di 122 kota/kabupaten di Indonesia. Fenomena hari tanpa bayangan Matahari ini hampir merata bisa dilihat di beberapa wilayah di Indonesia mulai dari wilayah di Sumetera hingga Papua pada 21 Februari sampai 5 April.

Infografik SC Hari Tanpa Bayangan

Infografik SC Hari Tanpa Bayangan. tirto.id/Fuad

Berikut beberapa wilayah di Indonesia yang akan mengalami hari tanpa bayangan Matahari pada Februari 2022, di antaranya,

- Soe pada 23 Februari pukul 11.56.13 WITA

- Waingapu pada 24 Februari pukul 12.12.09 WITA

- Atambua pada 25 Februari pukul 11.53.29 WITA

- Ende pada 26 Februari pukul 12.06.15 WITA

- Mataram pada 26 Februari pukul 12.28.15 WITA

- Denpasar pada 26 Februari pukul 12.32.01 WITA

- Banyuwangi pada 27 Februari pukul 11.35.18 WIB

- Labuanbajo pada 27 Februari pukul 12.13.11 WITA

- Dompu pada 27 Februari pukul 12.18.52 WITA

- Sumbawabesar pada 27 Februari pukul 12.23.02 WITA

- Jogja pada 28 Februari pukul 11.51.05 WIB

- Singaraja pada 28 Februari pukul 12.32.11 WITA

Sementara itu untuk daerah lain di Indonesia yang akan mengalami hari tanpa bayangan Matahari pada Maret hingga April 2022 dapat dilihat di laman berikut. Link jadwal hari tanpa bayangan Matahari.

Bagaimana hari tanpa bayangan Matahari bisa terjadi?

Hari tanpa bayangan matahari, kulminasi, transit atau istiwa' adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit, seperti dilansir dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG menjelaskan, saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, maka fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.

Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang" sekitar 30 detik sesudah dan sebelum waktu puncak di masing-masing wilayah, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan

Sementara itu mengutip laman Edukasi Sains Antariksa LAPAN, hari tanpa bayangan matahari merupakan peristiwa tahunan yang terjadi akibat efek equinox. Equinox adalah fenomena saat matahari melintas di garis khatulistiwa. Pada suatu periode ekuinox, posisi matahari akan berada tepat di atas kepala, tepatnya saat tengah hari.

Peristiwa ini terjadi di Indonesia karena lokasinya yang berada di 6° Lintang Utara hingga 11° Lintang selatan dan dibelah oleh garis khatulistiwa. Dengan lokasi tersebut, nilai deklinasi Matahari bisa sama dengan lintang geografis Indonesia pada periode tertentu.

Deklinasi sendiri adalah sudut apit antara lintasan semu harian matahari dengan proyeksi ekuator Bumi pada bola langit atau disebut juga dengan ekuator langit. Pada pekan keempat bulan Februari hingga April, nilai deklinasi Matahari bervariasi, antara -11° hingga +6°.

Ketika nilai deklinasi Matahari mencapai nilai yang sama dengan letak geografis Indonesia, maka memunculkan fenomena hari tanpa bayangan matahari di Tanah Air.

Bagi kota yang terletak di antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan, fenomena hari tanpa bayangan matahari dapat terjadi sebanyak dua kali. Sementara, bagi kota-kota yang terletak tepat di Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan hanya mengalami satu kali hari tanpa bayangan setahun.

Sementara itu, selain pada periode Februari hingga April, fenomena hari tanpa bayangan Matahari ini akan bisa diamati lagi antara 6 September hingga 21 Oktober 2022 mendatang. Fenomena ini terjadi saat sinar Matahari datang tegak lurus di permukaan Bumi, intensitas penyinaran/radiasi Matahasi juga akan maksimum.

Namun, hal ini tidak serta merta akan memengaruhi kenaikan suhu di permukaan Bumi saat tengah hari, terutama bagi wilayah yang mengalami hari tanpa bayangan Matahari.

Baca juga artikel terkait HARI TANPA BAYANGAN atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya