Menuju konten utama

Harga Telur Meroket, Pedagang di Jakbar Curhat Omzetnya Turun

Adi mengungkapkan kenaikan harga telur sebesar Rp5 ribu dalam waktu sepekan membuatnya kesulitan untuk menjual dagangannya kepada konsumen. 

Harga Telur Meroket, Pedagang di Jakbar Curhat Omzetnya Turun
Pedagang telur menata telur ayam di salah satu kios di Jakarta, Kamis (2/6/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Menjelang Ramadan, harga kebutuhan pokok jenis telur ayam mengalami kenaikan sebesar Rp30 ribu per kilogram. Kondisi itu dikeluhkan oleh para pedagang lantaran membuat omzetnya turun drastis.

Koko Adi (35), pedagang telur di Pasar Kedoya, Jakarta Barat (Jakbar) mengungkapkan kenaikan harga telur sebesar Rp5 ribu dalam waktu sepekan membuatnya kesulitan untuk menjual dagangannya kepada konsumen.

“Harga seminggu yang lalu Rp25.000 per kg, lalu naik lompat ke Rp28.000 per kg, dan sekarang langsung ke harga Rp30.000 per kg. Ini membuat saya kebingungan mengapa harga telur naik secara bertahap tetapi selisihnya lumayan,” tutur Koko Adi ketika diwawancarai Tirto, Jakarta, Senin (13/3/2023).

Dia mengungkapkan akibat kenaikan harga telur, omzet hariannya turun 60 persen. Sementara itu, pada saat harga telur stabil, omzet hariannya naik 80 persen.

Adi menambahkan, kenaikan harga telur membuatnya harus mengurangi pembelian stok telur dari pemasok atau agen. Hal itu dilakukan untuk mengimbangi pendapatan dan pemasukannya.

“Saya juga bingung mau jual lagi bagaimana. Ini saja ada 5 rak berisi telur, yang habis baru 2 rak. Kalau tersisa banyak, saya sisakan untuk besok atau kebutuhan di rumah,” ujar Adi.

Adi mengaku tidak tahu mengenai penyebab naiknya harga telur.

“Saya jujur belum tahu kenapa harga telur naik, ini saja dari pemasoknya bilang sudah segitu harganya. Untuk beberapa waktu yang lalu kan setahu saya kalau naik biasanya entah transportnya mahal atau bisa jadi harga pakan ayamnya mahal, jadi telur juga dipatok mahal harganya,” imbuh Adi.

Beralih ke Pasar Puri, Jakarta Barat, salah satu penjual telur Riri (40) mengungkapkan harga telur saat ini juga sudah mencapai Rp30.000 per kg. Namun, di tengah kenaikan harga telur tersebut dagangannya justru saat ini masih terbilang stabil dan masih banyak dikunjungi oleh para pembeli.

“Walaupun harga telur naik udah sampai Rp30.000 per kg, alhamdulillah sekarang masih banyak yang beli. Biasanya mereka beli memang kebutuhan mereka dan juga ada yang memang untuk membuat kue dan lainnya,” kata Riri.

Riri menilai kenaikan harga telur saat ini terbilang wajar, sebab hal ini juga dibarengi dengan mendekatnya hari bulan suci Ramadan.

“Kalau saya berpikirnya wajar kenapa naik, karena kan mau Ramadan sebentar lagi. Lalu, kebutuhan ibu– ibu apalagi jelang Ramadan pastinya kan banyak, entah mereka biasanya mau buat jualan takjil atau lainnya. Saya akhir– akhir ini juga sudah banyak ibu– ibu yang bilang ke saya untuk memperbanyak stok telur, karena mereka siapin untuk bahan – bahan pembuatan takjil,” ucap Riri.

Riri mengaku tetap waspada di tengah kenaikan harga telur yang mencapai Rp30.000. Karena, ia mengaku bisa saja yang awalnya ramai, bisa jadi tiba– tiba para pembeli berkurang secara drastis.

Baca juga artikel terkait HARGA TELUR NAIK atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - News
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Reja Hidayat