Menuju konten utama

Harga Minyak Terus Turun, Brent Sentuh Titik Terendah Sejak 1999

Harga minyak mentah dunia terus turun menyusul penuhnya tempat-tempat penyimpanan akibat lemahnya permintaan.

Harga Minyak Terus Turun, Brent Sentuh Titik Terendah Sejak 1999
Fasilitas Saudi Aramco Juaymah di Arab Saudi. Ekspansi luar negeri adalah bagian dari rencana Putra Mahkota Mohammad bin Salman untuk meningkatkan ekonomi negaranya. FOTO/REUTERS

tirto.id - Harga minyak mentah dunia terus merosot menyusul anjloknya permintaan akibat pandemi COVID-19. Minyak Brent bahkan terjun hingga ke titik terendahnya sejak tahun 1999.

Seperti dilansir dari Reuters, Rabu (22/4/2020), minyak Brent sempat anjlok hingga 24% ke level 15,98 per barel, yang merupakan harga terendah sejak Juni 1999. Sesaat kemudian, harga minyak Brent sedikit membaik dan tercatat turun 14% ke level 16,63 per barel pada sesi sore.

Sedangkan minyak West Texas Intermediate tercatat turun 6% ke level 10,89 per barel.

Kejatuhan harga ini merupakan kelanjutan dari penurunan yang sudah berlangsung sejak beberapa pekan terakhir. Kondisi terparah terjadi pada Senin (20/4), saat harga WTI untuk kontrak Mei tercatat minus hingga 37 dolar per barel.

Penurunan harga terus terjadi meski OPEC+ sepakat untuk memangkas produksi hingga 9,7 juta barel per hari mulai 1 Mei 2020. Produksi dianggap sudah berlimpah, sementara di sisi lain permintaan berkurang akibat pandemi COVID-19 memaksa orang-orang di berbagai belahan dunia untuk berada di rumah.

Secara akumulasi, harga minyak sudah anjlok hingga 80% sepanjang tahun ini. Reuters mencatat, permintaan minyak dunia turun hingga 30% akibat pandemi COVID-19.

Per Magnus Nysveen, senior partner and head of analysis Rystad Energy mengingatkan bahwa situasi pasar perminyakan “akan memburuk”.

“Dunia kini kehabisan tempat untuk penyimpanan minyak,” katanya seperti dilansir dari CNBC. Ia menyebut penyimpanan minyak sebagai “sebuah penyangga”.

“Ketika permintaan dan penawaran positif atau negatif, maka Anda bisa menambah atau menarik dari penyimpanan. Tapi ketika penyimpanan penuh, maka tidak ada penyangga pada saat kondisi yang sangat tidak seimbang seperti kita lihat sekarang,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait MINYAK MENTAH atau tulisan lainnya dari Nurul Qomariyah Pramisti

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Hendra Friana