Menuju konten utama

Hari Ayah Nasional dan Kisah di Balik Lirik Lagu Tentang Bapak

Hari Ayah Nasional, 12 November 2019 turut dirayakan Google Doodle. Mike Portnoy eks drumer Dream Theater, Ebiet G. Ade dan Rinto Harahap pernah menuliskan lewat lirik lagu.

Hari Ayah Nasional dan Kisah di Balik Lirik Lagu Tentang Bapak
Penyanyi Ebiet G Ade tampil pada acara Synchronize Festival 2017 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/10/2017). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

tirto.id - Empat Januari 2014 lalu, Mike Portnoy, eks drumer Dream Theater menulis status di dinding Facebooknya dengan penuh sukacita sekaligus mengharukan untuk mengenang kepergian sang ayah, Howard Portnoy, yang meninggal akibat kanker.

"Lima tahun yang lalu hari ini saya kehilangan ayah saya, idola dan teman terbaik: Howard Portnoy 1940-2009," tulis Mike.

Melalui status itu, ia juga menyertakan demo lagu berjudul "The Best of Times" Dream Theater untuk sang ayah: "Ini adalah demo saya dari 'The Best of Times' yang saya mainkan untuk ayah saya di tempat tidurnya sebelum dia meninggal serta di pemakamannya." "Beristirahatlah dalam damai, aku rindu kamu setiap hari."

Portnoy bilang, lagu itu ditulis sebagai bentuk penghormatan terhadap sang ayah dalam kebersamaan mereka selama 41 tahun. Dan ia mengaku amat beruntung karena bisa membawakan lagu itu sebelum ayahnya meninggal.

"Saya memainkannya untuknya di samping tempat tidurnya, kami berpegangan tangan dan kami menangis. Salah satu pengalaman paling emosional dalam hidup saya," katanya kepada Songfacts.

Itu adalah sepenggal kisah rockstar seperti Mike Portnoy dalam pengalaman paling emosional bersama sang ayah yang ia sebut sebagai idola sekaligus sahabat baik. Portnoy tidak sendiri, sebab hari ini, tepatnya tanggal 12 November 2019, ada jutaan orang di Indonesia yang juga mengenang sang bapak dalam Hari Ayah Nasional, bahkan turut pula dirayakan Google Doodle.

Lagu Tentang Ayah

Lagu yang berkisah tentang bapak juga pernah direkam dengan baik oleh musisi fenomenal Ebiet G. Ade dalam lagu berjudul "Titip Rindu Buat Ayah". Menyimak lirik lagu ini semacam dipaksa mengingat kemuskilan hidup orang tua, yang meskipun dikalahkan berkali-kali, tetapi tetap tegar menjalani nasib dan takdirnya.

Dalam lirik itu, Ebiet mencoba mengisahkan pandangan sang anak tentang seorang ayah dengan segala kelelahannya, bahkan hingga "nafas tersengal" namun masih tetap tabah menjalani kehidupan.

Pemilihan diksi terkait perubahan-perubahan fisik menjadi tua semakin membuat lagu ini memiliki nyawa serta narasi yang kuat. Coba lihat potongan liriknya: "Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari. Kini kurus dan terbungkuk."

Di sisi lain, lirik lagu ini juga dengan baik menarasikan tentang sebuah perjuangan hidup orang tua yang sudah mengerti tentang asam garam kehidupan. Setelah tersadar akan lika-liku kehidupan sang bapak, si anak ini teringat akan beban kehidupan yang juga harus ia jalani.

Selain Ebiet, ada pula Rinto Harahap yang mampu menuliskan kisah dengan rasa paling dalam tentang bapak di lagu berjudul "Ayah". Bila dicerna, ada sebuah kegetiran di balik keserhanaan cara Rinto menyampaikan perasaannya kepada sang ayahnya itu.

Cukup sekali mendengarnya, kita sudah bisa tahu bahwa lagu itu berkisah tentang kerinduan terhadap sang ayah. Akan tetapi, justru di sana letak menariknya. Sebab, di balik kesederhanaan itu justru muncul sebuah kejujuran, apalagi Rinto piawai menangkap rasa di dalam dirinya, sehingga mampu menyentuh banyak orang, terutama mereka yang pernah merasakan kehilangan sang ayah.

Berikut lirik-lirik lagu tentang Ayah:

Lirik Lagu "The Best of Times" Dream Theater

Remember days of yesterday

And how it flew so fast

The two score and a year we had,

I thought would always last

The summer days and west coast dreams,

I wished would never end

A young boy and his father,

Idol and best friend

I'll always remember

Those were the best of times

A lifetime together

I'll never forget

Morning shows on the radio

The case of the missing dog

Lying on the fields at the only twelve

Watching Harold and Maude

Record shops, the stick-ball fields

My home away from home

When we weren't together

The hours on the phone

I'll always remember

Those were the best of times

I'll cherish them forever

The best of times

But then came the call

Our lives changed forever more

You can pray for a change

But prepare for the end

The fleeting winds of time

Flying through each day

All the things I should have done

But time just slipped away

Remember "seize the day"

Life goes by in the blink of an eye

There's so much left to say

These were the best of times

I'll miss these days

Your spirit led my life each day

Thank you for the inspiration

Thank you for the smiles

All the unconditional love

That carried me for miles

It carried me for miles

But most of all thank you for my life

These were the best of times

I'll miss these days

Your spirit led my life each day

My heart is bleeding bad

But I'll be okay

Your spirit guides my life each day

Lirik Lagu "Titip Rindu Buat Ayah" Ebiet G. Ade

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa

Benturan dan hempasan terpahat di keningmu

Kau nampak tua dan lelah

Keringat mengucur deras

Namun kau tetap tabah

Meski napasmu kadang tersengal

Memikul beban yang makin sarat

Kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini

Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan

Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari

Kini kurus dan terbungkuk

Namun semangat tak pernah pudar

Meski langkahmu kadang gemetar

Kau tetap setia

Ayah, dalam hening sepi kurindu

Untuk menuai padi milik kita

Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan

Anakmu sekarang banyak menanggung beban

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini

Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan

Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari

Kini kurus dan terbungkuk

Namun semangat tak pernah pudar

Meski langkahmu kadang gemetar

Kau tetap setia

Lirik Lagu "Ayah" RintoHarahap

Di mana ... akan kucari

Aku menangis, seorang diri

Hatiku, slalu ingin bertemu

Untukmu, aku bernyanyi

Untuk ayah tercinta

Aku ingin bernyanyi

Walau air mata di pipiku

Ayah dengarkanlah

Aku ingin berjumpa

Walau hanya dalam mimpi

Lihatlah . hari berganti

Namun tiada seindah dulu

Datanglah, aku ingin bertemu

Denganmu, aku bernyanyi

Baca juga artikel terkait HARI AYAH NASIONAL atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH