Menuju konten utama

Hari Pers Nasional: Jokowi Butuh Pers untuk Kritik Pemerintahannya

Jokowi menyadari masih ada kekurangan pada proses transformasi di pemerintahannya sehingga perlu kritik dari insan pers.

Hari Pers Nasional: Jokowi Butuh Pers untuk Kritik Pemerintahannya
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat membuka pertemuan pendahuluan B20 atau B20 Inception Meeting yang digelar secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/1/2022). ANTARA FOTO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas/pras.

tirto.id - Presiden Jokowi menyebut bahwa kebebasan pers penting di Indonesia. Oleh karena itu, Jokowi mendorong adanya kritik dari wartawan dan memastikan bahwa insan pers dilindungi lewat undang-undang yang berlaku.

"Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar dunia, kebebasan pers adalah pilar penting kemajuan Indonesia. Kebebasan pers dan perlindungan terhadap profesi wartawan dijamin dalam undang-undang," kata Jokowi saat memberikan sambutan Hari Pers Nasional (HPN) secara daring dari Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022).

Jokowi menuturkan, pemerintah tengah menjalankan dan mengawal sejumlah agenda transformasi besar secara struktural agar Indonesia bisa menghadapi hiper kompetisi saat ini. Ia beralasan, transformasi ini diperlukan agar muncul lapangan kerja dan peningkatan nilai tambah.

Jokowi mencontohkan Indonesia berupaya melakukan investasi besar-besaran dalam pembangunan sumber daya manusia dengan perbaikan layanan kesehatan, penurunan kasus stunting, hingga reformasi pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja.

Selain itu, pemerintah juga mendorong hilirisasi di berbagai sektor demi meningkatkan nilai ekspor. Ia mencontohkan sikap Indonesia yang tidak lagi mengirimkan bahan mentah demi memenuhi target hilirisasi.

Contoh lain transformasi yang didorong adalah penguatan transformasi ekonomi digital dan transformasi energi. Di sektor ekonomi digital, pemerintah mendorong 8,4 juta UMKM masuk ekosistem digital. Sementara itu, pemerintah juga mulai menerapkan energi terbarukan lewat pengembangan energi geotermal maupun hydro power di bidang energi. Komitmen energi semakin kuat lantaran Indonesia menjadi keketuaan G20 di tahun 2022.

Namun di balik semua upaya transformasi tersebut, Jokowi sadar masih ada kekurangan sehingga perlu kritik dari insan pers.

"Pemerintah menyadari bahwa kerja besar transformasi bangsa ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Karena itu, pemerintah selalu terbuka menerima masukan-masukan dari insan pers agar langkah-langkah besar ini betul-betul bisa tereksekusi dan dijalankan di lapangan, sehingga membawa perubahan dan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan Indonesia," kata Jokowi.

"Kritik, masukan, dan dukungan dari insan pers sangat-sangat penting. Mengingatkan jika ada yang kurang yang perlu diperbaiki, mendorong yang masih lamban dan juga mengapresiasi yang sudah berjalan baik, agar seluruh jajaran pemerintah dari pusat sampai ke daerah dan desa bekerja dalam frekuensi yang sama, visi yang sama untuk negara kita, untuk Indonesia Maju," tutur Jokowi.

Baca juga artikel terkait HARI PERS NASIONAL atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri