Menuju konten utama

Hari Disabilitas 3 Desember, Strategi Risma Penuhi Hak Disabilitas

Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021, Mensos Risma menyiapkan strategi untuk memenuhi hak penyandang disabilitas.

Hari Disabilitas 3 Desember, Strategi Risma Penuhi Hak Disabilitas
Sejumlah siswa disabilitas mengikuti pelatihan pembuatan kue di Panti Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Cimahi, Jawa Barat, Selasa (12/10/2021). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.

tirto.id - Bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021, Kementerian Sosial (Kemensos) mengatakan akan memperkuat pembentukan lingkungan inklusif dan aksesibel bagi penyandang disabilitas.

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini mengatakan pihaknya akan memenuhi hak disabilitas dengan memperkuat tiga strategi, yakni memperkuat lingkungan yang inklusif, mengurangi ketidaksetaraan, dan menumbuhkan kepemimpinan dari penyandang disabilitas.

Menurutnya, lingkungan yang inklusif diperlukan agar penyandang disabilitas dapat berpartisipasi aktif dalam berbagai bidang kehidupan.

“Peringatan HDI tahun 2021 ini harus menjadi momentum untuk memastikan dimana pun berada, lingkungan tersebut harus ramah terhadap penyandang disabilitas,” kata Risma di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Rabu (1/12/2021).

Lingkungan yang ramah dan memberikan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, diharapkan tidak hanya terus diperluas di ranah publik. Namun, kata Risma, tidak kalah penting di bidang hak konstitusional warga negara, seperti pendidikan.

“Saya berharap sekolah umum pun bisa menerima penyandang disabilitas. Ini mimpi saya. Karena saya yakin, di balik kekurangan seseorang, juga ada kelebihan. Saya yakin saudara kita para penyandang disabilitas tidak kalah dengan non penyandang disabilitas,” ucapnya.

Politikus Partai PDIP ITU berjanji akan mengurangi kondisi ketidaksetaraan yang dihadapi penyandang disabilitas, yakni dengan mengembangkan inovasi teknologi.

Para penderita celebral palsy, Kemensos memberikan alat bantu, salah satunya berupa kursi roda bioteknik. Dengan bantuan alat, kata Risma, diharapkan penderita celebral palsy yang tadinya hanya berbaring bisa duduk, dapat bergerak lebih leluasa.

Untuk penyandang disabilitas sensorik netra, Kemensos telah mengembangkan tongkat penuntun adaptif. Tongkat penuntun adaptif dilengkapi sensor air, api, benda dan, GPS.

“Ini semua dikembangkan oleh para penyandang disabilitas. Jangan salah, hasil karya mereka ini lebih halus dan presisi,” terangnya.

Dengan pemanfaatan teknologi tersebut, lanjut Risma, memungkinkan penyandang disabilitas menjadi produktif dan lebih berpartisipasi aktif dalam segala bidang kehidupan.

Tidak kalah penting, Kemensos bersama lembaga lain dan masyarakat luas, terus mendorong dan memperkuat ruang untuk tumbuh kembangnya kepemimpinan dari generasi muda penyandang disabilitas.

Hal ini sebagai bentuk pengakuan prinsip kesetaraan bahwa penyandang disabilitas merupakan elemen aktif dari berbagai proses pengambilan keputusan.

“Oleh karena itu, peringatan HDI tahun 2021 ini bukan sekedar seremoni. Namun, momentum menunjukkan karya nyata mereka, dan bagaimana kita memastikan terciptanya lingkungan yang mendukung pemenuhan hak-hak mereka,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait HARI DISABILITAS SEDUNIA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri