Menuju konten utama

Hari Hewan Sedunia 4 Oktober: Tema dan Ucapan World Animal Day 2021

Berikut adalah ucapan selamat Hari Binatang Sedunia untuk mengkampanyekan World Animal Day 2021 di media sosial.

Hari Hewan Sedunia 4 Oktober: Tema dan Ucapan World Animal Day 2021
Ilustrasi Kebun Binatang. FOTO/iStockphoto

tirto.id - World Animal Day atau Hari Binatang Sedunia diperingati pada tanggal 4 Oktober setiap tahunnya. Peringatan hari besar hewan sedunia ini bukan tentang merayakan perawatan dan perlindungan hewan hanya untuk satu hari saja, tapi tentang janji seumur hidup untuk melindungi satwa.

Tema Hari Hewan Sedunia 2021 adalah “Forests and Livelihoods: Sustaining People and Planet" atau “Hutan dan Mata Pencaharian: Mempertahankan Manusia dan Planet”.

Hari Hewan Sedunia lazimnya diperingati dengan mengadakan bazar, donasi terhadap organisasi pelindung hewan, vaksinasi hewan gratis, acara-acara yang melibatkan hewan, hingga diskusi atau seminar terkait kesejahteraan dan hak asasi hewan. Beberapa negara merayakan hari ini secara berbeda dengan menyelenggarakan kampanye, acara, lokakarya.

Hari Binatang Sedunia pada 4 Oktober adalah waktunya untuk mengampanyekan kesejahteraan binatang, terutama satwa langka. Ini beberapa hal yang bisa kita lakukan, sebagaimana diolah dari rilis pers Pantau Gambut.

1. Jangan beli dan pelihara satwa langka

Angka perdagangan satwa liar terbilang tinggi di dunia. Posisinya berada di nomor empat, setelah perdagangan manusia, senjata, dan narkoba. Banyak orang beranggapan, satwa yang telah keluar dari habitatnya boleh ditangkap dan diperjual-belikan di kota.

Dr. Herlina Agustin S.Sos, M.T.,peneliti di Pusat Studi Ilmu Komunikasi Lingkungan, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, mencontohkan, di Lampung sering terjadi penyelundupan burung liar. Burung tersebut kemudian dikirim ke kota-kota di Pulau Jawa, karena Jawa menjadi pusat penjualan satwa terbesar di Indonesia.

“Ketika satwa sudah dipelihara oleh manusia, proses rehabilitasinya akan sulit sekali. Perlu waktu bertahun-tahun untuk membuat satwa itu kembali berfungsi sesuai kodratnya di alam. Proses adaptasinya butuh waktu lama. Mereka yang sudah terbiasa diberi makan, harus mencari makanan sendiri saat hidup di alam lepas,” kata Titin, sapaan akrab dosen Jurusan Jurnalistik, UNPAD, ini.

Padahal, menurutnya, satwa liar memiliki peran dan fungsi di alam yang tidak bisa tergantikan oleh manusia, bahkan mesin sekalipun. Misalnya, serangga. Jika serangga punah, maka penyerbukan tanaman akan terganggu. Akibatnya, tidak ada hasil tanaman yang dapat dipanen. “Kepunahan serangga akan mempercepat kepunahan manusia, secepat apa pun manusia berusaha untuk menggantikan fungsi serangga. Sebagian spesies serangga kini sudah masuk dalam satwa langka yang harus dilestarikan,” katanya.

Lola menambahkan, perdagangan satwa langka juga merambah media sosial. Karena itu, ia berharap Anda berani melaporkan segala aktivitas perdagangan satwa langka kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.

2. Edukasi soal satwa

Titin menyebutkan, melalui muatan lokal yang terangkum dalam kurikulum sekolah, guru bisa menjelaskan tentang habitat satwa di sekitar lingkungan sekolah itu. Misalnya, siswa perlu berhati-hati ketika melewati daerah sungai karena area itu merupakan habitat buaya. Guru juga bisa mengingatkan pentingnya mematuhi papan larangan yang sudah diletakkan di sana. Dengan begitu, konflik antara manusia dan hewan liar bisa diminimalkan.

3. Kebun Binatang sebagai Sarana Edukasi

Sebetulnya, kebun binatang harus menjadi sarana edukasi soal satwa, bukan hanya sebagai sarana hiburan. Tapi, perilaku hewan di sana harus dibuat seperti di habitat aslinya. Titin melihat hal ini sulit dilakukan, karena luas areanya tidak memungkinkan.

3. Tingkatkan awareness

Kita perlu meningkatkan kesadartahuan orang-orang di sekitar tentang pentingnya lahan gambut sebagai habitat flora dan fauna yang dilindungi. Kalau ekosistem rusak, maka binatang juga akan punah. Akibatnya, rantai makanan juga akan rusak. Keberlangsungan suatu ekosistem tidak ditentukan oleh satu atau dua penghuni saja, tapi harus dilihat secara keseluruhan dalam satu kesatuan, karena saling berhubungan.

Misalnya, pohon besar berfungsi sebagai tempat tinggal dan makan orangutan. Kalau pohonnya habis, mereka mau tinggal di mana dan mau makan apa? Padahal, orangutan berperan menyibakkan kanopi di atas sarangnya, sehingga sinar matahari pagi masuk ke dalam hutan dan terjadilah proses fotosintesis yang menguntungkan tumbuhan di dalam hutan.

4. Kampanye Lingkungan

“Kampanye untuk meningkatkan awareness ini perlu dilakukan secara konsisten. Biasanya isu kerusakan gambut baru muncul setelah ada kebakaran hutan. Tapi, begitu tetes hujan pertama jatuh, orang perlahan lupa pada isu tersebut, sampai tiba kebakaran berikutnya,” kata Lola.

Kampanye itu tak selalu harus turun ke jalan. Anda bisa memilih untuk ‘berkampanye’ sesuai kapasitas. Misalnya, pekerja seni bisa membuat karya yang mengungkap kegelisahan soal kerusakan lahan gambut. Para content creator bisa berkampanye dengan membuat konten keren di akun media sosialnya. Begitulah yang dilakukan oleh Titin, yang mengajar mata kuliah Jurnalistik Spesialisasi Kompartemen Lingkungan. “Penelitian untuk skripsi diarahkan ke lingkungan, misalnya meneliti konflik antara buaya dan manusia melalui pemberitaan media.”

5. Sebar Pesan Positif di Medsos dan Ucapan Happy World Animal Day

Berikut adalah ucapan selamat Hari Binatang Sedunia untuk mengkampanyekan World Animal Day di media sosial kita masing-masing.

World Animal Day Quotes

“The greatness of a nation and its moral progress can be judged by the way its animals are treated.” – Mahatma Gandhi.

“The love for all living creatures is the most noble attribute of man.” – Charles Darwin.

“If a man aspires towards a righteous life, his first act of abstinence is from injury to animals.” – Albert Einstein.

“As custodians of the planet, it is our responsibility to deal with all species with kindness, love and compassion. That these animals suffer through human cruelty is beyond understanding. Please help to stop this madness.” – Richard Gere.

“Killing animals for sport, for pleasure, for adventure, and for hides and furs is a phenomenon which is at once disgusting and distressing. There is no justification in indulging in such acts of brutality.” -Dalai Lama.

“Love the animals: God has given them the rudiments of thought and joy untroubled.” -Fyodor Dostoyevsky.

“Animals are such agreeable friends? they ask no questions, they pass no criticisms.” -George Eliot.

“It is much easier to show compassion to animals. They are never wicked.” -Haile Selassie.

“An animal’s eyes have the power to speak a great language.” -Martin Buber.

"No animal deserves to be abused. Happy World Animals Day!"

"This fourth of October, let us vow to uproot animal abuse from everywhere. Happy Animals Day!"

"The word “humanity” comes from a human. Let us do justice to the word by showering love to animals. Happy World Animals Day!"

Baca juga artikel terkait HARI HEWAN SEDUNIA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Iswara N Raditya