Menuju konten utama

Hari Perempuan Internasional: Menjadi Tua Tak Membatasi Cita-Cita

Lewat ilustrasinya di Hari Perempuan Internasional, Chihiro Takeuchi berbagi soal kondisi bertambahnya usia sebagai momen personalnya.

Hari Perempuan Internasional: Menjadi Tua Tak Membatasi Cita-Cita
Google Doodle hari perempuan internasional 2018. Screenshot/Google

tirto.id - Tanggal 8 Maret yang jatuh pada hari ini, Kamis (8/3/2018), diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day. Google Doodle merayakannya dengan menampilkan karya seni rupa 12 seniman perempuan dari 12 negara berbeda.

Salah satu seniman perempuan yang berpartisipasi dalam Google Doodle Hari Perempuan Internasional 2018 adalah Chihiro Takeuchi. Seniman papercut dan ilustrator asal Jepang ini memberi tajuk karya lukisnya "Usia dan Tahapan."

Karya ilustrasi Chihiro ini diharapkan dapat membuka sebuah kesempatan untuk berbagi cerita tentang wanita Jepang dengan orang-orang di seluruh dunia.

Tanpa memandang usia untuk menginspirasi wanita muda mengubah milenium baru menjadi lebih baik," jelas manajer pemasaran produk Google Doodle, Perla Campos kepada HuffPost.

Dalam ilustasinya, Chihiro menampilkan seorang perempuan dari berbagai usia dengan tahapan peran yang ia jalani selama hidupnya.

Seperti perempuan lainnya, gadis yang digambarkan dalam karyanya juga mengenyam bangku sekolah, bertemu dengan teman-teman, memiliki sahabat perempuan, bahkan sampai punya pacar.

Pada usia yang tepat nanti, si perempuan kemudian akan menikah dan menjalani peran sebagai seorang istri. Ia kemudian hamil dan melahirkan anak. Si perempuan memiliki tanggung jawab baru sebagai seorang ibu yang membesarkan anak-anaknya.

Ia kemudian mulai menua, sementara anaknya menjadi dewasa dan menikah. Pada tahap baru dalam hidup si anak, si ibu juga memulai proses baru sebagai seorang nenek. Ia melihat cucunya tumbuh besar, lulus sekolah, dan meraih cita-citanya.

Dalam gambaran Chihiro, perempuan tua itu dulu pernah memiliki banyak cita-cita saat ia kecil. Ia pernah ingin menjadi seorang dokter, polwan, pelukis, politikus, penyanyi, sampai astronot.

Terlepas dari usia dan peran yang akan dijalani, perempuan juga bebas punya cita-cita dan mewujudkannya. Begitulah kira-kira pesan Chihiro dalam karya ilustrasinya. Si perempuan rupanya senang dengan seni dan anak-anak.

Akhirnya, ia pun menjadi seorang seniman yang karyanya dapat dinikmati anak-anak. Problematika menjadi tua bukan masalah untuknya. Selama berkarya lewat hal yang ia sukai, si perempuan tetap bisa menjadi seperti anak-anak dengan jiwa muda dan cita-cita tak terbatas

Chihiro Takeuchi memang dikenal sebagai ilustrator sekaligus penulis yang telah menerbitkan banyak buku anak. Karyanya yang paling terkenal antara lain The Fantastic Recipe Machine dan Can you find my robot’s arm?.

Buku Chihiro Can you find my robot’s arm? bercerita soal seorang robot yang terbangun suatu pagi untuk menemukan tangannya hilang. Dia dan temannya mencari di dalam dan di luar rumah, melewati kebun, taman hiburan, dan bahkan toko permen untuk mencari pengganti yang sesuai.

Ia pernah memenangkan kompetisi buku anak-anak Bologna pada tahun 2015 dan 2016. Selain itu, karya Chihiro juga dianugerahi penghargaan The Original Art sebagai “Buku Anak-Anak Terbaik Tahun Ini” dari Society of Illustrator di New York.

Lewat ilustrasi Doodle, Google ingin menampilkan cerita atau momen pribadi yang telah mempengaruhi para seniman wanita ini. Tak terkecuali untuk Chihiro Takeuchi yang rupanya membagi soal kondisi bertambahnya usia sebagai momen personal yang berdampak dalam hidupnya.

Tahun ini, kami ingin menyampaikan cerita dan suara yang tak pernah terdengar, dan untuk merayakan pengalaman kolektif perempuan dengan semua kesamaan dan perbedaan mereka,” jelas Perla Campos lagi.

Baca juga artikel terkait GOOGLE DOODLE atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Humaniora
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari